goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Terapi Matahari Perlambat Penyebaran Kanker Paru

Bagi yang mengidap kanker paru, khususnya yang masih dalam stadium dini,
tidak perlu panik. Karena, dengan terapi sinar matahari dan vitamin D, penyebaran kanker di
paru-paru bisa diperlambat dan disembuhkan.
Demikian hasil penelitian yang dikeluarkan Universitas Harvard baru-baru ini. Penelitian itu
mengungkapkan pasien dengan tingkat vitamin D yang cukup tinggi dan baru menjalani
tindakan bedah lalu dijemur di bawah sinar matahari pagi memiliki kesempatan dua kali lebih
besar untuk dapat bertahan hidup hingga lima tahun setelah pembedahan bila dibandingkan
dengan pasien yang menerima terapi vitamin D dosis rendah dan menjalani pembedahan tapi
tidak dilakukan terapi sinar matahari. Terkena sinar matahari adalah salah satu sumber untuk
mendapatkan vitamin D yang juga diperoleh melalui makanan dan makanan tambahan.
Para peneliti di Fakultas kedokteran Harvard dan fakultas kesehatan masyarakat mempelajari
data 415 pasien yang mampu bertahan dari kanker paru tahap dini dengan terapi pengobatan
vitamin D secara intensi dari kurun waktu 1992 hingga 2000.
"Mereka yang mampu bertahan adalah pasien tahap dini dengan terapi sinar matahari
ditambah diet vitamin D mengalami perubahan positif yang cukup dramatis," kata Dr David
Christiani.
"Perbandingannya adalah 72 persen dengan 29 persen apabila kita membandingkan antara
mereka yang menerima terapi vitamin D jumlah banyak tinggi dengan vitamin D jumlah
terkecil."
Penelitian itu terus berlanjut di uji dan dapat ditarik kesimpulan pemberian vitamin D baik dari
sinar matahari maupun dari makanan sebelum dan sesudah tindakan bedah dapat
memberikan keuntungan yaitu kemampuan untuk bertahan hidup lebih lama. Namun sejauh
ini belum dilakukan penelitian yang menyeluruh dan intensif untuk dapat mengembangkan
temuan tersebut lebih lanjut.
Kaitan antara vitamin D dengan hasil tindakan bedah hingga saat ini belum diketahui namun
dari sejumlah penelitian lainnya diperkirakan vitamin D dapat meredam pertumbuhan
sejumlah jenis sel kanker.
"Tampaknya vitamin D adalah senyawa yang anti proliferatif karenanya dapat menghentikan
dan meredam pertumbuhan sel-sel abnormal," kata Christiani sambil menambahkan juga
diperoleh bukti vitamin D juga meredam pertumbuhan dan penyebaran Tumor. Sementara
sinar ultraviolet meningkatkan jumlah produksi vitamin D dibagian kulit manusia.
"Tak ada implikasi bahwa seseorang harus menunda tindakan bedah atau terpaksa pindah ke
negara bagian yang lebih banyak mendapat sinar matahari seperti misalnya Los Angeles atau
Florida," kata Christiani.
Berbeda dengan Universitas Harvard yang membeberkan hasil penelitian baru guna
mengurangi penderita kanker paru akibat banyak merokok. Pemerintah Spanyol justru
mengeluarkan kebijakan anti-rokok guna mengurangi angka kematian akibat tembakau di
negara tersebut, yang saat ini mencapai lebih dari 50.000 orang per tahun.
Kebijakan tersebut meliputi pencabutan iklan rokok dan larangan orang merokok di tempat
umum dan kantor swasta, sementara aturan mengenai batas usia pembeli rokok harus di atas
18 tahun dan tulisan peringatan bahaya rokok pada kemasan akan lebih dipertegas.
Pemerintah Spanyol mengatakan rancangan kebijakan yang disahkan oleh kabinet bertujuan
untuk memperketat salah satu peraturan hukum yang paling lunak di Uni Eropa.
Rokok mengakibatkan lebih dari 50.000 orang di Spanyol meninggal setiap tahun dan 16
persen dari jumlah korban jiwa yang berusia di atas 35 tahun, lebih banyak dari jumlah
korban AIDS, pecandu alkohol, pengguna narkoba dan korban kecelakaan kendaraan.
Merokok di tempat kerja hanya diizinkan di ruangan berventilasi khusus yang disebut daerah
merokok. Mereka yang melanggar peraturan tersebut diancam denda sebesar 600.000 euro
(783.000 dolar AS).
Mesin otomatis penjualan rokok, yang biasa ada di bar dan restoran, akan dilengkapi dengan
tulisan "Rokok membunuh" dan "Dilarang menjual rokok kepada anak di bawah 18 tahun".
Saat ini, di tiap bungkus rokok di Spanyol hanya ada tulisan "Rokok bisa membunuh".
Peraturan itu, segera setelah disahkan oleh parlemen, yang dikuasai golongan sosialis, diduga
diberlakukan 1 Januari tahun depan.
Daerah yang termasuk bebas rokok adalah rumah sakit, gedung olah raga tertutup, pusat
perbelanjaan, pusat kebudayaan, museum, perpustakaan, lift dan beberapa tempat umum
lain. Merokok di area bisnis, bandara, stasiun dan pelabuhan masih diperbolehkan.
Denda bagi pelanggar diatur sesuai dengan pendapatan pelanggar, maksimal 30 euro (39
dolar AS) bagi pelanggaran kecil dan pelanggar pertama. Namun, denda itu dapat dinaikkan
hingga 600 euro (783 dolar AS) untuk beberapa kasus tertentu, misalnya jika sebuah bar
tidak memberitahu pelanggannya bahwa mereka diperbolehkan merokok.
Jika sebuah perusahaan tidak mampu membangun area bebas rokok, maka mereka harus
memilih antara bebas rokok sepenuhnya dan tidak sama sekali. Denda terberat, yakni sebesar
600.000 euro, akan dijatuhkan atas perusahaan rokok atau media massa yang melanggar
peraturan mengenai iklan rokok, baik secara langsung maupun tidak. (to/reuters)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar