goresan hidup seorang biduan

Sabtu, 20 Maret 2010

Tetap Bugar Meski Puasa

eramuslim- Ramadhan telah tiba. Bagi mereka yang sudah terbiasa berolahraga tentu ingin
berlatih dengan tetap menjalankan ibadan puasa. Namun, ada beberapa petunjuk yang
dilakukan agar mendapatkan hasil maksimal.
Mereka yang selalu berlatih pada pagi hari, tentu saja tidak dapat berolahraga seperti biasa.
Sebab, harus minum setiap selesai berolahraga. Menjadi keharusan bagi mereka yang
berolahraga untuk segera minum sehabis melakukan latihan. Hal ini bermanfaat untuk
menggantikan cairan yang terbuang dari badan, biasanya berupa keringat.
Minuman tersebut juga berfungsi untuk menurunkan suhu badan yang meningkat karena kita
melakukan aktivitas fisik. Minuman yang diasup sehabis berlatih haruslah dingin, tapi bukan
minum es, apalagi minuman panas. Sangatlah keliru jika mengasup minuman panas sehabis
latihan karena fungsinya untuk menurunkan suhu badan tidak terwujud, malah bisa
menganggu metabolisme tubuh yang akhirnya mengganggu kesehatan.
Mereka yang selalu berlatih pada siang hari juga tidak dapat berolahraga sebagaimana
biasanya. Sebab, mereka tidak bisa segera minum setelah selesai latihan. Dapatkah latihan
dilakukan setelah berbuka puasa? Jika ingin berlatih setelah buka puasa, anda harus
menunggu sekitar dua jam setelah mengasup makanan terakhir. Sebab, pada saat lambung
terisi makanan, sebagian besar darah harus dialirkan ke bagian tubuh sedangkan jika
berolahraga, sebagian besar darah harus dialirkan ke otot-otot.
Latihan yang dilakukan dua jam setelah buka puasa akan mengganggu jadwal salat tarawih,
yang biasanya dilakukan pada saat tersebut. Lalu, bagaimana kalau dilakukan setelah salat
tarawih? Olahraga yang dilakukan sesudah salat tarawih jelas akan mengganggu tidur malam
Anda. Sebab, olahraga sebaiknya sudah selesai dilakukan tiga jam menjelang waktu tidur.
Padahal, anda perlu segera tidur untuk bangun pada dinihari buat makan sahur.
Dapatkah berolahraga sebelum makan sahur? Sebaiknya jangan karena pada saat itu, di
udara masih banyak CO2 yang dikeluarkan oleh tumbuh-tumbuhan. Anda juga tidak bisa
berlatih setelah sahur. Sebab, paling tidak anda harus menunggu sekitar dua jam untuk
berolahraga setelah makan. Seusai latihan pun anda sudah tidak bisa segera minum untuk
mengganti cairan yang keluar karena sudah melewati waktu imsak.
Bagaimana kalau latihan olahraga dilakukan pada sore hari? Latihan pada sore hari,
menjelang waktu berbuka puasa, dapat dilakukan. Setelah selesai latihan, anda dapat
langsung minum. Tentu saja waktunya disesuaikan, sehingga latihan selesai tepat pada saat
berbuka puasa. Olahraga yang dilakukan oleh mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa
di bulan Ramadan pada dasarnya tidak untuk meningkatkan kebugaran yang dimiliki. Latihan
ini sekadar untuk mempertahankan tingkat kebugaran yang telah ada.
Dengan lain perkataan, latihan olahraga di bulan puasa akan membuat anda tetap bugar dan
tidak loyo. Sebab, tingkat kebugaran mereka sudah biasa berlatih akan turun bila tidak
melakukan kegiatan itu selama satu bulan. Sebaiknya intensitas atau kerasnya latihan
dikurangi karena olahraga pada bulan Ramadhan sekadar untuk mempertahankan tingkat
kebugaran yang telah dimiliki. Misalnya, intensitas dan waktu latihan dikurangi setengah,
begitu pula frekuensi latihan per minggu.
Namun, keadaan ini jelas tidak sama buat orang. Bisa saja pada minggu pertama puasa masih
merasa lemas; sehingga tidak mampu melakukan latihan. Sebaiknya disesuaikan dengan
kemampuan dan daya tahan tubuh anda sendiri. Yang paling penting, anda jangan
memaksakan diri berolahraga ketika tubuh merasa lemas. Bagi penderita diabetes alias
kencing manis, waktu untuk melakukan latihan olahraga juga sama seperti uraian di atas.
Begitu juga prinsip-prinsip latihan selama bulan puasa. Waktu mengasup obat-obatan juga
perlu disesuaikan. Obat-obatan yang harus diasup pada pagi hari, diganti waktunya, diminum
pada sore hari. Selamat menjalankan ibadah puasa. (to/snr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar