“
There is no impossible, because impossible is nothing”
Ada seorang ibu yang sudah divonis
usianya tinggal menunggu beberapa hari lagi. Kata dokter penyakitnya sudah
terlalu kronis dan sudah tidak bisa disembuhkan lagi. Ibu itu tentu saja sangat
bersedih.
Untuk mengatasi kesedihannya, ibu itu
mengambil sepuluh bayi yatim dari panti asuhan untuk diasuhnya.Ia berharap, di
sisa hidupnya dia ingin memiliki aktivitas hidup yang bermanfaat. Paling tidak,
aktivitas ini bisa menghibur dirinya sehingga ia bisa melupakan penyakit kronis
yang sedang dideritanya.
Ya, sesederhana itulah niat ibu itu,
pingin nyenengin hatinya saja. Sepuluh bayi yatim itu dirawat dengan baik,
dimandikan, dikasih susu, dan segala keperluan bayi-bayi itu dipenuhi dengan
baik.
Subhanallah, tanpa terasa dari hari demi hari
dijalani ibu itu hingga bertahun-tahun. Tahun demi tahun, ia jalani, hingga tak
terasa ia sudah hidup puluhan tahun, hingga semua bayinya dewasa. Bahkan semua
bayi yang dulu ia rawat sudah menikah dan punya putra, ibu itu masih tetap
hidup.
Tak ada yang tidak mungkin bagi
Allah, bagi Tuhan, tak ada satu pun kejadian di bumi ini yang mustahil. Segalanya
mungkin. Kalimat bijak mengingatkan, there
is no impossible, because impossible is nothing. Tidak ada yang tidak
mungkin karena ketidak mungkinan itu tidak ada.
Tidak ada satu pun zat yang mampu mempermudah
urusan kita kecuali Allah. Jika kesadaran itu telah tumbuh di hati seorang
muslim, seharusnya ia tidak bisa lagi dilanda bimbang dan sedih dalam perjalan
hidupnya. Sebesar apaun masalah yang sedang ia hadapi, ia tetap dengan tenang
menghadapi masalah itu sambil berkata tegas, “ bagi Allah, tidak ada yang sulit”.
Ketika begitu banyak manusia yang
frustasi karena permasalahan hidup yang semakin kompleks, seorang muslim yang
percaya kepada kuasa Tuhan tetap rileks dalam menyelesaikan masalah hidupnya
setahap demi setahap. Di saat begitu banyak orang yang putus asa karena merasa
beban hidupnya sudah terlampau berat, Seorang muslim yang percaya dengan ‘kun fayakun’ nya Allah akan tetap tenang
dalam menghadapi beban hidupnya tersebut.
Alangkah tenangnya hidup kita, ketika
kita yakin bahwa Allah selalu bersama kita. Allah tidak akan membiarkan
hamba-hamba-Nya yang beriman hidup sengsara di dunia ini. Allah tidak mungkin
memberikan beban dan masalah yang melebihi kemampuan dan kapasitas makhluk-Nya.
“ Allah tidak membebani seseorang
melainkan dengan kualitas kesanggupannya.” ( QS. Al-Baqarah : 286 )
Sungguh sangat bodoh orang-orang yang
berputus asa dari rahmat Allah, Karena putus asa tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah.
Menyikapi masalah hidup dengan putus asa justru akan membuat masalah yang
sedang kita tanggung semakin berat. Energi yang seharusnya digunakan untuk
mengatasi masalah justru tersedot dan habis karena keputusasaan kita.
Masalah hidup hanya akan selesai jika
kita berani menghadapinya. Mungkin di awal akan kelihatan sulit dan terlihat
mustahil untuk terselesaikan. Tetapi ketika kita berani menghadapi masalah itu,
yakinlah, masalah yang kelihatannya besar itu pada hakikatnya tidak la sebesar
yang kita duga. Masalah menjadi berat hanya karena kita menganggapnya berat.
Ada satu doa yang bisa menjadi kawan
di saat kita menghadapi masalah hidup. Doa itu adalah,” Rabbi yassir walaa tu’assir. Fain tasiira, kulla ‘asiiri ‘alaika
yasiira” ( Tuhan permudahlah urusan kami, jangan engkau persulit. Karena Engkaulah
yang maha memudahkan, segala yang susah mudah bagi-Mu)
Semoga dengan mengamalkan doa itu, Allah
berkenan memudahkan jalan hidup kita. Semoga Allah melimpahkan nikmat-Nya
selalu bagi kita. Sehingga segala harapan dan hajat kita akan lebih mudah
digapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar