goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Obat Nyeri yang Bikin Nyeri

Mengenal penyakit adalah setengah dari kesembuhan. Nasihat bijak itu
bermakna supaya tidak terlalu mudah untuk meminum obat, seberapa ringannya itu, pasti
mempunyai efek sampingan pada organ tubuh lainnya.
Nyeri itu sebuah gejala, dan bukan penyakit. Sensasi nyeri sesungguhnya merupakan isyarat
yang sengaja diciptakan dalam tubuh agar sadar ada sesuatu yang tidak beres dengan suatu
bagian tubuh kita. Bagian itu bisa di mana saja. Seringnya pada otot dan sendi, selain gigi dan
kepala.
Nyeri yang dirasakan bisa cuma sekadar gangguan fungsi, yang muncul sementara, dan
dengan atau tanpa diobati, umumnya akan pulih sendiri. Untuk jenis nyeri begini, tak arif
kalau langsung minum obat.
Obat baru perlu diminum jika tanpa obat kegiatan keseharian bisa terganggu. Selama bisa
tanpa obat, sebaiknya tak perlu gampang minum obat. Obat antinyeri, seberapa enteng pun,
punya efek samping pada ginjal selain hati. Keseringan minum obat golongan ini mengancam
kerusakan ginjal dan hati.
Nyeri juga bisa muncul sebab ada kerusakan pada suatu bagian tubuh. Ini jenis nyeri yang
berlangsung terus-menerus, nyaris tanpa putus, dan belum pulih kalau penyebabnya belum
dikoreksi. Kerusakan sendi, otot putus, tulang retak, gigi busuk, atau awal stroke, termasuk di
dalamnya.
Kebanyakan orang baru merasa lega dan terhindar dari penderitaan bila terus meminum obat.
Namun, bila obat dihentikan, penderitaan kembali muncul. Hal ini, seharusnya menjadi
petanda bahwa keluhan nyeri yang terus menerus, ada sesuatu yang sedang terjadi dalam
tubuh. Dan, ini harus dicari penyebabnya secara tuntas.
Juga, banyak orang mengira dengan memilih minum jamu, dan bukan obat dokter, merasa
lebih aman. Anggapan ini tidak selalu tepat. Karena, tidak sedikit produsen jamu yang nakal,
selain berisi bahan alam, dicampur pula dengan obat dokter (antalgin, paracetamol, obat
encok). Itu berarti yang minum jamu nakal antinyeri tanpa sadar memikul efek samping yang
sama dengan mereka yang minum obat antinyeri warung.
Bahan-bahan berkhasiat alami tidak ada yang setokcer obat dokter dalam meredam rasa
nyeri. Lebih-lebih untuk nyeri sebab encok. Karena itu, kalau ada jamu yang mengaku bisa
melawan keluhan nyeri encok, perlu disangsikan apa murni hanya berisi bahan alam dan tidak
dicampur dengan obat encok dari dokter.
Apalagi kalau nyerinya berasal dari kepala. Awal stroke, tumor otak, gangguan ketajaman
visus mata, kelainan pembuluh darah otak, sama-sama memunculkan keluhan nyeri kepala
pada awalnya. Nyeri kepala yang awet, dan nyerinya seperti itu-itu saja, jangan dianggap
remeh.
Mestinya itu dipandang sebagai isyarat agar stroke tidak telanjur terjadi, atau tumor otak
tidak telanjur sudah tak bisa dioperasi lagi, atau kelainan pembuluh darah otak (anomali)
tidak keburu pecah, sehingga terjadi perdarahan otak.
Hanya minum obat nyeri kepala yang disebabkan oleh penyakit berat di belakangnya, cuma
menutupi bahaya bakal meledaknya bom waktu si penyakit berat itu. Itu maka nyeri kepala
yang berlarut-larut, apalagi progresif, semakin hari semakin bertambah berat, harus disikapi
sebagai sesuatu yang serius, bukan dengan meredamnya hanya dengan minum obat warung
atau mengobatinya sendiri. Kasus tumor otak sering terlambat ditangani akibat kebiasaan
salah merasa enak dengan minum obat warung saja.
Seringnya orang menghubung-hubungkan nyeri sendi dengan asam urat. Sejatinya, nyeri
asam urat bukan di sendi-sendi besar, seperti di dengkul, melainkan di sendi-sendi yang lebih
kecil.
Tanpa memeriksa kadar asam urat darah, tidak mungkin bisa mendiagnosis seseorang
mengidap asam urat. Keliru bila setiap kali muncul keluhan nyeri sendi, serta-merta berpikir
perlu minum jamu asam urat misalnya, atau membeli obat antinyeri sendiri di warung.
Selain tidak tepat, hanya cuma menghilangkan keluhan sekejap dan tidak mengatasi
penyebabnya. Mestinya dengan cara menurunkan asam urat dalam darahnya.
Nyeri sendi dengkul sering lantaran usia tua. Mereka yang waktu muda dengkulnya sering
terbentur, terantuk, atau menumpu sewaktu terjatuh, mudah mengalami encok lutut setelah
berusia lanjut.
Bekas pemain sepakbola, atlet, sering encok lutut. Kelak setelah usia lanjut encoknya muncul.
Maka encok sendi lutut lazim terjadi pada usia lanjut.
Encok sendi lutut atau osteoartritis sukar disembuhkan. Sebab, akibat sudah terjadi luka lecet
pada permukaan sendi yang lembut, sementara cairan sendinya sendiri sudah semakin
berkurang dengan bertambahnya usia, dengan banyak gesekan antar permukaan sendi, sendi
meradang. Obat encok di sini cuma meredakan keluhan nyerinya saja, tanpa memperbaiki
kerusakan permukaan sendi yang bergesekan.
Kalaupun sampai terbentuk pengapuran sendi, di sendi lutut misalnya, itu biasanya akibat
lecet sendi sebelumnya yang membentuk penumpukan tulang berlebihan, sehingga pada
permukaan sendi yang lecet itu terbentuk tonjolan tulang. Bagian ini biasanya perlu dibuang
lewat pembedahan sendi lutut, kalau tidak mau terus-menerus terganggu oleh nyeri sendi.
Kasus begini sia-sia kalau cuma diberi obat antinyeri encok.
Yang sama kerap terjadi di ruas tulang leher. Akibat kebiasaan salah menggunakan tulang
leher, seperti menekuk-nekukkan kepala seperti yang biasa dilakukan oleh tukang cukur,
sehingga terjadi benturan atau pergesekan antar ruas tulang leher yang bisa bikin lecet
permukaan sendi, tumbuh penulangan baru yang kita sebut pengapuran.
Namun, tidak semua keluhan nyeri atau rasa tidak enak di leher, tentu pengapuran
penyebabnya. Baru setelah dibuat foto ruas tulang leher, kita bisa mendiagnosis ada
pengapuran di sana. Jepitan saraf leher, darah tinggi, stres lantaran tegang (tension) bisa
juga bikin leher terasa penat dan kencang.
Lain penyebab, lain pula obatnya. Kasus pengapuran sendi hanya bisa disembuhkan dengan
koreksi operasi, dan tak cukup minum obat seperti kalau cuma pada kasus jepitan saraf atau
jiwa yang tegang saja.
Nyeri encok sebab asam urat tinggi (jika kadarnya dalam darah lebih dari 7,0) tak perlu
minum obat encok. Ada obat khusus buat nyeri encok urat yang berbeda dengan obat encok
biasa.
Kasus asam urat baru akan tuntas diatasi kalau kadar asam uratnya diturunkan, sementara
obat antinyerinya hanya membantu mengurangi keluhan nyeri urat yang memang dahsyat.
Seringnya pada sendi jempol kaki, tumit, dan tangan.
Nyeri encok juga bisa muncul pada kasus encok sebab penyakit darah rheumatoid arthritis.
Selama kelainan darahnya tidak diredam dengan obat khusus, percuma minum obat encok
pereda nyeri belaka. Sendi akan terus membengkak, merah meradang, dan bila dibiarkan
akan menimbulkan kerusakan sendi yang menetap, yang akhirnya membentuk kecacatan
sendi. Tulang-tulang yang bengkok dan kaku, ujung penyakit ini.
Orang Indonesia lebih gampang terkena osteoporosis dibanding orang Barat, mengingat
konsumsi susu yang tidak berlanjut setelah usia balita. Perlu waspada jika muncul keluhan
nyeri yang tak gampang menghilang, khususnya pada kaum ibu.
Osteoporosis umumnya berawal muncul di ruas tulang belakang. Ruas tulang belakang
semakin menipis dan akhirnya terjadi kompresi akibat beban memikul tubuh, lalu mendesak
serabut saraf di sekitarnya. Kasus osteoporosis yang berakibat kelumpuhan kerap berasal dari
kondisi hancurnya keroposan ruas tulang belakang semacam ini (compressive fracture).
Rasa pegal di pinggang yang berlarut-larut dan tidak berpindah, tapi semakin progresif, harus
dilihat sebagai awal proses bakal rusaknya ruas tulang belakang yang mengeropos. Untuk itu
perlu foto ruas tulang belakang agar dapat memastikannya. Sementara untuk tahu kalau
tulang-belulang tubuh sudah keropos dapat dilakukan pemeriksaan densitometry, cara
pengukuran massa tulang sudahkah mulai menipis.
Kasus nyeri akibat osteoporosis yang sudah lanjut, hanya membuang-buang waktu saja jika
diatasi dengan cuma minum obat antinyeri belaka tanpa melacak penyebabnya. Selain
berakibat terlambat ditangani, bahaya kelumpuhan atau kecacatan yang mungkin
ditimbulkannya, bagian yang paling ditakuti, dan perlu diwaspadai. (to/snr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar