goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Mengatasi Ketagihan Makan

Biasanya ketagihan dikaitkan dengan rokok, obat-obatan, kopi, alkohol dan judi.
Tapi ketagihan makan berlebihan, pernahkah anda mendengarnya?
Ketagihan makan adalah kondisi dimana seseorang terpicu untuk makan berlebihan atau
sangat menyukai jenis makanan tertentu. Hal ini dapat disebabkan reaksi kimiawi dari tubuh
atau juga karena dipicu hal-hal yang emosional. Pada akhirnya tidaklah menjadi soal apa yang
menyebabkan seseorang ketagihan makan, yang penting adalah bagaimana menghindari
makan berlebihan dan mengendalikan emosi yang dapat menimbulkan keinginan berlebihan
untuk mengonsumsi makanan.
Ketagihan makan berakibat menimbulkan kegemukan. Cara menghilangkannya adalah
melawan ketagihan itu sendiri dan penyebab emosional yang menyertainya. Perasaan malu
yang mendalam membuat penderita ketagihan mencoba mengingkarinya dengan berpura-
pura tidak menyadari adanya masalah walaupun bukti-bukti menunjukkan sebaliknya. Jika
tidak mengakhiri pengingkaran ini, kita tidak akan dapat merubah hidup kita. Menyembuhkan
ketagihan tidaklah hanya dengan menghindarinya, tapi juga mencari apa penyebab paling
mendasar dari ketagihan itu.
Simak saja cerita Santi. Ia mengatakan waktu makan merupakan hal yang paling ditakutinya
saat masih kecil, karena orangtuanya selalu perang mulut di saat makan. Akhirnya ia
berusaha menghabiskan makanan cepat-cepat untuk menghindari suasana yang tidak
menyenangkan. Belakangan, ia sangat sukar untuk makan secara pelan. Dan ia tidak tahu
kapan ia kenyang. Puncak dari itu ia selalu menghabiskan kenyamanan dengan makan.
Sensasi dari perasaan kenyang membuatnya merasa puas dengan lingkungannya.
Sementara Iwan, menggambarkan makan bersama dengan keluarganya sungguh tak nyaman.
Ayahnya menekankan waktu makan hanyalah untuk makan dan tidak boleh bicara, dan
makanan yang disediakan harus dihabiskan. Keadaan ini membuat Iwan buru-buru
meninggalkan meja secepat mungkin. Ia mengatakan perlu bertahun-tahun lamanya untuk
belajar makan tanpa merasa khawatir.
Untuk melawan kecanduan kita harus komit pada diri sendiri. Adalah sebuah tantangan untuk
bertanggungjawab pada diri sendiri, pada pikiran, pada perasaan dan tindakan kita.
Ada dua hal penting untuk mengatasi ketagihan yaitu, temukan apa yang memicu kita untuk
terus makan. Indentifikasi dan lakukan deal dengan hal-hal yang bersifat emosial yang bisa
membangkitkan dan memicu ketagihan makan.
Bagi kebanyakan orang, makanan yang memicu ketagihan cenderung diolah dari tepung dan
gula seperti cake, biskuit, roti putih, pasta dan sebagainya. Padahal banyak makanan lain
yang bisa menggantikan. Namun ini merupakan tantangan karena demikian banyak
kesempatan untuk memakannya.
Melakukan deal dengan emosi yang muncul adalah bagian yang paling sulit. Banyak orang
yang berpikir kegemukan dan makan berlebihan atau ketagihan makan merupakan faktor
genetik. Mungkin sebagian benar, tapi ini bukanlah sikap yang membantu, karena kita akan
berpikir tidak ada manfaat yang bisa dilakukan untuk menghentikan ketagihan. Sikap ini akan
menghapuskan keinginan kita untuk mengatasi ketagihan.
Di samping itu, ada cara lain yang bisa mengatasi hobby makan dan sekaligus mengurangi
timbulnya kegemukan akibat banyak makan, yakni dengan mengkonsumsi makanan yang
tidak mengandung kolesterol yang cukup banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Anda bisa mengganti lemak jahat dengan lemak sehat. Mengkonsumsi makanan nabati bisa
meningkatkan asupan protein nabati yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol berlebih.
Ingin tahu makanan apa saja yang bersifat antikolesterol.
1.Jamur. Kaya kromium, mineral yang membantu memecah lemak menjadi senyawa
sederhana, yakni asam-asam lemak. Aktivitas ini membantu menyusutkan kadar lemak jahat
(LDL), dan meningkatkan kadar lemak baik (HDL). Sumber lain kromium adalah kacang-
kacangan, seperti kenari, kacang tanah, kacang mete, dan kacang almond.
2.Kwaci tawar. Selama ini kuaci kita sepelekan, padahal berlimpah zat tembaga. Pola makan
rendah asupan tembaga berkaitan dengan naiknya kadar kolesterol jahat LDL, dan
terbatasnya kolesterol baik HDL. Seringlah makan kwaci, terutama yang tawar, baik kuaci biji
labu maupun biji bunga matahari.
3.Jeruk nipis. Di antara beragam jenis jeruk, jeruk nipis atau jeruk lemon adalah yang paling
banyak mengandung flavonoid. Senyawa ini mampu menghambat produksi LDL berlebihan
sehingga mengurangi risiko serangan jantung. Flavonoid bisa pula diperoleh dalam teh,
brokoli, tomat, kedelai, bawang berlapis-lapis seperti bawang merah dan bawang bombai
serta delima.
4.Apel. Serat larut yang banyak terdapat dalam apel merupakan sumber betaglukan (beta
glucan). Di dalam tubuh, betaglukan ikut berperan mengontrol penyerapan dan produksi
kolesterol. Sumber lain pepaya, buah-buahan yang dimakan bersama kulitnya (apel dan pir),
wortel, kapri dan sayuran polong-polongan lain pada umumnya (buncis, kecipir, dan kacang
panjang), polong-polongan kering (kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo), serta beras
merah.
5.Ikan tuna. Termasuk sumber asam lemak omega-3 yang populer, selain salmon dan
makarel. Omega-3 secara khusus melindungi tubuh terhadap kenaikan kadar kolesterol jahat
LDL.
6.Jambu biji lokal merah. Sama seperti semangka merah dan tomat merah, jambu biji lokal
merah kaya likopen. Likopen ikut berperan dalam mengendalikan produksi kolesterol.
7.Alpukat. Asam pantotenat merupakan senyawa paling menonjol dalam alpukat yang
berperan meredam kadar kolesterol darah.
8.Tempe. Makanan rakyat ini berlimpah senyawa fitokimiawi isoflavon yang bersifat
antikolesterol. Banyak juga terdapat dalam tahu dan susu kedelai.
9.Kacang tanah. Kacang kulit, yakni kacang tanah berkulit yang dipanggang dalam oven.
Camilan ini berlimpah lemak sehat sekaligus kaya vitamin E, yang bisa 'mengunci' radikal
bebas agar tidak merusak kolesterol jahat LDL, sehingga pembentukan plak di dinding
pembuluh darah dapat dihindari dan mencegah serangan jantung.
10. Mangga, Vitamin C banyak terdapat dalam mangga. Sumber lainnya: belimbing, aneka
jenis jeruk (jeruk bali, jeruk keprok, dan lain-lain), kedondong, pepaya, rambutan, stroberi,
dan kiwi. Vitamin C mencegah kolesterol jahat LDL teroksidasi, sehingga menghindarkan
terbentuknya plak di dinding pembuluh darah.
Dalam jangka pendek ketagihan makan dapat mengurangi rasa cemas, frustasi, terluka,
sedih, marah dan menjauhkan kita dari berbagai hal yang tidak ingin kita hadapi. Tapi dalam
jangka panjang, dia akan mensabotase sistem syaraf kita, hubungan kita dan hidup kita. Jadi
daripada cuma memikirkan makan, lebih baik memikirkan bagaimana hidup lebih sehat.
(to/cm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar