goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Antara Teh, Prostat dan Parkinson

Kebiasaan minum teh, tanpa disadari, ternyata membawa manfaat yang sangat
besar bagi tubuh. Tak heran, bila orang-orang Cina dan Jepang selalu membiasakan diri
minum teh pagi dan sore hari. Karena, teh bermanfaat melindungi tubuh dari kanker prostat
dan parkinson.
Kelenjar prostat, merupakan salah satu organ reproduksi pria, sering mengalami masalah.
Bisa mengalami pembesaran yang disebut dengan BPH (Benign Hypertrophy Prostat) yang
merupakan suatu tumor jinak, bisa juga menjadi kanker prostat, yang merupakan tumor
ganas yang dapat berakibat kematian bila terlambat diketahui.
Di dalam teh hijau terdapat kandungan yang disebut dengan polyphenols. Polyphenols ini
tampaknya dapat memperlambat keganasan dari kanker prostat, setidaknya demikian yang
terlihat pada percobaan dengan tikus.
Tikus yang diberi makan teh hijau polyphenols, terlihat mengalami perlambatan
perkembangan dan progresifitas pada kanker prostatnya. Dari penelitian, terlihat polyphenols
menghambat jalur kimiawi yang berperan sebagai kunci dalam perkembangan kanker prostat.
Pembesaran prostat sebenarnya merupakan keadaan yang normal terjadi pada pria yang telah
berusia di atas 50 tahun. Pembesaran prostat ini ada yang berupa kanker prostat. Dan pada
beberapa pria proses kimiawi terjadinya kanker prostat dapat berlangsung beberapa dekade
lebih awal.
Dengan senyawa polyphenols ini, progresifitas kanker prostat diharapkan dapat bergeser 20
hingga 25 tahun lebih lambat. Dan ini akan menjadi waktu yang sangat bermakna bagi para
penderitanya.
Ternyata, teh hijau tidak hanya mampu melindingi prostat dari kanker. Menurut pertemuan
rutin The American Academy of Neurology, mempersentasikan penelitian yang mengangkat
hasil penelitian bahwa teh hijau juga dapat mencegah dari penyakit parkinson.
Antioksidan kuat yang merupakan komponen utama teh hijau. Penelitian terhadap hewan
terdahulu mengindikasikan kalau ekstrak teh hijau mungkin memiliki efek mencegah
Parkinson. Namun, mekanisme yang mendasari perlindungan ini belumlah dimengerti oleh
para ahli.
Penyakit Parkinson, yang saat ini sedang diderita oleh mantan petinju legendaris dunia,
Muhammad Ali, terjadi jika sel otak yang memproduksi sebuah senyawa, disebut dopamine,
mati di daerah otak yang mengontrol gerakan. Karena level dopamin jatuh, gemetar dan
gerakan kejang yang tak terkontrol terjadi. Penderita Parkinson juga memiliki gerakan sangat
lambat dan beberapa menderita demensia.
Beberapa teori menyatakan kalau Parkinson disebabkan oleh bahan beracun yang membunuh
sel otak dan menyebabkan level dopamine jatuh. Para peneliti ingin melihat apakah efek yang
dimiliki polyphenol atau teh hijau terhadap sel otak tersebut.
Pada penelitian terhadap tikus, para peneliti menemukan kalau polyphenol menghambat MPP+
untuk memasuki sel-sel otak ini, sebuah bahan yang diketahui dapat membunuh sel otak dan
menyebabkan parkinson pada tikus.
Polyphenol tampaknya terlibat dalam sistem penyaluran yang memungkinkan racun merusak
masuk ke otak, kata peneliti Tianhong Pan, MD, PhD, dari Baylor College of Medicine di
Houston dalam siaran pers. Efek polyphenol di otak belumlah dites pada manusia, tapi jika
Anda ingin mencobanya dan memiliki masalah dengan rasa teh hijau, Anda dapat mencoba
kapsul teh hijau yang tersedia di pasaran.
Tapi, ada satu hal yang patut diperhatikan, bahwa mengkomsumsi teh paling baik bukanlah
yang berupa teh celup. Karena teh celup diduga mengandung zat pewarna yang menjadi salah
satu bentuk racun yang masuk ke dalam pembuluh darah. Cara terbaik adalah dengan teh
dalam bentuk asli, atau yang dikenal di Indonesia dengan sebutan teh tubruk. Teh diseduh di
dalam teko atau gelas, lalu teko atau gelas itu ditutup supaya vitamin C dan vitamin-vitamin
serta zat-zat lainnya yang ada di dalam teh tidak menguap dan menghilang. (to/ht)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar