goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Suami Merokok, Isteri Beresiko Stroke

Merokok memang merugikan. Buktinya, selain bisa merusak semua organ
tubuh. Juga, dampak fatal bagi perokok pasif tidak kalah hebatnya. Bahkan, seorang istri bisa
terkena stroke gara-gara suaminya perokok. Kebiasaan merokok seorang suami, selain
berakibat buruk bagi dirinya sendiri, juga berakibat buruk bagi sang istri. Karena membuat
istri beresiko menderita stroke, demikian hasil dari penelitian terbaru yang dilakukan di
Shanghai, Cina.
Cina merupakan konsumen terbesar di dunia dalam urusan merokok. Pecandu rokok di negara
tirai bambu itu mampu mengalahkan perokok di negara adidaya seperti Amerika, dan negara-
negara lain di benua Eropa. Tak heran, rokok jenis apapun ada di sana. Dari yang impor,
hingga buatan home industry dijual di negara berpenduduk terbesar di dunia tersebut.
Penelitian ini dilakukan pada wanita-wanita di Shanghai, dengan melihat status merokok
suami dan stroke yang dialami istri yang bukan perokok. Di Shanghai tercatat sekitar dua
pertiga pria adalah perokok dan hanya sedikit wanita yang menjadi perokok.
Dari 60.377 wanita yang berusia antara 40-70 tahun, dilakukan wawancara untuk mengetahui
status merokok suami dan riwayat stroke berdasarkan diagnosa dokter. Hasilnya
menunjukkan, sekitar 54% (32.287 wanita) mempunyai suami seorang perokok sekarang ini.
Dan sekitar 9% (5.108 wanita) mempunyai suami yang sebelumnya merupakan seorang
perokok. Secara keseluruhan, terdapat 526 kasus stroke terjadi.
Hasil analisa menunjukkan bahwa wanita yang tinggal bersama seorang perokok sekarang ini
mempunyai risiko 47% lebih tinggi untuk menderita stroke dibanding dengan wanita yang
tidak tinggal bersama seorang perokok. Sedang untuk wanita yang tinggal bersama suami
yang sebelumnya merupakan seorang perokok, peningkatan risiko tidak terlihat secara
bermakna.
Peningkatan risiko stroke juga meningkat berdasarkan meningkatnya batang rokok yang
dihisap suami setiap harinya. Juga tergantung dari berapa lama seorang suami menjadi
perokok.
Tidak hanya itu, penelitian lain di Amerika menunjukkan bahwa bahaya rokok lebih buruk
daripada itu. Rokok mempunyai efek pada seluruh organ yang ada dalam tubuh karena racun
yang ada dalam rokok akan ikut dalam aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh. Bahaya
rokok lebih buruk dari apa yang tertulis di bungkus rokok.
Banyak penyakit yang tidak pernah diduga sebelumnya, juga dapat disebabkan oleh rokok
seperti penyakit ginjal, katarak, kanker usus dan leukemia, kanker mulut rahim, pankreas,
lambung, radang paru. Beberapa penyakit lainnya diduga juga disebabkan oleh rokok,
walaupun perlu pembuktian lebih lanjut, seperti kanker usus besar, kanker hati, prostat dan
disfungsi ereksi.
Pada wanita, selain faktor keturunan, merokok juga dapat meningkatkan resiko kanker
payudara. Sedang penyakit yang sudah sering dihubungkan dengan rokok antara lain kanker
esofagus, laring, paru-paru, kandung kemih, penyakit jantung, gangguan reproduksi,
osteoporosis dan penyakit paru kronis.
Di Amerika Serikat sendiri, setiap tahunnya diperkirakan terjadi kematian sekitar 440.000
orang akibat rokok, dan usia harapan hidupnya akan turun sekitar 13,2 tahun untuk laki-laki
dan 14,5 tahun untuk wanita. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan di
rumah sakit dan hilangnya produktifitas akibat sakit.
Walaupun para perokok banyak yang mengetahui bahaya dari rokok tapi sedikit dari mereka
yang mencoba untuk berhenti merokok. Dan pada saat mereka telah menderita sakit, baru
menyadari hal tersebut dan baru mencoba untuk berhenti, mungkin itu sudah terlambat.
(to/is)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar