Orang-orang yang hidupnya sudah
tercerahkan, bisa menyadari tentang
hakikat dunia sebagai tempat untuk beramal. Dunia bagaikan masa tanam yang
membutuhkan kerja keras dari para petani. Mulai dari mencari benih yang
berkualitas, menanamnya dengan benar dan memupuknya dengan telaten.
Dikunjunginya tiap hari untuk membersihakn rumput liar yang tumbuh di sekitar
tanamannya.
Begitu jugalah dunia. Dunia adalah
tempat kita untuk beramal. Di sisni kita diminta untuk mencari benih-benih kebajikan.
Lalu mengamalkan kebajikan-kebajikan itu dengan tepat. Memupuk amal kebajikan
itu dengan istiqomah. Mengoreksi diri setiap saat, jangan sampai
kotoran-kotoran jiwa tumbuh di ladang jiwa kita. Jika terlanjur hadir, segera
bersihkan agar tak mengganggu
tanaman-tnaman kebajikan yang tumbuh dalam jiwa kita.
Lalu kapan masa panen tiba ? tentu
saja setelah ia meninggalkan dunia yang fana ini. Akhirat adalah masa yang
dipilih oleh Allah untuk memberi balasan atas apa yang telah kita kerjakan
selama di dunia. Di sana keadilan hakiki benar-benar diterapkan oleh-Nya. Orang
yang selama hidupnya dengan tekun menanam biji kebajikan, memupuknya dengan
telaten dan membersihkan jiwanya dari segala kotoran dosa, di akhirat nanti dia
akan memanen hasil kerja kerasnya. Hasilnya akan melimpah ruah.
Namun bagi mereka yang selama di
dunia ini kerjanya hanya asal-asalan. Bahkan meremehkan ladangnya, tentu nanti
di akhirat ia tak akan menjumpai hasil panen yang baik. Ia hanya menjadi orang
yang berada dalam penyesalan yang tiada guna. Karena masa panen hanya diberikan
sekali oleh Allah. Tak ada masa pengulangan.
Maka kerja, kerja, dan kerja keraslah
di dunia ini. Berletih – letihlah. Jangan pernah berhenti bekerja. Dunia memang
tempatnya susah. Tempatnya letih. Tempatnya untuk berjuang dan berkorban demi
panen raya yang kelak akan kita nikamti di surga.
Imam ali bib Abi Thalib Karamalllohu
wajha pernah berwasiat, “ Dunia berjalan meninggalkan ( manusia), dan akhirat
berjalan menjemput ( manusia ), dan masing-masing mempunyai penggemar. Jadilah
engkau penggemar akhirat dan janganlah engkau menjadi penggmar dunia.
Sesungguhnya, masa kini ( hidup di dunia ) adalah masa untuk beramal, bukan
masa pembalasan. Sedangkan esok ( hari akhirat) adalah masa pembalasan bukan
masa untuk beramal”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar