goresan hidup seorang biduan

Kamis, 30 Mei 2013

DUNIA, TEMPATNYA BEKERJA


Orang-orang yang hidupnya sudah tercerahkan, bisa menyadari  tentang hakikat dunia sebagai tempat untuk beramal. Dunia bagaikan masa tanam yang membutuhkan kerja keras dari para petani. Mulai dari mencari benih yang berkualitas, menanamnya dengan benar dan memupuknya dengan telaten. Dikunjunginya tiap hari untuk membersihakn rumput liar yang tumbuh di sekitar tanamannya.
                    
Begitu jugalah dunia. Dunia adalah tempat kita untuk beramal. Di sisni kita diminta untuk mencari benih-benih kebajikan. Lalu mengamalkan kebajikan-kebajikan itu dengan tepat. Memupuk amal kebajikan itu dengan istiqomah. Mengoreksi diri setiap saat, jangan sampai kotoran-kotoran jiwa tumbuh di ladang jiwa kita. Jika terlanjur hadir, segera bersihkan agar  tak mengganggu tanaman-tnaman kebajikan yang tumbuh dalam jiwa kita.

Lalu kapan masa panen tiba ? tentu saja setelah ia meninggalkan dunia yang fana ini. Akhirat adalah masa yang dipilih oleh Allah untuk memberi balasan atas apa yang telah kita kerjakan selama di dunia. Di sana keadilan hakiki benar-benar diterapkan oleh-Nya. Orang yang selama hidupnya dengan tekun menanam biji kebajikan, memupuknya dengan telaten dan membersihkan jiwanya dari segala kotoran dosa, di akhirat nanti dia akan memanen hasil kerja kerasnya. Hasilnya akan melimpah ruah.

Namun bagi mereka yang selama di dunia ini kerjanya hanya asal-asalan. Bahkan meremehkan ladangnya, tentu nanti di akhirat ia tak akan menjumpai hasil panen yang baik. Ia hanya menjadi orang yang berada dalam penyesalan yang tiada guna. Karena masa panen hanya diberikan sekali oleh Allah. Tak ada masa pengulangan.

Maka kerja, kerja, dan kerja keraslah di dunia ini. Berletih – letihlah. Jangan pernah berhenti bekerja. Dunia memang tempatnya susah. Tempatnya letih. Tempatnya untuk berjuang dan berkorban demi panen raya yang kelak akan kita nikamti di surga.
Imam ali bib Abi Thalib Karamalllohu wajha pernah berwasiat, “ Dunia berjalan meninggalkan ( manusia), dan akhirat berjalan menjemput ( manusia ), dan masing-masing mempunyai penggemar. Jadilah engkau penggemar akhirat dan janganlah engkau menjadi penggmar dunia. Sesungguhnya, masa kini ( hidup di dunia ) adalah masa untuk beramal, bukan masa pembalasan. Sedangkan esok ( hari akhirat) adalah masa pembalasan bukan masa untuk beramal”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar