goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

SMS Dapat Timbulkan Tendinitis

Mengirim SMS, short message service, memang bukan hal baru bagi pengguna
handphone. Namun, di balik asyiknya ber-SMS, siapa duga, bisa menimbulkan penyakit fisik
dan mental.
SMS adalah salah satu pelayanan teknologi komunikasi canggih yang sudah tidak asing lagi
bagi para pengguna telepon seluler. Dengan SMS, berita singkat dapat cepat sampai ke
tangan penerima berita, dan sebaliknya jawabanpun akan dengan cepat pula dapat diterima
oleh pengirim berita.
Tapi, kehebatan teknologi ternyata tidak selalu bermanfaat bagi manusia sebagai
penggunanya. Seperti yang terjadi pada seorang anak perempuan di Italia, yang dibawa
berobat oleh orangtuanya karena mengalami rasa nyeri yang hebat pada ibu jarinya.
Setelah diperiksa dokter, didiagnosa menderita tendinitis akut, yang semula diperkirakan
akibat dari berolahraga atau karena bermain tenis. Namun setelah diteliti lebih lanjut,
ternyata tendinitis yang diderita remaja putri tersebut disebabkan karena mengetikkan sekitar
100 SMS dari handphone setiap harinya.
Tendinitis adalah suatu peradangan, iritasi dan pembengkakan pada jaringan tendon (jaringan
ikat dari otot yang terdapat pada sendi). Tendinitis ini dapat terjadi akibat cedera, usia tua
yang menyebabkan elastisitasnya berkurang atau karena penggunaan sendi yang berlebihan
dengan gerakan yang sama berulang-ulang. Gejala yang sering timbul pada tendinitis adalah
rasa nyeri terutama saat sendi digerakkan.
Tendinitis dapat terjadi pada sendi apapun, tapi sendi yang sering terkena adalah sendi bahu,
siku, lutut (tendon Achilles) dan sendi pergelangan tangan.
Pengobatan yang sering diberikan adalah dengan obat-obatan anti peradangan dan obat
pereda nyeri. Selain itu tentunya sendi yang terkena harus diistirahatkan. Dan setelah sembuh
pun, kebiasaan menggunakan sendi yang sama secara berulang-ulang secara berlebihan harus
dihindari, seperti misalnya kebiasaan mengetikkan pesan SMS di telepon genggam hingga 100
SMS per hari!
Selain bisa menyebabkan tendisitis. Ternyata penggunaan handphone atau telepon genggam
dapat berisiko menyebabkan kanker bagi pemakainya. Penelitian terbaru yang dilakukan di
Swedia mencoba menjawab hal tersebut.
Sekitar 750 orang partisipan ikut serta dalam penelitian ini. Hasilnya, penggunaan ponsel
selama sekurangnya 10 tahun meningkatkan risiko tumor telinga menjadi 4 kali lipat. Tumor
telinga ini, yang disebut Akustik Neuroma, meningkat risikonya hingga 3,9 kali lipat pada sisi
telinga yang sering menggunakan ponsel.
Akustik Neuroma adalah tumor jinak pada saraf pendengaran, yang dapat menyebabkan
kerusakan otak dan saraf.
Risiko ini akan terjadi pada mereka yang menggunakan ponsel lebih dari 10 tahun. Bila
penggunaannya kurang dari 10 tahun, risiko tidak mencapai sebesar itu. Risiko dapat dihindari
dengan menggunakan perangkat 'hands-free', sehingga ponsel tidak perlu digunakan
menempel pada telinga.
Tahun 2002, peneliti dari Finlandia menemukan bahwa ponsel mengeluarkan radiasi
elektromagnetik, yang dapat mempengaruhi jaringan otak manusia. Tapi hingga kini, belum
dapat dibuktikan akan adanya efek yang dapat membahayakan manusia.
Walau demikian, sebaiknya mulai waspada dalam penggunaan ponsel. Bila memungkinkan,
gunakan perangkat 'hands-free' dan sebaiknya jangan biarkan anak untuk sering
menggunakannya.
Dampak lain dari SMS, ternyata bisa merambat ke masalah mental. Hal ini terjadi pada
sebuah klinik yang pasiennya bukan menderita penyakit fisik, justru mereka banyak sekali
merawat pasien yang keranjingan mengirim pesan-pesan tertulis lewat SMS.
Dalam 18 bulan terakhir, banyak pasien datang ke klinik yang berlokasi di Roehampton, barat
daya London itu, mengeluh tak bisa melepaskan diri dari telepon genggam miliknya.
Dr. Mark Collins, salah seorang dokter yang merawat pecandu SMS berujar, "Ini penyakit baru
yang muncul dalam masyarakat, akibat obsesi berlebihan terhadap piranti teknologi modern."
"Dalam 18 bulan terakhir, banyak jumlah pecandu yang sulit sekali menghentikan
kebiasaannya mengirimkan pesan-pesan tertulis. Entah itu lewat internet atau telepon
genggam," lanjutnya. "Salah seorang pasien saya, menghabiskan 7 jam sehari hanya untuk
menulis pesan."
Salah seorang diantara pasien tersebut, menderita ketegangan dan rasa nyeri yang terus
berulang, akibat terlalu sering menekan tombol-tombol handphone-nya.
"Ada beberapa pasien yang berhenti minum alkohol dan mengonsumi kokain tetapi
menghabiskan lebih dari 5 jam sehari untuk chatting di internet."
Salah seorang pecandu SMS, bahkan mengaku mengirimkan 54 pesan dalam sehari, kata Dr
Collins. Sementara menurut survei, para pengguna telepon genggam di seluruh dunia rata-
rata mengirim 8 pesan SMS setiap hari.
Sepertiga diantara pengguna telepon genggam menyatakan, alasan utama mereka membeli
handphone adalah agar bisa mengirimkan pesan-pesan tertulis.
Empat di antara 10 pemakai handphone, menggunakannya untuk mengirimkan pesan-pesan
cinta kepada orang yang dikasihinya, terutama pacar. Meskipun 22 persen diantara mereka
mengaku dicampakkan pacarnya lewat SMS.
Ayah seorang pasien berceritera anaknya yang baru berusia 16 tahun menghabiskan 20
poundsterling (kurang lebih 300.000 rupiah) seminggu ditambah seluruh uang jajannya untuk
kirim-kiriman SMS dengan temannya.
"Dia tidak makan siang di sekolah dalam 3 bulan terakhir ini, dan yang lebih buruk dia tidak
punya kegiatan atau hobi lain di luar itu," kata sang ayah. (to/bbc/kmp)
Yogurt, Membuat Nafas Jadi Lebih Segar
Publikasi: 06/04/2005 10:32 WIB
eramuslim - Kabar gembira bagi yang mempunyai masalah dengan bau mulut. Bau yang
nyebelin dan bisa bikin tidak pede itu bisa dilenyapkan hanya dengan mengkonsumsi yogurt
setiap hari.
Meski sudah dikenal sejak lama, belum banyak orang mengkonsumsi yoghurt. Dibandingkan
dengan Skandinavia dan Bulgaria, konsumsi yoghurt di Indonesia masih sangat kecil. Di kedua
negara itu, konsumsi yoghurt sudah membudaya.
Yoghurt merupakan susu yang telah difermentasi oleh bakteri (starter) Streptococcus
thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Susu yang difermentasi bukan hanya yang berasal
dari sapi, tetapi juga susu kambing dan susu kerbau.
Ada tiga jenis yoghurt, yaitu yoghurt reguler, rendah lemak, dan tanpa lemak. Ketiga jenis
yoghurt itu berbeda dalam hal kandungan lemaknya.
Menurut National Yogurt Association, yoghurt reguler terbuat dari susu yang mengandung
3,25 persen lemak. Yoghurt rendah lemak dari susu yang hanya mengandung 0,5-2 persen
lemak. Yoghurt tanpa lemak terbuat dari susu skim (tanpa lemak) atau kandungan lemaknya
kurang dari 0,5 persen.
Proses fermentasi yang terjadi pada yoghurt, akan menambah kandungan gizinya. Yoghurt
menjadi lebih kaya protein, vitamin, dan asam folat. Selain itu, yoghurt juga mengandung
riboflavin, kalsium, serta fosfor.
Banyak orang mengkonsumsi yogurt karena merupakan probiotik, karena mengandung kuman
hidup yang baik untuk pencernaan. Kuman-kuman itu terutama Streptococcus thermophilus
dan Lactobacillus bulgaricus, bukan saja baik untuk pencernaan, tapi bermanfaat juga untuk
mencegah bau mulut yang disebabkan karena kuman yang ada di mulut.
Dengan mengkonsumsi sekitar 170 gram yogurt setiap hari, dapat membuat nafas menjadi
segar dan mencegah bau mulut. Karena yogurt dapat menurunkan kadar bahan penyebab bau
mulut, seperti hidrogen sufida yang ada dalam mulut.
Sebelum penelitian dimulai, 24 partisipan sehat diminta untuk tidak mengkonsumsi yogurt dan
makanan probiotik lain yang mengandung kuman yang sama seperti yang ada dalam yogurt,
misalnya yang ada pada keju, selama dua minggu.
Kemudian peneliti mengambil air liur dan hapusan selaput lidah untuk mengukur kadar kuman
penyebab bau mulut, termasuk juga kadar dari hidrogen sulfida tersebut. Kemudian pada saat
penelitian, partisipan diminta untuk mengkonsumsi sekitar 85 gram yogurt sebanyak dua kali
sehari selama 6 minggu. Pada akhir penelitian sampel air liur dan hapusan selaput lidah
diperiksa kembali.
Hasilnya, kadar bahan penyebab bau mulut seperti hidrogen sulfida turun hingga 80% pada
semua partisipan. Tambahan lain, tingkat plak pada gigi dan penyakit radang gusi menurun
secara bermakna.
Walaupun penelitian ini memerlukan penelitian lanjutan untuk memastikannya, tapi tidak ada
salahnya mengkonsumsi yogurt setiap hari, karena merupakan probiotik yang aman dan
berguna untuk saluran cerna dan mencegah bau mulut.
Di samping itu, yoghurt juga bermanfaat, terutama bagi anak dengan intoleransi laktosa (IL).
IL terjadi karena pencernaan tidak tahan dengan laktosa. Hal ini biasanya berkaitan dengan
kurangnya kadar enzim laktase yang berfungsi memecah laktosa.
IL juga bisa terjadi pada anak yang sedang mengalami diare. Karena dinding ususnya rusak,
enzim laktasenya berkurang. Yoghurt akan merangsang pembentukan enzim tersebut,
sehingga bisa memecah laktosa dengan baik.
Sebabnya, yoghurt yang diperkaya Lactobacillus acidophilus akan mempunyai kemampuan
dalam mengurangi kemungkinan terjadinya diare. Bahkan, bila ditambahkan Lactobacillus GG
akan mengurangi masa diare yang disebabkan oleh virus Rota.
Karena tergolong minuman hasil fermentasi, yoghurt bisa diberikan kepada anak-anak, tetapi
sebaiknya yang berusia di atas satu tahun. Rasa asam yang ditimbulkannya tidak akan
menjadi masalah karena pH usus anak juga tergolong asam. Yoghurt bisa diberikan kepada
anak setiap hari dengan jumlah tidak terlalu banyak. Sekitar 100 ml atau setengah gelas per
hari.
Penelitian tersebut ternyata hampir senada dengan apa yang ditulis oleh William Sears, MD,
dan Martha Sears, RN, penulis buku The Family Nutrition Book; Everything You Need to Know
About Feeding Your Children from Birth Through Adolescence.
Dalam bukunya tersebut pasangan suami isteri tersebut mengemukakan ada 10 alasan
mengapa yoghurt baik untuk dikonsumsi:
1. Mudah dicerna, yoghurt lebih mudah dicerna ketimbang susu. Adanya bakteri hidup dan
aktif akan memproduksi enzim laktase, enzim yang jumlahnya kurang pada anak dengan
intoleransi laktosa. Proses pengulturan juga akan memecah laktosa (gula susu) menjadi
glukosa dan galaktosa, sehingga lebih mudah diserap oleh anak dengan intoleransi laktosa.
2. Baik untuk kesehatan usus, yoghurt mengandung bakteri baik seperti Lactobacteria,
terutama acidophilus. Bakteri itu meningkatkan bakteri baik pada kolon atau usus besar,
Sehingga akan menurunkan risiko kanker kolon.
3. Membantu proses penyerapan nutrisi, yoghurt meningkatkan penyerapan kalsium dan
vitamin B. Adanya asam laktat pada yoghurt akan membantu mencerna kalsium susu. Dengan
begitu, kalsium akan lebih mudah diserap.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh, penelitian yang dilakukan terhadap 68 orang yang
mengonsumsi yoghurt dua cangkir per hari menunjukkan hasil yang cukup positif. Mereka ini
mempunyai kadar interferon lebih tinggi. Dalam kamus saku kedokteran Dorland, interferon
adalah famili glikoprotein yang salah satu pembentukannya dapat dirangsang oleh bakteri,
berfungsi sebagai imunoregulator dan mengeluarkan aktivitas antivirus. Penelitian lain yang
dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa yoghurt mengandung faktor yang memiliki efek
antitumor.
5. Membantu penyembuhan infeksi saluran cerna, keberadaan virus dan gangguan saluran
cerna akan membentuk luka pada lapisan usus, terutama sel-sel yang memproduksi laktase.
Walau hanya sementara, anak-anak bisa mengalami intoleransi laktosa selama 1-2 bulan
pasca infeksi saluran cerna. Karena mengandung sedikit laktosa dan banyak enzim laktase,
para dokter sering memanfaatkan yoghurt untuk memulihkan kesehatan alat cerna. Penelitian
menunjukkan, yoghurt mempercepat penyembuhan diare pada anak.
6. Menurunkan infeksi jamur, konsumsi satu gelas yoghurt setiap hari akan mengurangi
pertumbuhan jamur pada vagina. Hal ini akan menurunkan risiko terjadinya infeksi jamur
pada vagina.
7. Kaya kalsium, dalam satu gelas yoghurt rata-rata terkandung sekitar 450 mg kalsium.
Mineral ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kolon. Orang yang diet tinggi kalsium seperti di
negara Skandinavia, mempunyai tingkat kejadian kanker kolorektal lebih rendah dibanding
negara lain.
8. Sumber protein, satu gelas yoghurt tawar mengandung 10-14 gram protein atau sekitar 20
persen dan kebutuhan protein harian. Proses fermentasi membuat protein yang ada pada
yoghurt lebih mudah dicerna.
9. Menurunkan kadar kolesterol, para ahli memperkirakan, bakteri hidup yang ada pada
yoghurt mampu berasimilasi dengan kolesterol. Bisa juga karena yoghurt mengikat asam
empedu, sehingga menimbulkan efek menurunkan kolesterol.
10. Makanan penolong, keberadaan protein yang mudah dicerna serta asam laktat yang
meningkatkan penyerapan mineral, membuat yoghurt baik dikonsumsi oleh anak dengan
gangguan penyerapan di saluran cerna.
Jadi, hanya dengan mengkonsumsi yogurt per hari sudah memadai untuk menjaga sistem
kekebalan atau imunitas dan kesehatan dari serangan penyakit. Tidak ada salahnya jika mau
mencobanya dari sekarang. (to/berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar