goresan hidup seorang biduan

Rabu, 28 September 2011

shalawat yang nyleneh hasil rekayasa orang yang jauh dari ilmu

Pada kesempatan kali ini , kami turunkan contoh shalawat yang nyleneh hasil
rekayasa orang yang jauh dari ilmu , jauh dari sunnah. Sekiranya ditulis
dalam abjad Indonesia , karena menuliskan dalam Arabnya belum memungkinkan.

Bagian pertama


SHALAwaT ? SHALAwaT BID'AH

Kita banyak mendengar lafadz-lafadz bacaan shalawat untuk Rasulullah
Shalallahu alaihi wa sallam yang di-ada-adakan (bid'ah) , yang tidak pernah
diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam , para shahabat,
tabi'in , juga tidak oleh para imam mujtahidin.

Tetapi semua itu hanyalah buatan / rekayasa sebagian masyayikh (Para tuan
guru) di kurun waktu belakangan ini. Lafadz-lafadz shalawat itu kemudian
menjadi terkenal di kalangan awam dan ahli ilmu , sehingga mereka
membacanya lebih banyak daripada shalawat tuntunan Rasulullah Shalallahu
alaihi wa sallam . Bahkan mungkin mereka malah meninggalkan lafadz shalawat
yang benar , lalu menyebarluaskan lafadz shalawat ajaran para syaikh
mereka.

Jika kita renungkan mendalam makna shalawat-shalawat tersebut , niscaya
kita akan menemukan di dalamnya pelanggaran terhadap petunjuk Rasulullah
Shalallahu alaihi wa sallam , orang yang kita shalawati . Diantara
shalawat-shalawat bid'ah tersebut adalah :

1. ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA MUHAMMADIN THIBBIN AL QULUUBI wa 'AAFIYATI
AL-ABDAANI wa SYIFAAIHAA , wa NUURI AL ABSHOORI wa DHIYAA-IHAA , wa 'ALAA
AALIHI wa SALLAM.

"Ya Allah , curahkanlah keberkahan dan keselamatan atas Muhammad ,
PENAwAR HATI & OBATNYA , PENYEHAT BADAN & PENYEMBUHNYA , CAHAYA MATA &
SINARNYA, juga atas keluarganya."

Sesungguhnya yang menyembuhkan , menyehatkan badan , hati dan mata
hanyalah Allah semata. Dan Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam tidak
memiliki manfaat atas dirinya , juga tidak untuk orang lain. Lafadz
shalawat di atas menyelisihi firman Allah :

"Katakanlah , Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan
tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah." (Al
A'raaf : 188)

Juga menyelisihi sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam :

"Janganlah kalian berlebih-lebihan (tathruuni) dalam memujiku
sebagaimana orang-orang Nashrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa bin
Maryam. Aku hanyalah seorang hamba. Maka katakanlah Abdullah (hamba
Allah) dan RasulNya." (HR Bukhary)

Makna "ithra" yaitu melampaui batas daan berlebih-lebihan dalam memuji ,
(ini hukumnya haram)

2. Penulis pernah membaca kitab tentang keutamaan shalawat , karya
seorang syaikh shufi besar dari Libanon. Didalamnya terdapat lafadz
shalawat berikut :

ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA MUHAMMADIN HATTA TAJ'ALA MINHU AL AHADIYYAH AL
QOYYUUMIYYATI

"Ya Allah limpahkanlah keberkahan untuk Muhammad , sehingga Engkau
jadikan daripadanya (sifat) KE-ESAAN dan (sifat) TERUS MENERUS MENGURUSI
(mahluk)."

Sifat Al-Ahadiyyah dan Al Qoyyuumiyyah adalah bagian dari sifat-sifat
Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an . Kemudian oleh syaikh
tersebut , keduanya dijadikan sebagai sifat Rasulullah Shalallahu alaihi
wa sallam .

3. Penulis melihat dalam kitab :AD'IYATUSH SHABAAHI waL MASAA'I , karya
seorang syaikh besar dari Suriah . IA mengatakan :

ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA MUHAMMADIN ALLADZI KHOLAQTA MIN NUURIHI KULLU
SYAI-IIN

"Ya Allah , limpahkanlah lllllkeberkahan ujntuk Muhammad , yang dari
cahayanya Engkau cipatakan SEGALA sesuatu."

"SEGALA SESUATU" berarti termasuk di dalamnya Adam , Iblis , kera , babi
, lalat , nyamuk dan sebagainya .Adakah seorang yang berakal akan
mengatakan bahwa semua itu diciptakan dari cahaya Muhammad Shalallahu
alaihi wa sallam ???

Bahkan syetan sendiri mengetahui dari apa ia dicitakan, juga mengetahui
dari apa Adam diciptakan , sebagaimana dikisahkan dalam Al Qur'an :

"Iblis berkata : Aku lebih baik daripadanya , karena Engkau ciptakan aku
dari api , sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah ." (Shaad : 76)

Ayat diatas mendustakan dan membatalkan ucapan syaikh tersebut.

4. Termasuk lafadz shalawat bid'ah adalah ucapan mereka :

ASHOLATU wa AS-SALAAMU 'ALAIKA YAA RASULALLAHI , DHOOQOT HIILATII
FA-ADRIKNII YAA HABIBALLAHI

"Semoga keberkahan dan keselamatan dilimpahkan untukmu wahai Rasulullah
. Telah sempit tipu dayaku maka PERKENANKANLAH (hajatku) wahai kekasih
Allah."

Bagian pertama dari shalawat ini adalah benar , tetapi yang BERBAHAYA
dan merupakan SYIRIK adalah bagian kedua. Yakni dari ucapannya :
ADRIKNII YAA HABIBALLAHI (maka perkenankanlah ?hajatku- wahai kekasih
Allah.)

Hal ini bertentangan dengan firman Allah :

"Atau siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan
apabila ia berdo'a kepadaNya ?" (An Naml :62)

"Jika allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu , maka tidak ada yang
menghilangkanya melainkan Dia sendiri." (Al An'am : 17)

Sedangkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam sendiri manakala beliau
ditimpa suatu kedukaan atau kesusahan , beliau berdo'a :

YAA HAYYU YAA QOYYUUM BIROHMATIKA ASTAGHIISTU

"wahai Dzat Yang Mahahidup , yang terus menerus mengurus (mahlukNya) ,
dengan rahmatMu aku memohon pertolonganMu." (HR. Tirmidzi , hadits
hasan)

Jika demikan halnya , BAGAIMANA MUNGKIN kita diperbolehkan mengatakan
kepada beliau :"Perkenankanlah hajat kami , dan tolonglah kami ????"

Lafadz ini bertentangan dengan sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa
sallam ;

"Jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah , dan jika engkau
memohon pertolongan maka mohonlah pertolongankepada Allah." (HR Tirmidzi
, ia berkata hadits hasan shahih)

5. Shalawat AL-FATIH , lafadznya :

ALLAHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMADIN AL FAATIHI LIMA UGHLIQU,?..

"Ya Allah , limpahkanlah keberkahan untuk Muhammad , SANG PEMBUKA
terhadap yang tertutup,?.

Orang yang mengucapkan shalawat ini menyangka , bahwa barangsiapa
membacanya maka lebih utama daripada membaca khatam al Qur'an sebanyak
6000 kali !!! Demikian seperti dinukil dari bualan Syaikh Ahmad Tijani ,
pemimpin tariqah TIJANIYAH.

Sungguhnamat bodoh jika terdapayt orang yang berakal mempercayai hal
tersebut, apatah lagi jika ia seorang muslim. Sungguh amat tidak mungkin
, bahwa membaca shalawat bid'ah ini LEBIH UTAMA sekali (saja) , apalagi
hingga 6000 kali . Suatu ucapan yang tak mungkin diucapkan oleh seorang
muslim.

Adapun menyifati Rsulullah dengan "Sang PEMBUKA terhadap apa yang
tertutup" secara mutlak , tanpa membatasinya dengan kehendak Allah ,
maka adalah suatu kesalahan. Krena Rasulullah Shalallahu alaihi wa
sallam tidak membuka kota Mekkah kecuali dengan kehendak Allah . Beliau
juga tidak mampu membuka hati pamannya sehingga beriman kepada Allahl ,
bahkan mati dalam keadaan (masih) musyrik. Bahkan dengan tegas Al Qur'an
menyeru kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam :

"Sesungguhnya kamu tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu
kasihi , tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yng dikehendakiNya
,?" (Al Qoshosh ; 56)

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata." (al
Fath ;1)




bersambung ke bagian dua

Kitab Firqotun Najiyah ; Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Pasal 37
======
Pada kesempatan kali ini , kami turunkan contoh shalawat yang nyleneh hasil
rekayasa orang yang jauh dari ilmu , jauh dari sunnah. Sekiranya ditulis
dalam abjad Indonesia , karena menuliskan dalam Arabnya belum memungkinkan.

Bagian kedua


SHALAwaT ? SHALAwaT BID'AH


6. Pengarang kitab DALAA 'ILUL KHAIRAT , pada bagian 7 dari kitabnya
mengatakan :

ALLAHUMMA SHOLL 'ALAA MUHAMMADIN MAA SAJA'ATI ALHAMAA-IMU waNAFA'ATI AT
TAMAAIMU

"Ya Allah , limpahkanlah keberkahan untuk Muhammad Shalallahu alaihi wa
sallam selama burung-burung merpati mendengkur dan JIMAT-JIMAT
BERMANFAAT"

TAMIMAH yaitu tulang , benang atau yang lainnya yang dikalungkan di
leher anak-anak atau selainnya , untuk menangkal atau menolak 'AIN (kena
mata)/ bala. Perbuatan tesenut tidak memberi manfaat kepada orang yang
mengalungkannya , juga tidak memberi manfaat terhadap orang yang
dilkalungi , bahkan ia adalah diantara perbuatanorang-orang musyrik.

Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda :

"MAN 'ALLAQO TAMIIMATAN FAQOD ASYROKA"

'Barangsiapa mengalungkan jimat maka dia telah berbuat syirik." (HR.
Ahmad , shahih)

Lafadz bacaan shalawat diatas, dengan demikian secara jelas bertentangan
dengan kandungan hadits , karena lafadz tersebut menjadikan tamimah dan
syirik , sebagai bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.

**sama saja tamimah dalam bentuk tulisan ayat Qur'an atau hadits , lebih
baik ditinggalkan , karena tidak ada dsarnya dari syariat, bahkan hadits
melarangnya secara umum. Dan bila dibiarkan akan membuka peluang untk
menggunakan tamimah yang haram (pen)

7. Dalam kitab yang sama , terdapat pula lafadz bacaan shalawat sebagai
berikut ;


ALLAHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMADIN , HATTA LAA YABQAA MINA ASHOLAATI
SYAI-UN , wa-RHAM MUHAMMADAN HATTA LAA YABQAA MINA AR-ROHMATI SYAI-UN

"Ya Allah limahkanlah keberkahan atas Muhammad , sehingga TAK TERSISA
lagi sedikitpun dari keberkahan , dan rahmatilah Muhammad , sehingga
TAK TERSISA sedikitun dari rahmat."

Lafadz shalawat diatas , menjadikan keberkahan dan rahmat , yang
keduanya merupakan bagian dari sifatsifat Allah , bisa habis dan binasa.
Allah membantah ucapan mereka dengan firmanNya :

"Katakanlah :"Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis)
kalimat-kalimat Rabku , sungguh habislah lautan itu sebelum habis
(ditulis) kalimatkalimat Rabku , meskiun kami datangkan tambahan
sebanyak itu (pula)." (Al Kahfi :109)


8. Shalawat BASYISYIYAH , Ibnu Basyisy berkata :

"Ya Allah , keluarkanlah aku dari lumpur TAUHID . Dan tenggelamkanlah
aku dalam mata air lautan keesaan. Dan lemparkanlah aku dalam sifat
keesaan, sehingga aku tidak melihat , mendengar atau merasakan kecuali
dengannya."

Ini adalah ucapan orang-orang penganut paham Wihdatul Wujud . Yaitu
suatu pemahaman yang mendakakan bahwa Tuhan dan mahlukNya menjadi satu
kesatuan.

Mereka menyangka bahwa tauhid itu penuh dengan lumpur dan kotoran ,
sehingga mereka berdo'a agar dikeluarkan daripadanya. Selanjutnya agar
ditenggelamkan dalam lautan Wihdatul wujud , sehingga bisa melihat
Tunannya dalam segala sesuatu . Bahkan hingga seorang pimpinan mreka
berkata ;

'Dan tiadalah anjing dan babi itu
melainkan keduanya adalah tuhan kita
Dan tiadalah Tuhan it u
Melainkan endeta di gereja.

Orang-orang Nashrani menyekutukan Allah (musyrik) ketika mereka
mengatakan Isa bin Maryam adalah anak Allah . Adapun mereka , menjadikan
SEGENAP mahluk secara KESELURUHAN sebagai sekutu-sekutu Allah (Maha suci
Allah dari apa yang mereka katakan!!!) Mahatinggi Allah dari apa yang
diucapkan oleh orang-orang muyrik.


Oleh karena itu , ahai saudaraku sesama muslim, berhati-hatilah terhadap
lafadz-lafadz bacaan shalawat bid'ah , karena akan menjerumuskanmu dalam
perbuatan syirik. Berpegang teguhlah dengan apa yang datang dari
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam , seorang yang tidak mengatakan
sesuatu dengan hawa nafsunya . Dan janganlah engkau menyelisihi
petunjukknya :

"Barangsiapa melakukan suatu amalan (dalam agama) yang tidak ada
perintah dari kami , maka ia tertolak." (HR. Muslim)


-(bersambung ke bagian ketiga)-



Kitab Firqotun Najiyah ; Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Pasal 37
======

Pada kesempatan kali ini , kami turunkan contoh shalawat yang nyleneh hasil
rekayasa orang yang jauh dari ilmu , jauh dari sunnah. Sekiranya ditulis
dalam abjad Indonesia , karena menuliskan dalam Arabnya belum memungkinkan.

Bagian ketiga


SHALAwaT ? SHALAwaT BID'AH

SHALAwaT NARIYAH

Shalawat NARIYAH telah dikenal banyak orang. Mereka beranggapan ,
barangsiapa membacanya 4444 kali dengan niat agar kesusahan dihilangkan ,
atau hajat dikabulkan , niscaya akan terpenuhi.

Ini adalah anggapan batil yang tidak berdasar sama sekali. Apalagi jika
kita mengetahui lafadz bacaannya serta kandungan SYIRIK di dalamnya. Secara
lengkap , lafadz shalawat NARIYAH itu adalah sebagai berikut :

ALLAHUMA SHOLLI SHOLATAN KAAMILATAN ,
wa SALLIM SALAAMAN TAA-MMAAN
'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN,
ALLADZI TANHALLU BIHI AL UQODU
Wa TANFARIJU BIHI ALKUROBU ,
wa TUQDHOO BIHI AL HawaA-IJI
wa TUNAALU BIHI AR-ROGHOIBU
wa HUSNU AL KHAwaTIIMI waYUSTASQOO AL GHOMAAMU BIwaJHIHI AL KARIIMI
w 'ALAA AALIHI Wa SHOHBIHI
'ADADA KULLI MU'LUUMIN LAKA


"Ya Allah , limpahkanlah keberkahan dengan keberkahan yang sempurna
dan limpahkanlah keselamatan dengan keselamatan yang sempurna
untuk penghulu kami Muhammad
yang DENGAN beliau TERURAI segala ikatan
dan HILANG segala kesedihan
dan DIPENUHI segala kebutuhan
dan DICAPAI segala keinginan
dan kesudahan yang baik serta DIMINTA hujan dengan ajahnya yang mulia
dan semoga dilimpahkan pula untuk segenap keluarga dan shahabatnya
sebanyak hitungan setiap yang Engkau ketahui

1. Aqidah tauhid yang kepadanya Al Qur'anul Karim menyeru , dan dengannya
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam mengajarkan kita, menegaskan kepada
setiap muslim agar menyakini bahwat HANYA Allah semata yang kuasa
menguraikan segala ikatan.Yang menghilangkan kesedihan . Yang memenuhi
segala kebutuhan dan memberi apa yang diminta oleh manusia ketika berdo'a.

Setiap muslim tidak boleh berdo'a dan memohon kepada selain Allah unntuk
menghilangkan kesedihan atau menyembuhkan penyakitnya, bahkan meski yang
dimintanya adalah seorang malaikat yang diutus atau nabi yang dekat
(kepada Allah.

Al Qur'an mengingkari berdo'a kepada selain Allah , baik kepada para
Rasul atau wali . Allah berfirman :

"Katakanlah ;Pamggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah ,
maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya
daripadamu dan tidak pula memindahkannya. Orang-orang yang mereka seru
itu, mereka sendiri MENCARI jalan kepada Tuhan mereka seiapa diantara
mreka yang lebih dekat (kepada Tuhan) dan mengharapkan rahmatNya dan
takut akan siksaNya ; sesungguhnya siksa Tuhanmu adalah sesuatu yang
(harus) ditakuti." (al Israa: 56-57)

Para ahli tafsir mengatakan , ayat diatas turun sehubungan dengan
sekelompok orang yang berdo'a dan meminta kepada Isa al Masih ,
malaikat , dan hamba-hamba Allahyang shalih dari jenis mahluk JIN.

2. Bagaimana mungkin Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam akan rela ,
jika dikatakan baha beliau kuasa menguraikan segala ikatan dan
menghilangkan segala kesedihan. Padahal Al Qur'an menyeru kepada beliau
untuk memaklumkan ;

"Katakanlah :'Aku tidak kuasa menarik manfaat bagi diriku dan tidak
(pula) menolak kemudharatan KECUALI yang dikehendaki Allah. Dan
sekiranya aku MENGETAHUI yang ghaib , niscaya aku membuat kebajikan
sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak
lain hanyalah PEMBERI peringatan , dan pembawa berita gembira bagi
orang-orang yang beriman." (Al A'raff: 188)

"Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam
lalu ia berkata kepada beliau :"Atas kehendak Allah dan kehendakmu."
Maka Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda :"Apakah engkau
MENJADIKAN aku sebagai SEKUTU (tandingan) bagi Allah ??Katakanlah
:"Hanya atas kehendak Allah SEMATA." (HR. Nasaai , sanad shahih)

Disamping itu , diakhir lafadz shalawat NARIYAH tersebut , terdapat
PEMBATASAN dalam masalah ilmu-ilmu Allah. Ini adalah suatu kesalahan
besar.

3. Seandainya kita membuang kata BIHi (=dengan Muhammad) lalu diganti
dengan kata BIHAA (=dengan shalawat untuk Nabi) , niscaya makna lafadz
shalawat itu menjadi benar (hanya sekadar lafadz!!). Sehingga bacaannya
akan seperti berikut ini :


ALLAHUMA SHOLLI SHOLATAN KALIMATAN , wa SALLIM SALAAMAN TAAMMAA 'ALAA
MUHAMMADIN ALLATI TUHALLU bihaa AL 'UQODU."

"Ya Allah , limpahkanlah keberkahan yang sempurna untuk Muhammad , YANG
DENGAN SHALAwat itu diuraikan segala ikatan,?

Hal (arti lafadz) dibenaarkan karena shalawat untuk Rasulullah
Shalallahu alaihi wa sallam adalah IBADAH , sehingga kita boleh
bertawasaul dengannya , agar dihilangkan segala kesedihan dan kesusahan.


4. Kenapa kita membaca shalawat-shalawat bid'ah yang merupakan perkataan
manusia , kemudian kita meninggalkan shalawat IBRAHIMIYAH yang merupakan
ajaran al Ma'sum Shalallahu alaihi wa sallam ????/


=Selesai=

Kitab Firqotun Najiyah ; Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Pasal 37
======

Tidak ada komentar:

Posting Komentar