goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Dampak Orang Tua Perokok terhadap Anak-anak

Bagi orang tua perokok, berhati-hatilah karena asap rokok yang anda
hembuskan itu sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar anda, terutama bagi anak-anak.
Mereka memiliki risiko paling besar akibat asap rokok yang anda hembuskan.
Laporan dari Dr. Paolo Vineis seperti yang dilansir oleh The British Medical Journal
menyatakan, anak-anak memiliki resiko paling besar dari para orangtua perokok. Kendati
dampak perokok pada non-perokok (perokok pasif) sudah lama diketahui. Tapi, bahaya
mengenai orangtua perokok pada kesehatan anak-anak baru kini mengemuka. Dari penelitian
yang dilakukan oleh Dr Paolo Vineis disejumlah negara Eropa diketahui bahwa anak-anak
mengalami dampak paling tinggi.
Yaitu sekitar tiga kali lipat terkena kanker paru-paru dan masalah yang berhubungan dengan
pernafasan lainnya dari orangtua yang perokok. Dr Paolo menyebut hasil penelitiannya kali ini
sangat berbeda dengan penelitian dampak rokok pada kesehatan manusia.
Dr. Paolo Vineis merupakan seorang profesor dari Imperial College London (Inggris). Selama
hampir tujuh tahun, Dr Paolo melakukan penelitian atas 123.000 orang dari 10 negara Eropa
yang diketahui menjadi perokok pasif. Dalam kurun itu, 97 orang kemudian diketahui terkena
kanker paru-paru, 20 terkena masalah dengan pernafasan dan 14 meninggal.
Resiko anak-anak terkena kanker paru-paru mengalami kenaikan sampai 3.6 kali dari
orangtua perokok, karena anak-anak ini telah menjadi seorang perokok pasif. Secara
keseluruhan penelitian juga menunjukan resiko terkena penyakit yang berhubungan dengan
paru-paru akan mencapai 30% bagi anak-anak perokok pasif ini.
Angka itu akan lebih tinggi dibandingkan dengan resiko para perokok yang sudah pensiun dari
merokok. Di AS sekitar 1900 hingga 2700 kasus kematian pada jabang bayi yang dikarena
mereka merupakan perokok pasif. Tidak heran, Dr Paolo pun menyarankan agar sejumlah
negara mulai memperkenalkan hukum untuk melindungi para perokok pasif ini.
Merokok di rumah memang tidak dilarang, namun Dr. Paolo menyarankan orang tua
seharusnya tidak merokok di rumah saat anak-anak mereka berada di sekitarnya. Dr. Norman
Edelman memberikan saran lain bahwa seandainya harus merokok disarankan untuk tidak
merokok di ruangan tertutup. Penelitian di Amerika, malah lebih mengejutkan lagi, bila selama
ini rokok hanya dianggap berbahaya bagi kesehatan, tapi hasil penelitian terbaru di Amerika
ini menunjukkan bahwa bahaya rokok lebih buruk daripada itu. Rokok mempunyai efek pada
seluruh organ yang ada dalam tubuh, karena racun yang ada dalam rokok akan ikut dalam
aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh.
Banyak penyakit yang tidak pernah diduga sebelumnya, juga dapat disebabkan oleh rokok
seperti penyakit ginjal, katarak, kanker usus dan leukemia, kanker mulut rahim, pankreas,
lambung, radang paru. Beberapa penyakit lainnya diduga juga disebabkan oleh rokok,
walaupun perlu pembuktian lebih lanjut, seperti kanker usus besar, kanker hati, prostat dan
disfungsi ereksi. Pada wanita, selain faktor keturunan, merokok juga dapat meningkatkan
risiko kanker payudara. Sedang penyakit yang sudah sering dihubungkan dengan rokok antara
lain kanker usofagus, laring, paru-paru, kandung kemih, penyakit jantung, gangguan
reproduksi, osteoporosis dan penyakit paru kronis.
Di Amerika Serikat sendiri, setiap tahunnya diperkirakan terjadi kematian sekitar 440.000
orang akibat rokok, dan usia harapan hidupnya akan turun sekitar 13,2 tahun untuk laki-laki
dan 14,5 tahun untuk wanita. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan di
rumah sakit dan hilangnya produktifitas akibat sakit. Walaupun para perokok banyak yang
mengetahui bahaya dari rokok tapi sedikit dari mereka yang mencoba untuk berhenti
merokok. Dan pada saat mereka telah menderita sakit, baru menyadari hal tersebut dan baru
mencoba untuk berhenti, mungkin itu sudah terlambat.
Lain lagi hasil penelitian di Inggris, hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa seorang
perokok, akan mengalami masalah ingatan pada usia pertengahan. Mulai pada awal usia 40
hingga 50 tahun, perokok akan mengalami penurunan daya ingat secara cepat, dibandingkan
dengan bukan perokok. Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Public
Health menunjukkan hubungan yang antara rokok dan pikun tampak lebih kuat pada orang
yang merokok lebih dari 20 batang setiap harinya. Penelitian ini melibatkan 5.362 orang yang
rata-rata berusia diatas 40-an.
Dr. Marcus Richards mengatakan penyebab rokok mempercepat hilangnya daya ingat masih
belum jelas. "Kami menduga, rokok bisa mempercepat gangguan memori dengan
meningkatkan resiko hipertensi, alternatif lainnya, bahan kimia dalam rokok sigaret juga bisa
merusak otak secara langsung. Apapun alasannya, hasil penelitian ini sudah jelas, Ini adalah
salah satu alasan agar orang berhenti merokok." jelasnya
Jadi, jelas bahwa rokok sama sekali tidak ada manfaatnya. Bahkan merusak semuanya, baik
perokok itu sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar. Tak heran, jika ruang gerak untuk
perokok di negeri barat semakin diperkecil guna menghindari dampak yang luar biasa itu.
(to/berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar