goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Latihan Berat Hambat Kanker Prostat

Kegiatan fisik yang berat tidak berpengaruh pada risiko berkembangnya kanker
prostat. Namun, kegiatan semacam itu bisa menghambat bertambah parahnya penyakit yang
banyak menimpa pria lanjut usia ini.
Kelenjar prostat, merupakan salah satu organ reproduksi pria, yang sering mengalami
masalah. Bisa mengalami pembesaran yang disebut dengan BPH (Benign Hypertrophy Prostat)
yang merupakan suatu tumor jinak, bisa juga menjadi kanker prostat, yang merupakan tumor
ganas yang dapat berakibat kematian bila terlambat diketahui.
Pembesaran prostat sebenarnya merupakan keadaan yang normal terjadi pada pria yang telah
berusia di atas 50 tahun. Pembesaran prostat ini ada yang berupa kanker prostat. Dan pada
beberapa pria proses kimiawi terjadinya kanker prostat dapat berlangsung beberapa dekade
lebih awal.
Meski sebelumnya sudah banyak terdapat penelitian yang mengaitkan kegiatan fisik dengan
pencegahan kanker prostat, Dr. Edward L. Giovannucci dari Harvard School of Public Health,
AS, dan rekan penelitian itu berpendapat, banyak dari penelitian itu tidak dirancang untuk
mengkaji kegiatan fisik secara rinci.
Untuk mengkaji masalah itu lebih jauh lagi, Dr. Giovannucci bersama tim menganalisis hampir
50.000 pria yang mengikuti suatu program pemantauan kesehatan selama 14 tahun di AS.
Selama kurun waktu tersebut, para pria itu ditanya secara rinci mengenai kegiatan olahraga
mereka setiap tahun.
Sepanjang kurun waktu itu pula, 2.892 kasus kanker prostat baru terdiagnosis, termasuk 482
di antaranya yang tergolong parah. Dalam laporannya di Archives of Internal Medicine, peneliti
menyimpulkan bahwa risiko kanker prostat tidak dipengaruhi oleh aktivitas fisik. Namun, di
antara pria berusiaaa 65 tahun ke atas, mereka yang melakukan kegiataan fisik berat
sedikitnya tiga kali dalam seminggu, 67 persen lebih kecil untuk terdiagnosis kanker prostat
dibanding yang tidak aktif. Untuk yang terkena kasus kanker prostat beraat, penurunan risiko
itu bahkan lebih nyata, yaitu 74 persen.
"Meski mekanisme terhambatnya perkembangan kanker prostat itu masih perlu dipelajari,
temuan ini menyiratkan bahwa kegiatn fisik yang berat untuk memperlambat pertumbuhan
kanker prostat perlu direkomendasikan. Tujuannya agar kematian akibat kanker prostat dapat
dikurangi," katanya
Pada penelitian sebelumnya, keganasan kanker prostat juga bisa diperlambat dengan rajin
meminum teh hijau. Karena di dalam teh hijau diyakini terdapat kandungan yang disebut
dengan polyphenols. Polyphenols ini tampaknya dapat memperlambat keganasan dari kanker
prostat, setidaknya demikian yang terlihat pada percobaan dengan tikus. Tikus yang diberi
makan teh hijau polyphenols, terlihat mengalami perlambatan perkembangan dan
progresifitas pada kanker prostatnya.
Dari penelitian, terlihat polyphenols menghambat jalur kimiawi yang berperan sebagai kunci
dalam perkembangan kanker prostat. Dengan senyawa polyphenols ini, progresifitas kanker
prostat diharapkan dapat bergeser 20 hingga 25 tahun lebih lambat. Dan ini akan menjadi
waktu yang sangat bermakna bagi para penderitanya. (to/snr/is)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar