Saudaraku kaum muslimin !
Masing-masing bagian tubuh kita memiliki fungsi untuk mewujudkan nilai kemanusiaan kita di sisi Allah Swt. Mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan begitu seterusnya bagian tubuh kita yang lain. Tentu bagi sebuah telinga yang diciptakan untuk mendengar, tidak semua unsur-unsur yang didengarkan dapat menghantarkannya kepada kebahagiaan atau nilai-nilai kemanusiaannya yang terhormat. Bahkan, mungkin dapat juga menghantarkan kepada kerendahan hewaniah atau lebih hina dari itu.
Salah satu unsur pendengaran yang – kita sadari atau tidak – dapat meruntuhkan dari nilai-nilai kemanusiaan kita yang terhormat adalah musik dan lagu. Allah Swt telah mengingatkan bahwa lagu merupakan salah satu sarana ke jalan kesesatan, hingga mengarah kepada penolakan kebenaran akan ayat-ayat Allah Swt Yang amat agung. Hanya dengan suara gendang, seruling dan kata-kata yang mendesah manusia menjadi begitu angkuh kepada sang pencipta dan begitu menjadi hina ke lembah kehewanian.
Allah berfirman:
“Dan diantara manusia [ada] orang yang mempergunakan Lahwal hadits {perkataan tidak berguna] untuk menyesatkan [manusia] dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olok. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya. Maka beri khabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.” [Qs. 31 : 6-7].
Al Wahidi dan lain-lain berkata: Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lahwal hadits adalah lagu atau nyanyian [al-ghina]. Hal itu dikatakan oleh Ibnu Abbas, Abdullah bin Mas`ud, Mujahid dan Ikrimah.
Abu Ash Shuhbah berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Mas`ud tentang firman Allah [Qs. Luqman : 6 – 7] maka beliau menjawab:
“Demi Allah yang tidak ada Illah selain-Nya itulah lagu atau nyanyian.” Beliau mengulang-ngulangnya sebanyak tiga kali. Ibnu Abbas berkata: “Lahwal hadits adalah kebathilan dan lagu atau nyanyian.”
Ubidillah pernah bertanya kepada Qosim bin Muhammad : “Bagaimana pendapat anda tentang lagu/nyanyian ? Qosim menjawab: “Bathil”. Lalu Ubaidillah bertanya lagi: “Kalau aku sudah tahu itu sebuah kebathilan, maka bagaimana pendapat anda tentang dimana adanya ?” Qosim berbalik bertanya: “Dimana akan engkau lihat yang bathil”. Ubaidillah menjawab: “ Di dalam Neraka.” Maka Qosim berkata: “Begitulah lagu.”
Kemunafiqan, kehinaan, kemaksiatan bahkan mungkin kesyirikan menjadi fenomena biasa dalam jiwa-jiwa para pemusik dan pemirsa lagu. Hukum-hukum Allah seakan tak berharga sedikitpun dibandingkan goyang-goyang hewaniah yang dipertontonkan dan dijajakan hampir di setiap jalan dan lorong desa. Anak-anak, kaum wanita, kaum laki-laki sampai kepada kaum tua renta telah menjadi pemabuk dan tentara yang rela mati membela hak asasi kemaksiatan dan kehinaan hanya karena dibayar sebuah lagu dan musik yang melenakan.
Saudaraku kaum muslimin !
Demikianlah semua nasehat Islam disampaikan kepada kita untuk mengingatkan akan besarnya bahaya lagu dan musik. Mendengarkan musik dan lagu tidak ada manfaatnya untuk jiwa atau mendatangkan kemaslahatan bagi kita, bahkan kerusakan yang ditimbulkannya jauh lebih banyak tidak terbayangkan dahsyatnya bagi manusia dan kemanusiaan. Lagu dan musik bagi jiwa ibarat arak yang memabukkan bagi tubuh, bahkan jauh lebih membahayakan. Maka, berusahalah sepenuh keyakinan dan kemampuan untuk berjuang meninggalkan semua yang tidak diridhai Allah tanpa ragu dan kecewa, Allah pasti menolong kita.
TELEVISI
MANFAAT ATAU MUDHARAT ?
Masa kita kini, sudah ada tamu tak dikenal yang menjadi bagian dari keluarga kita sendiri atau mungkin sudah menjadi diri-diri kita sendiri. Itulah televisi yang telah menyatu di dalam rumah kita, dengan diri kita dan keluarga kita yang kita cintai. Sayangnya, banyak sekali kita yang tak memiliki rasa cemburu terhadap tamu tak dikenal ini, tak pernah kita curiga, bahkan mungkin terlalu banyak di antara kita tak peduli lagi apakah sang tamu merusak kita dan keluarga atau tidak ?. Cobalah perhatikan :
- Jajanan kesyirikan yang ditampilkannya dari film-film horor, cerita-cerita ghaib, iklan-iklan paranormal, jimat-jimat sakti, mantera-mantera kufri telah bebas bergentayangan. Padahal, bukankah kesyirikan yang dibawa hingga mati tak pernah terampuni, membakar semua amal shalih yang dimiliki dan kekal di neraka jahannam yang pedih ?
- Seruling-seruling syeithan yang dimurkai Allah melalui lagu dan musik menjadi hidangan yang mengasyikkan tanpa merasa risih dengan hukuman yang Allah ancamkan bagi pendengarnya.
- Gaya pergaulan kaum kafirin yang dimurkai Allah menjadi biasa dan tak naïf melalui program cinta, pacaran, gaul bebas, temu artis dan program haram lainnya .
- Dorongan melanggar hukum-hukum Allah yang hak telah menjadi tayangan utama setiap saat melalui cerita-cerita pembangkangan anak terhadap orang tua, mempermisifkan kata-kata dusta, menyebar kobohangan, ucapan salam jahiliyah dan lain-lain yang kesemuanya hanya akan membawa kehancuran sosial, dekadensi moral dan pada akhirnya kemurkaan Allah akan menimapa kita semua .
Saudaraku kaum muslimin ! Sekalipun kadang-kadang dia mendengungkan adzan di telinga kita, tapi adzan palsu itu telah didahului dan dilanjutkan oleh jutaan racun program mematikan yang dituangkan hampir perdetik di telinga kita. Walaupun, terkadang dia menyiramkan kata ruhani ke dalam dada-dada kita, atau mengadvis kita ke arah-arah kebaikan, tetapi kata ruhani dan advis itu hanyalah kamuflase dari sekian milyar advis kebohongan, kedustaan, kebobrokan, kekufuran, kesyirikan dan kehinaan yang tak henti-hentinya dipamerkan kepada kita, keluarga kita dan semua daya insani kita.
Saudaraku ! Mungkin kita perlu memahami bahwa semua itu hanyalah kepandaian dari tipu daya syaithan terhadap umat manusia, seperti yang telah menghantarkannya kepada kesuksesan Iblis menurunkan Adam dari tempat yang mulia, Jannatunna`im.
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata:"Rabb kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)". Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya:"Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah baginya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupi dengan daun-daun surga. Kemudian Rabb mereka menyeru mereka:"Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu:"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua" (QS. 7:20-22)
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. 7:27)
Waspadalah dan jangan mau tertipu syaithan ! Walaupun terkadang dengan kalimat kebaikan yang diolahnya, karena syaithan adalah musuh yang nyata bagi kita semua.
eLDaSI adalah Lembaga Dakwah berazas Ahlus Sunnah, menyebar dakwah Islamiyah dan berkhidmah untuk ummah. Jutaan eksemplar bulletin akan ditebar, ratusan buku-buku Islam akan dibagikan, ribuan stiker dakwah Islam akan disosialisasikan serta sarana-sarana penyadaran Islami lain akan digelar.
eLDaSI sadar bahwa dia hanya bagian dari umat yang besar. Kemajuannya adalah kemajuan umat Islam, hasil jerih payah umat yang tegar dan partisipasi semua lapisan yang sadar. Dapat dibayangkan ! kaum kuffar memurtadkan umat dengan para pejuang dan pendukungnya yang besar, jutaan milyar dana yang dihimpun melalui gembala-gembalanya dan jutaan tenaga yang dihimpun melalui masanya. Tidakkah kitapun menyadari bahwa keridhaan Allah dan kemenangan Islam akan diraih dengan pejuang dan pendukung Islam ? Jutaan milyar dana tersimpan di dada kaum muslimin, jutaan tenaga insani yang tertanam dalam tubuh umat Islam akan menyatukan kemenangan dan kejayaan islam ? Kita tentu mampu menjawabnya.
eLDaSI mengajak semua lapisan umat Islam bergabung memperkuat barisan melalui keanggotaan, berkomitmen pada sistem organisasi dan aturan kebersamaan. Akan tetapi, bukan berarti tertutup untuk simpatisan, yang siap mendukung dan memberikan sumbangan, moral atau segala kemampuan. Apapun yang bisa disumbangkan untuk kepentingan Islam dan `izzah kaum muslimin, akan menjadi amal shalih besar di sisi Allah Swt dengan harapan jannah diraih dan didapatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar