goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Air Liur, Penjaga Kesehatan Mulut

Air liur yang menetes bukan hanya pertanda seseorang sedang tergoda oleh
sesuatu jenis makan, tapi tetesan itu, ternyata mempunyai makna untuk mengetahui sehat
tidaknya mulut seseorang.
Suatu tes baru yang menggunakan air liur, ditemukan oleh kedokteran gigi University of
Southern California (USC), mampu memprediksi anak mana yang paling berisiko untuk
mengalami gigi berlubang dan gigi mana saja yang paling rentan untuk menjadi berlubang.
Tes yang disebut dengan The Caries Assessment and Risk Evaluation (CARE), yang dilakukan
pada anak-anak, mampu untuk mengetahui berapa jumlah gigi berlubang yang akan mereka
punyai saat mereka telah menginjak usia 30 tahun.
Masalah gigi berlubang ini dimulai saat makanan yang mengandung zat pati atau gula tersisa
pada gigi. Kuman yang ada dalam mulut akan menyebabkan makanan itu menjadi bersifat
asam, yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada email gigi. Kerusakan pada gigi akan
menyebabkan gigi berlubang.
Tes CARE ini menggunakan air liur untuk melihat adanya kompleks gula yang ada pada gigi.
Walaupun tidak semua kompleks gula buruk, tapi beberapa diantaranya membuat kuman
menempel pada gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. Tes CARE ini dibagi dalam 4 tingkat
kerusakan untuk memprediksi gigi berlubang di kemudian hari.
Tes ini telah dilakukan pada 29 anak yang berusia 7-10 tahun dan hasilnya telah
dipresentasikan dalam pertemuan the American Association for the Advancement of Science.
Saat ini peneliti sedang melakukan tes pada air liur bayi, sebelum tumbuh gigi pertama.
Penelitian jangka panjang juga sedang dilakukan untk mengetahui tingkat akurasi dari tes ini.
Bila hasilnya baik, maka akan sangat membantu anak yang berisiko tinggi gigi berlubang
untuk melakukan pencegahan sehingga saat dewasa nanti dapat terhindar dari masalah
kerusakan gigi.
Kendati jumlah air liur atau saliva anak-anak dan orang dewasa sama jumlahnya, kurangnya
produksi air liur akan menimbulkan efek kering dan perasaan tidak nyaman. Mulut kering,
selain bisa disebabkan oleh sindroma sjorgen, lupus, diabetes dan penyakit auotimun lainnya.
Juga, bisa disebabkan oleh 400 macam obat-obatan tertentu, antara lain obat untuk
menurunkan tekanan darah tinggi dan depresi.
Obat lainnya adalah antithistamin, yang biasa digunakan untuk meredakan asma dan alergi.
Bila dua jenis obat tersebut digunakan secara bersamaan, kemungkinan untuk timbulnya
mulut kering menjadi berlipat ganda. Mulut kering juga bisa disebabkan oleh terapi kanker
yang menggunakan kemoterapi atau terapi radiasi yang dilakukan di daerah di sekitar kepala
atau leher.
Menurut Richard H. Price D.M.D, seorang penasehat konsumen dari American Dental
Association, mengatkan bahwa air liur merupakan benteng pertahanan terbaik untuk melawan
atau mencegah gangguan kesehatan gusi dan kerusakan gigi dibanding diet dan menyikat
gigi.
Air liur dapat menurunkan jumlah bakteri yang ada di dalam mulut dan dapat menambah
mineral-mineral yang dapat membantu gigi. "Semua nutrien yang dibutuhkan lapisan enamel
gigi agar tetap sehat seperti kalsium, fosfor, flouride dapat diperoleh dari air liur," ungkap
Athena S. Papas D.M.D, Phd, profesor ahli gigi dari Turfts University yang mempelajari
kekeringan mulut pada 1000 orang.
Tidak heran, bila setiap kali mengkomsumsi makanan yang mengandung gula, bakteri di
dalam mulut akan memproduksi asam, sehingga gigi bisa kehilangan kalsium dan fosfor.
Sedangkan air liur mengandung kalsium dan fosfor di dalamnya. Jadi, bisa memperbaiki
kondisi tersebut. (to/ht)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar