Suatu hari di sebuah perkampungan ada
seorang maling ayam yang tertangkap basah oleh warga. Maling ayam itu pun di
bawa ke balai desa untuk diadili. Kebetulan saat itu salah satu uztadz di kampung
itu hadir. Sang ustadz pun menginterogasinya,
“ Apa kamu tahu kalau Tuhan itu lihat
kamu?”
“ Tahu’’
“ kalu tahu kenapa kamu nyuri?”
“ Karena meskipun Tuhan lihat, Tuhan
gak bakalan ribut”.
Begitulah, banyak sebenarnya dari
kita yang sadar bahwa segala tindak tanduk kita diawasi oleh Tuhan. Sebenarnya
hampir semua dari kita tahu bahwa Tuhan itu Maha Melihat. Hampir tidak ada satu
pun tempat di permukaan bumi ini yang luput dari pengawasan Tuhan.
Tapi mari kita lihat, berapa banyak
dari kita yang masih melakukan perbuatan buruk
? sangat banyak. Alasannya, ya itu tadi, meskipun kita tahu bahwa Tuhan
Maha Tahu, tidak ada dampak sama sekali terhadap kehidupan kita. Kita malah
lebih takut ketahuan manusia dari pada ketahuan Tuhan.
Saya pernah mendengar sebuah cerita. Ada
seorang pemain sirkus yang mengumpulkan banyak anak ular untuk bermain srikus. Beberapa
hari kemudian terkumpulah beberapa anak ular. Ia pun mulai melatihnya.
Mula-mula anak ular itu dibelitkan ke
kakinya. Setelah ular itu besar, mereka dilatih untuk melakukan permainan yang
lebih beresiko, diantaranya membelit tubuh pelatihnya.
Sesudah melatih ular-ularnya dengan
baik, pelatih itu pun mulai mengadakan pertunjukan untuk umum. Hari demi hari
penampilannya berjalan sukses dan mengundang decak kagum pengunjung. Lama-kelamaan
jumlah penontonnya semakin bertambah banyak. Penjualan tiket makin meningkat. Uang
yang diterimya semakin besar.
Suatu hari, setelah permainan dimulai,
sang pemain memainkan atraksi demi atraksi secara silih berganti. Hingga
tibalah pada acara yang ditunggu-tunggu, yaitu permainan ular.
Pemain sirkus memerintahkan ular itu
untuk membelit tubuhnya. Seperti biasa ular itu melakukan apa yang
diperintahkan. Ia mulai membelitkan tubuhnya sedikit demi sedikit pada tubuh
tuannya. Makin lama makin keras lilitannya. Pemain sirkus itu pun kelihatan
semakin kesakitan. Ia berteriak, meronta, dan berusaha merengganggkan lilitan
ular tersebut dengan sekuat tenaga, tapi ular itu makin kuat melilit tubuhnya.
Para penonton pun mulai panik ketika pemain sirkus itu menjerit kesakitan dan
akhirnya terkulai mati.
Kawan,terkadang seperti itu jugalah
bahaya dosa bagi para pelakunya. Kadang-kadang dosa kecil terlihat tidak
terlalu membahayakan hidup kita. Pada awalnya kita merasa tidak terganggu sama sekali
dengan dosa kecil yang kita lakukan. Awalnya mungkin kita dengan mudah dapat
mengendalikannya dan bertobat kelak. Bahkan kita merasa bahwa kita sudah
terlatih untuk mengatasi resiko atas dosa – dosa kecil yang telah kita lakukan
itu. Tetapi pada kenyataannya, apabila dosa kecil itu telah mulai melilit hidup
kita, maka kita pun akan kesulitan untuk melepaskannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar