goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Lawan Stres dengan Multivitamin

Stres bukan makhluk penyebar penyakit, tapi bila tidak disikapi dengan bijak
dampaknya bisa melebihi bahaya kuman. Stres sebetulnya adalah masalah kejiwaan, namun
secara realita juga menimbulkan masalah pada tubuh fisik.
Saat dilanda stres, tubuh memanfaatkan zat gizi lebih besar dari kondisi normal. Tanpa
disadari cadangan-cadangan energi yang tersimpan dalam tubuh terkuras habis. Inilah
sebabnya mengapa stres bisa membuat berat badan turun drastis dalam beberapa hari tanpa
treatment apapun.
Energi habis, stamina terkuras, daya tahan tubuh melemah. Akhirnya segala penyakit
gampang masuk. Bakat-bakat penyakit yang sudah ada, seperti maag, migren, dan hipertensi
terpicu untuk kambuh. Keseimbangan tubuh kacau.
Tak heran, bila para pakar kesehatan menyimpulkan bahwa stres pemicu penyakit terbesar,
yakni 50%, dibanding emosi dan pikiran yang masing-masing punya andil 20% dalam
pembentukan penyakit. Sedangkan fisik manusia itu sendiri hanya menyumbang 10%.
Sel-sel radikal bebas yang tadinya 'tidur', terangsang untuk tumbuh dan berkembang biak.
Tidak heran orang-orang yang mengalami stres terlihat cepat tua dari teman sebayanya,
sebab salah satu efek negatif radikal bebas mempercepat proses penuaan dini. Parahnya
radikal bebas juga memicu pertumbuhan sel-sel kanker sehingga mempercepat perjalanan
penyakit menuju stadium lanjut.
Hingga abad ke 19, anggapan yang mengatakan ada kaitan antara stres dan kesehatan masih
belum dipahami dengan baik. Namun, waktu itu, ahli kesehatan sudah mulai menganjurkan
orang-orang dengan gangguan kesehatan tertentu untuk pergi mengunjungi tempat spa atau
menikmati matahari terbenam di pantai.
Secara bertahap, ide menjadi konkrit setelah penyebab dan terapi penyakit telah ditemukan.
Tapi, dalam dekade terakhir ini, ilmuwan seperti Dr. Esther Sterberg, direktur pada Integrative
Neural Immune Program di National Intitute for Health's National Intitute of Mental Health,
telah menemukan adanya keterkaitan antara otak dan sistem imum manusia.
Saat anda sedang mengalami infeksi atau gangguan kesehatan lain yang menimbulkan proses
peradangan (inflamasi) misalnya luka bakar atau cedera, sel-sel yang berbeda dari sistem
imum akan mengalir ke tempat peradangan.
Strenberg mengumpamakannya seperti ribuan tentara bergerak ke medan perang, dimana
setiap tentara mempunyai keahlian dan fungsi khusus. Ada yang berfungsi sebgai pengumpul
kotoran, dengan cara mencerna sipenyebab radang. Ada yang membentuk atau membuat
antibodi, yaitu peluru untuk berperang menghadapi si penyusup, sedang yang lain langsung
berduel dengan si penyusup penyebab radang tersebut.
Semua jenis sel imum bekerja bahu membahu dengan cara mengirim sinyal atau kata sandi
dalam bentuk molekul-molekul yang mereka buat dalam pabrik-pabrik dalam sebuah sel. Jadi,
molekul-molekul itu memiliki banyak khasiat dan dan fungsi, bukan hanya sekadar bisa
berkomunikasi lewat di antara sel-sel imum yang berbeda. Tapi, mereka juga bisa berenang di
dalam pembuluh darah untuk memberikan kata sandi atau sinyal kepada otak atau
mengaktifkan berbagai pembuluh syaraf yang berdekatan untuk memberi sinyal kepada otak.
Molekul-molekul imum tersebut akan diubah fungsinya oleh otak. mereka bisa mengurangi
sekelompok perilaku yang bisa dikatakan sebagai perilaku sakit. Para ilmuwan berspekulasi
mengenai perilaku tidak sehat ini, tapi Sternberg mengatakan bahwa molekul-molekul itu
akan membantu anda untuk menyimpan saat sakit sehingga anda bisa menggunakan
cadangan energi tersebut untuk berperang melawan penyakit.
Menurut Sternberg, dalam kondisi stres kronis, bagian otak yang mengendalikan respons stres
dengan konstan memompakan hormon-hormon stres lebih banyak. Sel-sel imum yang sedang
berenang dalam molekul diminta untuk berperang. Jadi, stres kronis bisa membuat sel-sel
imim anda kurang mampu memberi respons jika ada penyusup yang masuk dalam tubuh
misalnya, virus atau bakteri.
Teori ini mendukung berbagai hasil studi yang dilakukan orang-orang yang mengalami stres
jangka pendek, seperti menunggu keluarga yagn sedang sakit, sedang terjebak di lalu lintas
yang padat. Orang-orang ini menunjukkan waktu penyembuhan yang lebih lama, penurunan
kemampuan sistem imum merespon vaksinasi, dan meningkatkan kerentanan mereka
terhadap infeksi akibat virus, seperti flu misalnya.
Jadi, bila kadar hormom anda terlalu tinggi untuk memadamkan sistem imum, berarti anda
tidak bisa berperang melawan infeksi. Sementara itu, jika kadar hormon stres terlalu sedikit
dan respon sistem imum tidak terdeteksi, anda bisa mengalami penyakit peradangan.
Mungkin salah satu cara yang paling produktif untuk mengendalikan stres adalah kendali.
Karena kendali adalah hal yang paling penting sedang stres atau tidak. Jadi, bila sudah bisa
belajar untuk merasakan anda sedang dalam kendali atu sedang mengendalikan situasi-situasi
tertentu yang sedang dihadapi. Berarti, anda sudah bisa mengurangi respon stres.
Karena itu, para pakar kesehatan tidak segan-segan terus menghimbau 'kalau ingin sehat,
jauhi dan hindari stres'. Masalahnya, stres itu ibarat angin yang tidak terlihat tapi ada dan
selalu mengintai kita. Hembusannya datang dan pergi dengan irama tidak terduga.
Terkadang menyentuh kulit dengan lembut memberikan kejutan-kejutan kecil. Stres 'kecil'
seperti yang dialami saat-saat menjelang deadline di kantor terkadang diperlukan untuk
membuat hidup lebih berwarna. Bila dimenej dengan baik biasanya stres kecil berlalu tanpa
masalah.
Tapi, terkadang problem yang dihadapi begitu rumit, memberikan stres yang begitu kuat.
Stres berat ibarat angin badai yang berhembus sangat kencang dan siap menyapu semua
bangunan yang tidak kokoh.
Anda tentu tidak ingin stres membuat kesehatan tubuh anda luluh-lantak seperti puing-puing
bangunan yang rusak diterjang badai. Karenanya, jika anda termasuk pekerja keras yang
sering menghadapi stes-stres kecil, sementara anda dituntut memiliki stamina prima setiap
waktu, perkuatlah 'pondasi' tubuh dengan asupan multivitamin dan mineral.
Apalagi jika anda tengah dilanda stres berat, multivitamin bisa dijadikan sahabat untuk
menjaga keseimbangan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit. Tentunya segala persoalan akan
lebih mudah dihadapi dan diselesaikan dengan kondisi tubuh yang sehat.
Multivitamin dan mineral dapat diperoleh secara alami dari makanan sehari-hari. Tapi jika
stres sampai membuat nafsu makan anda berkurang dan akhirnya anda hanya asal makan,
lengkapi nutrisi harian dengan suplemen multivitamin. (to/human health)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar