goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Kunci Panjang Umur Ada di Antioksidan

Secara religi memang hanya Allah yang berhak mengetahui panjang pendeknya
umur manusia. Tapi, dari segi medis faktor umur panjang justru terletak pada antioksidan
alami yang memang sudah ada dalam tubuh.
Beberapa penelitian yang memerlukan serangkaian percobaan pada seekor tikus,
menunjukkan bahwa tikus yang dibuat agar tubuhnya menghasilkan kadar tinggi dari enzim
antioksidan, akan hidup 20% lebih lama dengan risiko penyakit akibat usia tua yang rendah.
Jika hal yang sama ini terjadi pada manusia, maka diperkirakan manusia dapat hidup hingga
mencapai usia lebih dari 100 tahun.
Radikal bebas, suatu molekul oksigen yang sangat reaktif dihubungkan dengan terjadi
penuaan dan penyakit-penyakit degenerasi seperti penyakit jantung, kanker dan penyakit
lainnya. Untuk mencegah ini diperlukan antioksidan misalnya enzim katalase. Katalase ini
akan menyingkirkan hidrogen perosida, sumber dari radikal bebas yang bersifat merusak,
sebagai hasil dari metabolisme tubuh.
Radikal bebas ini, akan menyebabkan kerusakan dalam proses kimiawi di dalam sel dan ini
akan menyebabkan semakin banyak lagi radikal bebas yang dihasilkan. Ini menjadi sebuah
lingkaran setan. Pada penuaan terlihat adanya peningkatan dari radikal bebas dan komponen
oksigen reaktif.
Peneliti lebih banyak memfokuskan diri pada penyakit-penyakit degenarasi, dan bukan pada
penyebab yang mendasarinya. Jika penyebabnya yang mendasarinya adalah akibat dari
radikal bebas, dan dapat ditemukan cara untuk mengatasinya, maka setiap orang dapat
mempunyai usia yang panjang dengan kesehatan yang baik.
Penelitian yang dilakukan oleh ahli di universitas Washington ini, masih memerlukan jalan
yang panjang dalam menghasilkan enzim katalase sebagai formula panjang umur. Selain itu,
perlu diketahui seberapa besar efek samping dari peningkatan kadar enzim katalase dalam
tubuh, mungkin ada konsekwensi berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.
Karena itu, Untuk mengurangi risiko menderita berbagai penyakit di usia tua atau menjadi tua
dengan kesehatan prima (healthy aging), para ilmuwan telah mengemukakan berbagai teori.
Namun, yang paling popular saat ini adalah teori radikal bebas, yaitu proses penuaan sebagai
akibat kerusakan yang ditimbulkan radikal bebas. Radikal bebas sendiri merupakan zat
berbahaya yang sangat reaktif dan bersifat merusak jaringan organ-organ tubuh hingga
menimbulkan berbagai penyakit di usia tua.
Untuk menetralisir radikal bebas ini, tubuh kita memerlukan antioksidan yang dapat
membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dan meredam dampak negatifnya.
Dengan antioksidan, kerusakan organ tubuh dan risiko terserang berbagai penyakit di usia tua
dapat dicegah.
Antioksidan, sebagai suplemen, banyak digunakan untuk melawan radikal bebas. Radikal
bebas ini dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab, seperti polusi udara oleh asap kendaraan,
rokok, paparan sinar matahari dan banyak lagi. Radikal bebas yang menumpuk di dalam
tubuh akan menyebabkan berbagai macam penyakit, termasuk juga kanker.
Penelitian yang baru-baru ini dilakukan di Perancis, memberikan hasil bahwa pemberian
antioksidan dalam jumlah kecil ternyata bermanfaat dalam menurunkan risiko penyakit kanker
pada pria, tapi tidak pada wanita. Penelitian ini dilakukan terhadap 13.017 orang dewasa,
yang diberikan konsumsi satu buah kapsul antioksidan sehari yang mengandung 120 mg
Vitamin C, 30 mg Vitamin E, 6 mg Beta Karoten, 100 mcg Selenium dan 20 mg mineral Seng.
Kelompok lainnya, hanya diberikan plasebo (obat palsu).
Setelah penelitian ini diikuti selama 7,5 tahun, hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang
menderita kanker dan mengalami kematian mengalami penurunan pada pria yang
mengkonsumsi suplemen antioksidan. Tapi, hasil ini tidak sama pada wanita. Wanita yang
mengkonsumsi suplemen antioksidan, terlihat tidak mempunyai efek.
Menurut peneliti, suplemen antioksidan ini terlihat efektif pada pria disebabkan karena pria
mempunyai batas bawah yang lebih rendah dibanding dengan wanita pada antioksidan
tertentu, seperti Beta Karoten.
Tanpa adanya suplemen antioksidan yang seimbang, pemenuhan antioksidan ini dapat
dicukupi dengan mengkonsumsi banyak sayur dan buah-buahan, yang akan memberikan
perlindungan dalam melawan bagi para pria.
Antioksidan, Sumber dan Cara Kerjanya
Vitamin A Menghilangkan keriput, memperbaiki tekstur kulit, membantu pembentukan
kolagen, mencegah penuaan dini kulit. Vitamin A: hati, daging, ginjal, telur, susu, keju. Beta
karoten: wortel, labu, kentang, labu siam, blewah, aprikot, brokoli, bayam dan sayuran
berdaun hijau lainnya.
Vitamin C Membantu membentuk kolagen dan elastin untuk meningkatkan kekuatan dan
kelenturan kulit. Vitamin C terdiri dari jeruk, lemon, stroberi, brokoli, tomat, kentang, blewah,
kiwi. Sedangkan, Vitamin E Bekerja sama dengan vitamin A, membantu menjaga aliran darah
ke kulit, memperlambat penuaan sel. Vitamin E terdiri dari gandum, jagung, kacang-
kacangan, bayam dan sayuran hijau lainnya, asparagus, zaitun, minyak sayur (jagung, bunga
matahari, kedelai, biji kapas). Selenium Menghambat oksidasi lemak, melindungi sel dari
kerusakan akibat sinar ultraviolet, melindungi sistem kekebalan dengan cara mencegah
pembentukan radikal bebas. Ikan, kerang, daging, gandum, telur, ayam, hati,bawang putih.
Bila tidak yakin akan kecukupan antioksidan dari menu harian Anda, sebaiknya Anda
mengkonsumsi suplemen yang mengandung antioksidan. Suplementasi dengan antioksidan
akan membantu melindungi kulit Anda dari kerusakan yang lebih parah serta memberikan
energi yang diperlukan kulit untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. (to/is)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar