goresan hidup seorang biduan

Rabu, 28 September 2011

KEHARUSAN MENGIKUTI SUNNAH

Kata sunnah memiliki beberapa arti, diantaranya ialah: Ajaran Islam yang murni yang dibawa oleh Rasulullah  dan diterapkan oleh para sahabatnya. Lawan dari Sunnah adalah Bid'ah, yaitu: Apa yang diada-adakan (ditambahkan) dalam agama yang tidak disyariatkan oleh Allah  dan tidak dicontohkan oleh Rasulullah  dan para sahabatnya.

MENGIKUTI SUNNAH ADALAH KONSEKWENSI IMAN
Saudaraku seiman… Setiap orang mukmin pasti mengimani dengan sepenuh hatinya tentang wajibnya mengikuti Nabi  dan mencontohnya dan bahwa dialah teladan yang ma'shum (terjaga dari kekeliruan). Tidak sah iman seseorang sampai dia menerima apa yang dibawa oleh Rasulullah  .

Setiap mukmin meyakini – dengan keyakinan yang bulat – bahwa Al Qur'an dan Al Hadits adalah wahyu yang tidak mengandung kebatilan sedikitpun, dan ia harus tunduk dengan sepenuh hati terhadap keduanya serta menjadikan keduanya (Al Qur'an dan Al Hadits) sebagai mizan (timbangan) bagi semua perkataan-perkataan manusia, perbuatan dan keyakinan mereka. Apa saja yang sesuai dengan keduanya berarti benar (haq) dan apa saja yang menyelesihi keduanya berarti salah (batil).

Imam Asy Syafi'i berkata, "Saya tidak mengetahui seorangpun dari kalangan sahabat atau tabi'in yang ia diberi khabar dari Rasulullah  kecuali ia menerima khabar tersebut, berhenti padanya dan menetapkannya sebagai sunnah."

KEUTAMAAN MENGIKUTI SUNNAH
Saudaraku seIslam…Mengikuti sunnah (ajaran yang dibawa oleh Rasulullah  ) dengan tanpa menambah atau merubahnya adalah kunci kebahagiaan seorang hamba didunia dan akhirat. Keutamaan besar dari mengikuti sunnah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Selamat dari neraka dan masuk dalam golongan yang selamat (Al Firqatun Naajiyah). Sedangkan yang menyelisihi sunnah akan masuk dalam golongan-golongan yang celaka (Al Firoqul Haalikah).
Nabi  bersabda, "Ummatku akan berpecah belah menjadi 73 golongan, satu golongan masuk surga dan 72 golongan masuk neraka." Beliau ditanya, "Ya Rasulallah, siapakah satu golongan yang selamat itu ?" Beliau  menjawab, "Al Jama'ah." (HSR. Ibnu Majah). Dalam riwayat yang lain : Beliau  menjawab, "Golongan yang mengikuti jejakku dan jejak para sahabatku." (HHR. Tirmidzi)
2. Akan dicintai oleh Allah  dan mendapat ampunanNya. Allah  berfirman, "Katakanlah (Wahai Muhammad): 'Jika kamu benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Rasulullah ), niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu'." (QS. 3:31)
3. Selamat dari Bid'ah dan Kesesatan. Nabi  bersabda dalam khutbahnya, "Sesunggguhnya sebaik-baik ucapan adalah kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad  , dan sejelek-jelek urusan adalah yang diada-adakan. Dan setiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan dineraka."
4. Diterima amal-amal shalehnya. Nabi  bersabda, "Barangsiapa yang melakukan suatu amal yang bukan atas perintah kami (Nabi  ), maka amal itu tertolak." (HSR. Bukhari dan Muslim).
Sufyan berkata, "tidak diterima suatu perkataan kecuali bila ia disertai amal, dan tidaklah lurus perkataan dan amal kecuali dengan niat, dan tidaklah lurus perkataan, amal dan niat kecuali bila sesuai dengan sunnah."
Abu Darda'  berkata, "Sederhana dalam melaksanakan sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam bid'ah."
5. Selamat dari mengikuti jalan-jalan yang menyimpang. Allah  berfirman, "Dan bahwa ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan yang lain akan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah wasiat Allah kepadamu agar kamu bertaqwa. (QS. 6:153)
Ibnul Qoyyim berkata, "Jalan Allah yang lurus (Sirathal Mustaqim) adalah apa yang ada pada Rasulullah  dan para sahabatnya, hal ini berdasarkan firman Allah  "Yaa siin, Demi al-Qur'an yang penuh hikmah, sesungguhnya kamu (Muhammad  ) adalah salah seorang dari rasul-rasul, yang berada di atas jalan yang lurus." (QS. 36:1-4), maka barangsiapa mengikuti Rasulullah  dalam ucapan dan perbuatannya, maka dia berada diatas jalan yang lurus, dan ia termasuk orang yang dicintai Allah  dan diampuni dosa-dosanya. Dan barangsiapa yang menyelisihi ucapan dan perbuatan beliau  maka dia adalah ahli bid'ah, pengikut jalan setan, tidak termasuk dalam kelompok yang Allah janjikan untuk mereka surga, ampunan serta kebaikan."
6. Selamat dari fitnah didunia dan adzab yang pedih diakhirat. Allah  berfirman, "Maka hendaklah orang-orang yang menyelisihi perintahnya takut akan ditimpa cobaan (fitnah) atau ditimpa azab yang pedih." (QS. 24:63)
7. Kelapangan dada dan ketentraman hati. Hal ini karena Allah  telah menciptakan fitrah manusia sesuai dengan ajaran ahlussunnah yang dibawa oleh Rasulullah  .

Wahai saudaraku yang kami cintai… ikutilah sunnah (jalan yang ditempuh) Rasulullah  dan para sahabatnya, janganlah engkau menambah dalam agama Allah ini apa-apa yang tidak disyariatkan oleh Allah dan RasulNya  agar engkau masuk dalam golongan yang selamat didunia dan diakhirat, mendapat ampunan dan kecintaan Allah  terbimbing ke jalan yang lurus, selamat dari jalan-jalan yang menyesatkan. Janganlah engkau tertipu dengan apa saja yang berbeda dari jalan hidup Rasulullah  dan para sahabatnya meskipun itu dipandang baik oleh manusia. Janganlah engkau merasa kesepian dalam meniti jalan yang haq karena sedikitnya manusia yang menempuhnya, dan janganlah engkau terpedaya oleh jalan-jalan yang sesat karena banyaknya manusia yang menempuhnya. Ini adalah nasehat yang tulus dari saudaramu yang mencintaimu, renungkanlah, camkanlah dan mohonlah petunjuk kepada Allah  dengan penuh tawadhu' dan hati yang siap untuk menerima kebenaran. "Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami." (QS. 29:69)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar