Suatu hari, Timothy Dwight, salah
seorang mantan rektor di Yale University, menyampaikan celaan dan kritikan
habis-habisan kepada salah seorang calon presiden Amerika Serikat ynag sedang
melakukan kampanye. Timothy Dwight mengatakan kepada masyarakat, “ jika orang
itu menjadi presiden Amerika Serikat, maka kita akan menyaksikan istri dan anak
gadis kita menjadi korban pelacuran legal, dinodai, dan dipermalukan secara
halus. Dijadikan sampah masyarakat, jauh
dari kebajikan, menjijikan dan menjadi aib di mata manusia dan Tuhan.”
Keras banget, bukan celaan itu ? coba
tebak kepada siapa celaan itu ditujukan. Thomas Jafferson. Ya kritikan itu ditujukan kepada Thomas
Jafferson. Padahal sejarah mencatat bahwa Thomas Jafferson merupakan salah satu
pahlawan yang merumuskan Declaration od Independent, serta dikenal sebagai
pahlawan yang melindungi HAM dan demokrasi.
Rata-rata orang besar mempunyai cara
jitu untuk menyikapi kritikan-krtikan pedas yang disampaikan oleh orang lain
kepada dirinya. Mereka seolah mempunyai imunitas yang cukup tinggi. Ketika
kerjanya, prestasinya dan langkah-langkahnya dikritik oleh orang lain.
Paling tidak ada tida sikap efektif
yang dapat kita gunakan untuk menyikapi kritikan agar kritikan tidak memberi
pengaruh negatif terhadap semangat kita dalam menggapai kesuksesan. Apa saja
itu ?
·
Rumus
EGP ( Emang Gue Pikirin) inilah rumus yang paling jitu yang bisa membuat
pengkritik merasa capek dengan kritikannya sendiri. Inilah rumus yang bisa
bikin pencaci capek dengan caciannya sendiri. Jika tidak disikapi dengan benar,
kritikan bisa membahayakan pembentukan mental dan karakter seseorang. Jack
Kanfield, pakar kepercayaan diri, mengatakan bahwa setiap anak menerima 460
komentar negative atau kritik dan hanya menerima 75 komentar Positif atau yang
bersifat mendukung. Umpan balik negative yang continue ini sangat berbahaya.
Fakta ini mebuat kita harus segera sadar bahwa komentar negative dapat
membentuk citra diri negative. Oleh karena itu, jika suatu saat anda menerima
komentar yang semacam itu, abaikanlah.
·
Tetawalah
saat dikrtik, mengapa ? biar bingung sendiri tuh yang mengkritik. Kalau boleh
cerita, salah satu hal yang paling menjengkelkan saat nonton sepak bola – paling tidak buat saya – adalah ketika
mendengar para penonton yang berkomentar tentang jalnnya pertandingan. Kuping
saya gatel banget rasanya. Saya mikir gini, para pemain yang bekerja habis-habisan
di lapangan, eh para penonton ynag
hanya duduk-duduk di tepi lapangan atau di depan televisi dengan entengnya menikmati
snack
sambil mengolok-olok beberapa
pemain, “ Goblok, gitu aja gak bisa goal,”
( tapi sepi juga sih kalau gak ada yang goblok-goblokin )
Ternyata begitu jugalah dalam
kehidupan kita sehari-hari. Kita yang yang lelah-lelah memperbaiki nasib, jungkir
balik melakukan berbagai aktivitas yang positive dan produktif, eh, ternyata banyak juga
orang-orang di sekitar kita yang mendadak jadi penonton dan berkomentrar
sesukanya. Mereka mengamati perjuangan kita yang dengan susah payah menaiki
satu demi satu anak tangga kesuksesan. Ketika salah sedikit, kita dikritik
habis-habisan. Padahal kalau kita mau sedikit mikir, “ Hidup, hidup
gue, yang ngerjain, gue, yang berjuang, gue, yang ngerasain akibatnya, gue,,terus kenapa
elo ngritik gue ?” maka dari pada
pusing, ketika menghadapi para kritikus, ketawa saja smabil kita instropeksi
diri.
·
Lakukan
yang terbaik buktiin kalau kritikan itu salah. Jadikan kritikan itu sebagai
cambuk yang membuat kita bangkit dari zona nyaman. Jadikan kritikan itu sebagai
salah satu momentum untuk menjemput prestasi terbesar kita di masa mendatang.
·
Percayalah,
kita tidak akan selalu bisa memuaskan semua orang. Akan selalu ada orang yang
muji dan nyaci. So, ambil sisi
positif dari kritikan. Jangan sampai membuat kita loyo menggapai impian. Orang
kerdil senang sekali jika bisa menemukan kesalahan orang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar