goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Gemuk itu Penyakit

Yang namanya berlebihan itu pasti tidak baik. Misalnya, ukuran perut manusia
yang melebihi batas normal alias kegemukan itu tidak baik, bahkan menjadi sumber penyakit.
Karena itu, harus dicegah sedini mungkin, agar tidak berakibat fatal di kemudian hari.
Kegemukan atau obesitas, tetap akan menjadi masalah menarik bahkan mengundang banyak
pihak untuk andil di dalam upaya pencegahannya. Coba hitung berapa banyak obat-obat atau
suplemen yang menawarkan produk mereka yang bisa membakar dan menurunkan lemak
dalam waktu cepat. Belum lagi jasa katering yang menawarkan menu sehat untuk diet
menurunkan berat badan. Tentu, sulit dihitung jumlahnya.
Penyebab kegemukan sebenarnya sederhana, yakni sebagai akibat volume makan yang
berlebihan dari ukuran normal. Apalagi, masyarakat Indonesia yang sulit untuk mengkonsumsi
makanan tidak lebih dari satu piring. Padahal, Rasulullah menganjurkan agar berhentilah
makan sebelum merasa kenyang.
Lebih buruk lagi, yang dikonsumsi masyarakat justru yang paling banyak mengandung lemak
seperti gorengan dan sayuran yang mengandung santan. Bahkan, merokok sesudah makan
yang dianggap sebagai pelengkap prosesi makan pun sudah dinilai biasa. Padahal, pada
sebatang rokok yang dihisap itu mengandung sedikitnya 4000 jenis kimia.
Akibatnya pun jelas, jika volume makan manusia setiap hari berlebihan, ditambah lagi dengan
merokok. Maka, badan tidak hanya menjadi gemuk tapi juga menyebabkan kekebalan tubuh
atau imunitas menjadi berkurang.
Jika kegemukan terjadi, maka kadar gula akan menjadi tinggi, lemak yang ada di dalam tubuh
berlebihan, tekanan darah pun berada pada angka di atas normal. Bahkan, bisa menjadi
rentan terhadap berbagai penyakit.
"Bila tidak diantisipasi secepatnya akan berkembang menjadi penyakit jantung yang disebut
Metabolic Syndrome. ungkap Kepala Divisi Ebdoktrin dan Metabolik Departemen Penyakit
Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Dr.dr. Sidartawan Soegondo, Sp.Pd-
KEMD, beberapa waktu lalu di Kuta, Bali.
Menurut Sidartawan yang kala itu didampingi oleh Dr. Harmini Kalim MPH.SpJP dan Dr. John
MF. Adam, SpPD-KEMD, penyakit 'Metabolic Syndrome' yang mematikan tersebut sebenarnya
bisa dicegah sedini mungkin, yakni dengan menurunkan volume makan namun bergizi, olah
raga yang teratur, kurangi minum beralkohol, dan kurangi merokok.
Sebagai contoh, kebiasaan masyarakat Surabaya yang mengkonsumi makanan secara
berlebihan dan kurang gizi mengalami penyakit mematikan tersebut cukup tinggi, yakni
mencapai 30-33 persen dari jumlah penduduk.
"Bila tidak dicegah dan tidak dilakukan perawatan segera. Maka, penyakit Metabolic
Syndrome, akan menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, dan penyempitan pembuluh
darah", tegasnya.
Untuk itu, Sidartawan, kembali mengemukakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
terhadap serangan penyakit tersebut, pihaknya bersama sejumlah para dokter termasuk ahli
jantung, tahun 2003 yang lalu secara internasional telah membentuk "Metabolic Syndrome
Institut".
Dokter Sidartawan yang lahir di Amsterdam, 14 Agustus 1944 itu, berharap kepada
masyarakat di tanah air, agar sedini mengadakan pencegahan terhadap penyakit dengan
mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung gizi, dan melakukan pola hidup sehat.
Dokter Walfred McLane, ahli gizi, pada rumah sakit di California, Amerika, menganjurkan,
untuk mencegah makan berlebih, ada baiknya sebelum makan utama makan lebih dahulu
buah-buahan seperti pisang, jeruk, anggur dan sebagainya. Tujuannya, selain agar perut
terasa kenyang sehingga untuk menyantap menu utama menjadi berkurang. Juga, untuk
memudahkan pencernaan ketika melalui di dalam usus besar guna menghindari sembelit.
Beberapa tips menghindari obesitas:
1. Makanlah ketika Anda benar-benar merasa lapar. Berhentilah makan ketika rasa kenyang
itu datang, jangan tunggu sampai Anda benar-benar kekenyangan sehingga untuk berjalan
pun Anda merasa tidak sanggup.
2. Kunyahlah makanan Anda secara perlahan. Ambillah waktu sekitar 20 menit untuk
mengkonsumsi makanan Anda. Mengunyah makanan secara perlahan dan lebih lama akan
membuat Anda merasa seolah-olah sedang makan dalam porsi yang besar, sehingga Anda
pun akan merasa cepat kenyang. Sambil menunggu makanan selesai dikunyah dan masuk ke
dalam perut Anda, serta supaya Anda merasa tidak bosan karena kelamaan mengunyah,
carilah rekan untuk Anda ajak bercakap-cakap. Setelah beberapa suapan, Anda akan
menelungkupkan sendok dan garpu Anda, meski hidangan Anda masih tersisa banyak.
3. Makanlah ketika Anda sedang duduk berdiam diri, karena hal ini akan membantu Anda
berpikir tentang berapa banyak jumlah makanan yang Anda masuk ke mulut Anda. Anda akan
lebih mampu mengontrol diri. Hindari kebiasaan mengemil ketika sedang menonton televisi
karena perhatian Anda terfokus pada apa yang Anda lihat sehingga tidak lagi memikirkan
berapa banyak cemilan yang Anda habiskan. Tanpa Anda sadari, cemilan Anda mungkin sudah
ludes sebelum acara yang Anda tonton berakhir. Anda lalu akan terus mencari cemilan untuk
menemani Anda menonton televisi seharian penuh. Anda mungkin akan sulit untuk
menghentikan kegiatan ngemil Anda meski layar televisi Anda sudah menayangkan acara
"semut berantem".
4. Makanlah dengan menggunakan piring yang berukuran kecil. Dengan wadah yang kecil,
maka porsi makanan Anda seolah-olah akan terlihat "munjung". Jika Anda menggunakan
piring berukuran besar, maka Anda akan merasa bahwa apa yang Anda ambil seolah-olah
terlihat sedikit. Anda merasa kurang, lalu Anda akan menambah porsi makanan Anda.
5. Banyak-banyaklah minum sebelum Anda menyantap hidangan. Hal ini akan membuat perut
Anda terasa penuh, sehingga rasa lapar Anda berkurang.
6. Tunggulah sekitar 10 menit sebelum Anda ngemil. Setelah menyantap hidangan utama,
biasanya Anda akan langsung menyikat makanan ringan. Ambillah jeda waktu sekitar 10
menit sebelum Anda ngemil karena hal ini biasanya akan membuat Anda merasa sadar bahwa
Anda sebenarnya sudah merasa kenyang dan tidak perlu lagi memenuhi perut Anda dengan
cemilan.
7. Letakkan buah dan sayuran di tempat yang strategis dalam kulkas Anda. Usahakan agar
ketika Anda membuka kulkas, yang Anda lihat pertama kali adalah buah dan sayuran, bukan
es krim atau makanan penuh lemak lainnya, sehingga Anda akan tergoda untuk selalu
menyantap makanan yang kaya akan serat dan gizi tersebut.
(to/berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar