“ Genius is 1% is
inspiration, but 99 % is perspiration ( Genius itu 1 % - nya adalah inspirasi,
tetapi 99 %-nya adalah hasil kertingat atau kerja keras ).”
----
Thomas Alva Edison ----
Apa
beda sang pemimpi dengan sang penghayal ? Sang pemimpi tidak hanya sibuk
membangun harapan-harapan dan keinginannya. Sang pemimpi, usai merumuskan harapannya,
mereka melanjutkan dengan berkali-kali aksi. Jadi dream and action. Itulah
rumus agar tak menjadi penghayal. Memimpikan sesuatu yang tinggi, lalu
dilanjutkan dengan kerja keras. Mimpinya cukup sekali, tetapi usaha untuk
mewujudkannya berkali-kali.
Pengkhayal
lebih suka berandai-andai tanpa menunjukan keseriusannya dalam berusaha. Ia
terus menerus menikmati harapan kosong tanpa sedikitpun ada usaha untuk mewujudkan
apa yang diimpikannya.
Suatu
hari ada seorang teman yang menuliskan mimpi-mimpinya di catatan facebook nya.
Ia membagi note impiannya itu ke teman-temannya di facebook. Saya lalu menanyakan kepada nya bagaimana ia
bisa begitu pede nya membagikan impian-impiannya itu kepada orang lain ? Ia
menjawab, “ sampaikan mimpi itu kepada dunia karena kita tidak pernah di jalan
mana mimpi itu akan terwujud. Kan bisa lewat bantuan rekan-rekan yang lain,
karena mereka tahu mimpi kita itu apa, begitulah kira-kira”.
Saya
korek lebih lanjut, “ bagaimana kalau seandainya mimpi yang abang bagi-bagikan
itu disalah artikan oleh mereka, dianggap berkoar belaka. Kan ada tuh yang bilang kayak gini, ‘ kerja
aja dulu, gak usah berkoar ini – itu, biar nanti waktu yang buktiin.’ Bagaimana
menyikapi hal seperti itu menurut Abang ?”
“
Siapa orang hebat di dunia ini yang tidak menyampaikan mimpinya pada dunia ?
Rasul saja menyampaikan. Soekarno, Ahmad Dinejad dan tokoh-tokoh besar lainnya
juga begitu. Tapi selain menyampaikan mimpinya, mereka jua bekerja, Itulah yang
membedakan antara orang yang cuma mimpi saja dengan orang besar.”
Saya
sepakat dengan teman saya tersebut. Banyak orang yang memiliki impian yang
tinggi, cita yang mulai, harapan yang
agung, planning masa depan yang cerah, tapi yang segera take action untuk mewujudkan mimpinya isu cuma sedikit. Padahal impian
tak akan jadi apapun tanpa disertai dengan usaha untuk mengaktualisasikannya ke
dalam kehiduapn nyata. Anthony robbin sempat berpetuah, “ in life lots of people know what to do, but few people actually do what
they know. Knowing is not enough ! you must take action”. Ya, dalam kehidupan ini, sebagain besar
mereka mengerti apa yang harus dilakukan , tetapi hanya sebagian kecil yang
melaksanakan apa yang hsrus mereka lakukan. Mengerti saja tidak cukup, anda
harus melakukan tindakan nyata.
Impian
sangat berbeda dengan khayalan. Khayalan lebih pada sesuatu yang terjadi pada
masa depan dengan sendirinya atau dengan bantuan orang lain. Campur tangan kita
kecil sekali, atau bahkan tidak ada. Impian tidak seperti itu. Apapun yang
terjadi, mau tidak mau, dengan perjuangan sekeras apapun impian itu harus tetap
tercapai.
Arti
impian sesunggguhnya adalah apapun yang
anda inginkan dan memotivasi anda bekerja keras untuk mewujudkannya. Jika anda
menginginkan sesuatu, namun anda tidak pernah termotivasi untuk bekerja keras
dan membayar harga untuk mewujudkan dan mendapatkannya, Itu hanya angan-angan
dan tak berdampak sedikit pun bagi perbaikan kehidupan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar