goresan hidup seorang biduan

Sabtu, 20 Maret 2010

Tertawa Bisa Kendalikan Kadar Gula

eramuslim - Kabar baik bagi penderita diabetes, jika anda sudah jenuh dengan berbagai cara
untuk mengendalikan kadar gula, ada cara terbaru lagi alami untuk mengatasinya, yakni
banyaklah tertawa.
Suatu penelitian mengungkapkan bahwa pengidap diabetes, khususnya type 2, jenis diabetes
yang paling umum diderita orang, lebih mampu memproses gula yang baru saja mereka
santap hanya dengan tertawa. Penelitian yang dilakukan oleh periset Jepang yang dipimpin
oleh Dr. Keiko Hayashi dari Universitas Tsukuba itu dilaporkan dalam Jurnal Diabetes Care
edisi September ini. Menurut Hayashi, kadar darah pengidap diabetes tipe 2 mengalami sedikit
kenaikan ketika mereka makan. Namun, kenaikan itu bisa dikendalikan bila mereka menonton
pertunjukan lawak ketimbang sinetron yang membosankan.
Hayashi mengatakan, pengendalian yang buruk atas gula darah pada penderita diabetes
(diabetisi) dapat meningkatkan risiko komplikasi serangan jantung, gagal ginjal hingga
kebutaan. Karena itu, pola makan, olahraga dan pengendalian kadar gula harus benar-benar
mereka perhatikan. Diabetes, artinya tubuh anda tidak dapat mengolah makanan yang masuk
secara maksimal. Untuk memahami diabetes anda sebaiknya harus mengetahui bagaimana
sistematika tubuh mengolah makanan. Zat makanan yang masuk ke dalam tubuh akan
diproses menjadi glukosa, asam amino dan asam lemak plus gliserol.
Insulin adaah suatu hormom yang diproduksi oleh pankreas, sangat dibutuhkan oleh tubuh
untuk membantu agar dapat memanfaatkan fungsi glukosa dengan baik, contohnya untuk
menghasilkan energi dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Pada diabetes tipe 1, pankreas
hanya dapat memproduksi sedikit insulin atau bahkan tidak sama sekali. Sehingga, semua
penderita diabetes tipe 1 ini harus menambah insulin baik dengan suntikan insulin maupun
pompa insulin. Sedangkan pada diabetes tipe 2, pankreas dapat memproduksi insulin namum
jumlah tidak mencukupi untuk kebutuhan tubuh, atau tubuh tidak dapat mengolah insulin
yang ada yang disebut dengan 'resistensi insulin'. Namun, tipe ini dapat dikontrol dengan
latihan atau makanan yang teratur.
Selain itu, menurut Hayashi, yang perlu diupayakan adalah pengendalian stres. Karena,
gangguan stres diketahui dapat meningkatkan risiko kadar gula darah. "Sebab itu, emosi
positif seperti tertawa mampu menurunkan kadar gula darah, baik pasien maupun petugas
medis harus bisa mengupayakannya. Kita perlu banyak tertawa," kata Hayashi.
Dari berbagai penelitian, diketahui bahwa tertawa itu bisa memerangi berbagai penyakit
sekaligus menguatkan mental dan kualitas hidup. Tertawa bisa menurunkan tekanan darah,
memperbaiki sirkulasi, merangsang sistem saraf, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan
menjadikan jantung lebih kuat.
Soal bagaimana tertawa bisa mengendalikan kadar gula, menurut Hayashi, karena tertawa
meningkatkan konsumsi energi tubuh akibat gerakan otot perut. Di samping itu, tertawa juga
bisa mempengaruhi sistem endokrin yang mengendalikan kadar gula dalam darah.
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang ahli jantung di Inggrgis, DR. Brian McLean. Ia
mengatakan, tertawa sebagai suatu penyaluran emosi positif dalam diri kita, mungkin
sebenarnya merupakan obat terbaik yang kita miliki. Karena dengan tertawa, akan
memperbaiki fungsi dari aliran pembuluh darah di tubuh kita. Bahkan, para ahli di Universitas
Kedokteran Maryland, di Baltimore, Amerika Serikat, melakukan penelitian studi banding
dengan melihat efek yang ditimbulkan dari menonton film yang lucu dengan film yang
membuat stres.
Penelitian ini dilakukan pada 20 orang sehat, tidak merokok, dan berusia rata-rata sekitar 33
tahun. Mereka diminta untuk menonton film yang dapat menyebabkan stres, seperti film
'Saving Private Ryan'. Kemudian 48 jam kemudian, mereka diperlihatkan film yang
menimbulkan efek kebalikannya, yaitu film yang dapat membuat mereka tertawa seperti film
King Pin.
Tidak terlihat adanya pelebaran pembuluh darah dari semua partisipan sebelum mereka
menonton film-film tersebut. Tapi saat mereka menonton film yang menimbulkan stres, aliran
darah pembuluh arteri brakial mengalami perlambatan, yang ditemukan pada 14 dari 20
orang partisipan tersebut. Sebaliknya, pada saat menonton film yang menimbulkan tertawa,
pembuluh darah mengalami dilatasi (pelebaran), yang menyebakan peningkatan aliran darah,
yang terlihat pada 19 dari 20 orang partisipan. Stres menyebabkan aliran darah melambat
hingga sekitar 35%, tapi sebaliknya, tertawa meningkatkan aliran darah sekitar 22%.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena tertawa menyebabkan endotelium, yaitu jaringan
yang berada di lapisan dalam pembuluh darah, mengembang sehingga meningkatkan aliran
darah. Endotelium merupakan bagian pembuluh darah yang berfungsi mengatur besar-
kecilnya aliran darah, penggumpalan dan kekentalan darah. Juga memegang peranan penting
dalam terjadinya penyakit jantung. Jadi bila Anda ingin mempunyai pembuluh darah yang
sehat, berolahragalah tiga kali seminggu selama 30 menit dan juga tertawa selama 15 menit
setiap harinya. (o/berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar