goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Strawberry dan Anggur Pelawan Kanker

Strawberry dan Anggur, buah impor yang kini sudah banyak ditanam dan dijual
di Indonesia, ternyata mempunyai khasiat yang luar biasa. Keduanya, diyakini bisa mencegah
menyebarnya sel-sel kanker dalam tubuh.
Penelitian oleh Institute Kanker Nasional AS menyebutkan tiga puluh persen kasus kanker
disebabkan oleh rokok dan sekitar 35 - 50 persen kasus kanker disebabkan oleh makanan.
Kanker dimulai dari satu sel tak normal yang mulai memperbanyak diri tanpa terkontrol.
Kelompok sel semacam itu membentuk kanker dan mendesak jaringan yang sehat. Sel kanker
yang matang pecah dan anak sebarnya dibawa aliran darah menyebar ke bagian lain tubuh
dan membentuk kanker baru.
Di antara semua faktor penyebab kanker, yang paling mungkin dijaga adalah mengkontrol
makanan sehari-hari. Pentingnya zat pencegah kanker pada sayuran. Sayuran tidak hanya
tinggi serat dan rendah lemak, tetapi juga banyak mengandung zat pencegah kanker.
Karotenoid, pigmen yang memberi warna gelap pada buah dan sayuran hijau, terbukti bisa
membantu mencegah kanker. Sedangkan pada buah, terdapat pada stawberry dan anggur.
Strawberry merupakan tanaman buah berupa herba yang rata-rata memiliki dua ratus biji
kecil per satu buahnya. Ada tujuh ratus macam jenis strawberry. Salah satu jenis spesiesnya
bernama Fragaria chiloensis L. Jenis menyebar ke berbagai negara di Amerika, Eropa dan
Asia. Spesies lainnya, yakni F. vesca L., menyebar lebih luas dibandingkan spesies lainnya.
Jenis strawberry ini pula yang pertama kali masuk ke Indonesia.
Warna merah pada strawberry matang sangat beralasan. Warna merah itu disebabkan karena
buah ini kaya pigmen warna antosianin dan mengandung antioksidan tinggi. Dengan kata lain,
buah ini memang memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa. Selain antioksidan tersebut, ia
juga kaya serat, rendah kalori, dan mengandung vitamin C, folat, potassium, serta asam
ellagic.
Sejumlah khasiat yang dimiliki strawberry antara lain, mampu menurunkan kadar kolestrol;
membantu melumpuhkan kerja aktif kanker karena asam ellagic yang dikandungnya tersebut;
meredam gejala stroke; mengandung zat anti alergi dan anti radang. Di samping itu, buah
yang hanya tumbuh di daerah dingin ini, mempunyai konsentrasi tujuh zat antioksidan yang
ada pada strawberry lebih tinggi dibandingkan buah atau sayuran lain, sehingga strawberry
merupakan buah yang efektif mencegah proses oksidasi pada tubuh. (Oksidasi ialah
hancurnya jaringan tubuh karena radikal bebas. Oksidasi juga bertanggung jawab pada proses
penuaan).
Strawberry yang kaya akan vitamin C membuat para produsen makanan dan farmasi
mencampur ekstraknya ke dalam susu atau obat. Karena selain sangat bermanfaat bagi
pertumbuhan anak, juga mempercepat proses penyembuhan. Selain buahnya, daun
strawberry juga berkhasiat karena memiliki zat astringent. Tiga hingga empat cangkir air hasil
rebusan daun strawberry per hari, dapat efektif menghentikan serangan diare.
Tapi, anda harus berhati-hati dalam menyimpan buah ini, karena strawberry yang sudah mulai
busuk dapat menular dengan sangat cepat ke strawberry lain yang disimpan bersamaan.
Strawberry sendiri dapat tahan 4 hari di lemari es. Tetapi di freezer, buah ini bisa bertahan
selama 1 bulan dengan cara penyimpanan yang benar.
Sedangkan buah anggur, juga tidak kalah hebatnya dengan strawberry dalam mencegah
kanker karena dapat menghentikan penyebaran dari sel-sel kanker. Dengan mengkonsumsi
buah anggur secara utuh, maka bahan aktif yang terdapat di dalamnya akan masuk ke dalam
aliran darah dan mencapai ke bagian tubuh lainnya. Seperti yang telah diketahui, anggur dan
banyak buah dan sayur lainnya, kaya akan antioksidan yang disebut dengan flavonoids.
Antioksidan ini berguna dalam melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai
jenis penyakit.
Peneliti telah berhasil mengetahui 10 jenis flavonoids yang tidak diketahui sebelumnya di
dalam buah anggur. Dan masing-masing flavonoids itu bekerja bersama-sama, untuk
memberikan manfaat terbaik bagi kesehatan. Oleh karena itu sebaiknya mengkonsumsi buah
anggur secara keseluruhan, dan bukan dalam bentuk suplemen.
Penelitian ini dituangkan di awal April 2005 ini dalam the Journal of Agricultural and Food
Chemistry, menyebutkan ekstrak buah anggur yang diteliti, ternyata dapat melawan enzim
yang bertugas dalam mengatur gen dalam sel dan juga berfungsi untuk pertumbuhan dan
reproduksi dari sel. Dengan menghambat enzim ini, kelihatannya dapat membunuh sel kanker
sehingga pertumbuhan sel kanker dapat dihambat.
Berapa banyak buah anggur yang harus kita makan untuk mencegah kanker? Sampai saat ini
belum diketahui angka pastinya tapi para ahli menyarankan untuk banyak mengkonsumsi
sayur dan buah, sekurangnya lima porsi setiap harinya untuk memperoleh manfaat
maksimum bagi kesehatan. Flavonoids, saat ini sedang dilakukan dalam tahap penelitian pada
hewan, untuk melihat efek sinergisitas dalam melawan kanker dari masing-masing komponen
yang ada dalam anggur.
Di samping memakan buah-buah seperti strawbery dan anggur. Perlu juga menurunkan
konsumsi lemak demi menurunkan risiko, institut Kanker Nasional AS menyarankan untuk
membatasi konsumsi lemak hingga 30 persen saja. Tetapi menurut penelitian, untuk
mendapatkan efek antikanker, sebaiknya usahakan mengkonsumsi lemak kurang dari 30
persen, untuk amannya kira-kira 10-15 persen saja.
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk upaya pencegahan adalah menghindari minuman
berlakohol secara berlebihan karena bisa meningkatkan risiko kanker payudara, kanker mulut,
kanker faring (phrynx, saluran antara rongga hidung, rongga mulut, dan kerongkongan), dan
kanker kerongkongan (esophagus). Apa lagi jika ditambah dengan kebiasaan merokok, bisa
juga meningkatkan risiko kanker perut, kanker hati, dan kanker usus besar (kolon).
Serta, hindari terlalu sering memasak makanan pada suhu tinggi. Memasak makanan seperti
daging atau ikan dengan cara digoreng dengan panas tinggi bisa memunculkan zat-zat yang
bersifat karsinogenik (menimbulkan kanker). Daging yang dibakar, dipanggang, diasap, atau
diberi bahan pengawet nitrit juga bisa membentuk zat karsinogen. Jadi, lebih aman memasak
dalam suhu yang lebih rendah misalnya dikukus, direbus atau dimasak sekejap. (to/berbagai
sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar