goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Radikal Bebas Penyebab Ketuaan

Menua adalah proses alami yang patut dialami setiap orang. Kulit menjadi
kering, keriput, terjadi penumpukan lemak terutama di daerah perut, sendi-sendi semakin
aus, daya ingat mulai menurun dan tubuh mulai sakit-sakitan.
Sebagian orang menjadi tua dengan sehat dan tampak awet muda, namun sebaliknya banyak
juga yang baru menginjak usia separuh baya tapi sudah sakit-sakitan. Bagaimanakah agar
tubuh tetap awet muda dan tidak sakit-sakitan?
Sejak dahulu, proses penuaan menjadi bahan perdebatan yang tak kunjung berhenti.
Sebagian orang berpendapat, seseorang akan menua jika usianya bertambah. Namun usia
bukan satu-satunya penyebab. Jika tidak, mengapa mereka yang berusia sama dapat memiliki
kondisi kesehatan yang berbeda? Karena itu muncul berbagai teori tentang penuaan, salah
satunya teori radikal bebas.
Radikal bebas adalah suatu molekul yang tidak stabil yang terjadi secara alami di dalam tubuh
kita (proses pernapasan dan pemecahan zat gizi) dan dari luar tubuh (polutan, asap rokok,
ozon, herbisida, dan lain-lain) karena sifatnya yang tidak stabil, radikal bebas akan
menyerang sel tubuh, akibatnya sel-sel menjadi cepat rusak dan menua, dan timbullah
berbagai penyakit di usia tua.
Untuk menetralisir radikal bebas, tubuh membutuhkan antioksidan. Vitamin A, C, E dan
Selenium merupakan antioksidan yang bila digunakan bersamaan akan memiliki daya
antioksidan yang lebih kuat dibandingkan bila digunakan sendiri-sendiri.
Para ilmuwan sedang melakukan terobosan bagaimana memperpanjang umur manusia.
Seperti yang dilakukan para ahli di Aberdeen University, Inggris, sedang mencari pil yang
dapat memperpanjang usia seseorang hingga 30 tahun lagi.
Pil yang berisi hormon tiroksin ini dapat memacu metabolisme tubuh, dan diduga juga
memperpanjang usia kehidupan seseorang. Tapi harus ditemukan dosis hormon yang tepat,
sehingga seseorang yang diperkirakan hanya akan hidup hingga usia 70 tahun, dapat
mencapai 100 tahun. Tapi bila dosis hormon tiroksin ini berlebihan, sebaliknya akan berisiko
fatal bagi kesehatan.
Penelitian ini telah dilakukan pada tikus, dimana tikus yang mempunyai tingkat metabolisme
tubuh yang tertinggi akan mempunyai usia yang lebih panjang 25% dibanding dengan tikus
yang mempunyai tingkat metabolisme tubuh terendah. Dan ini sebanding dengan perbedaan
usia 30 tahun pada manusia.
Saat tikus-tikus ini diberikan hormon tiroksin, tingkat metabolisme tubuh menjadi meningkat
dan usianya bertambah panjang, dibanding dengan tikus yang tidak diberikan hormon
tiroksin.
Seseorang yang dalam tubuhnya tidak memproduksi hormon tiroksin dengan cukup, akan
diberikan tambahan hormon tiroksin, yang akan membantu mereka mempunyai tingkat
metabolisme tubuh yang sehat. Tapi bila seseorang dengan kadar hormon tiroksin yang terlalu
tinggi dalam tubuhnya, juga harus mengkonsumsi obat tertentu yang dapat membuat hormon
tiroksinnya berkurang sehingga mempunyai kadar yang normal dalam tubuh. Hormon tiroksin
ini dihasilkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar gondok) yang terletak di leher.
Hormon tiroksin ini akan memacu tingkat metabolisme tubuh yang berguna untuk kehidupan
sel, yang dapat menghalangi terjadinya proses kerusakan dari radikal bebas. Saat ini banyak
diteliti juga penggunaan antioksidan dalam melawan radikal bebas.
Untuk menentukan kadar tiroksin yang tepat, tanpa menimbulkan gangguan pada tubuh,
sangatlah sulit. Dan peneliti lain tidak mendukung karena metabolisme pada tikus berbeda
dengan metabolisme pada manusia. Dan bila kadar tiroksin tinggi dapat menyebabkan
seseorang berisiko tiga kali lipat untuk menderita penyakit jantung yang fatal dan empat kali
lipat untuk menderita keropos tulang. (to/is)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar