goresan hidup seorang biduan

Sabtu, 08 Oktober 2011

Memperbaiki Hati

Judul :  

: How to Recitify The Heart
Penulis : Syaikh Abu Islam Shalih bin Thaha Abdul Wahid
Judul Terjemahan : Meperbaiki Hati
Alih Bahasa : Ummu Abdillah al-Buthoniyah
Desain Sampul : MRM Graph
Disebarluaskan melalui:
Website:
http://www.raudhatulmuhibbin.org
e-Mail: redaksi@raudhatulmuhibbin.org
Oktober, 2008.
Buku ini adalah online e-Book dari Maktabah Raudhah
al Muhibbin yang diterjemahkan dari on-line e-Book
versi bahasa Inggris dari situs www.salafimanhaj.com
sebagaimana aslinya tanpa perubahan apapun.
Diperbolehkan untuk menyebarluaskannya dalam
bentuk apapun, selama tidak untuk tujuan komersil
“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali
orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,”
(QS Asy-Syu’ara [26] : 88-89)
BIOGRAFI SINGKAT PENULIS
Nama beliau adalah Saleh bin Thaha Abdul Wahid. Beliau dikenal dengan nama
Abu Islam dan lahir di Mesir.
Beliau belajar pada Syaikh Abdul Adzim Badawi, penulis Kitab Al-Wajiz yang
menamatkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar di Mesir. Syaikh Abdul
Adzim mengajar di masjid di sebuah desa kecil, dan disanalah Syaikh Abu Islam
bertemu dengannya dan mengambil manfaat yang besar dari ilmunya.
Selanjutnya, Syaikh Abu Islam menjadi muridnya selama lebih dari 30 tahun.
Selama itu beliau belajar hadits, fiqih dan usul fiqih dan bahasa Arab. Beberapa
tahun kemudian mereka pindah ke Jordan, dimana Syaikh menetap hingga kini.
Disanalah keduanya bertemu dengan Syaikh Albani dan mengambil manfaat dari
keluasan ilmunya. Kemudian Syaikh Abdul Adzim kembali ke Mesir, namun
Syaikh Abu Islam menetap atas nasihat dari Syaikh Albani.
Lalu Syaikh Abu Islam menetap dan belajar kepada Syaikh Albani selama 29
tahun hingga beliau (Syaikh Albani wafat). Syaikh Abu Islam saat ini adalah
imam dan khatib Masjid Ibrahim di wilayah Al-Haaj Hasan.
Beliau juga secara rutin mengajar Fiqih, Aqidah dan Tafsir setiap minggu.
Beliau juga penulis beberapa buku. Yang paling terkenal adalah Aqidatul Awal
wa lau Kaanu Ya’lamun. Syaikh Abu Islam juga melakukan perjalanan ke Emirat
untuk berdakwah.
KATA PENGANTAR
Ikhwani wa akhwati, perkara hati bukan merupakan perkara yang remeh, oleh
karena itu jika kita menaruh perhatian untuk memperbaikinya, sebagai
akibatnya umat ini akan menjadi lebih baik. Kita harus menyebutkan betapa
pentingnya hati, sehingga masing-masing dari kita meletakkan hati di
hadapannya dan bekerja siang dan malam untuk memperbaikinya.
Kami mengingatkan kepadamu bahwa hati adalah organ di dalam tubuh yang
membantu mengalirkan darah, dan jika dia berhenti maka seluruh tubuh pun
akan mati seketika. Hati adalah salah satu penyebab kebahagiaan di dunia dan
di akhirat. Dan pada saat yang sama merupakan menyebab bagi kehidupan yang
penuh kesedihan dan penyesalan.
Rasulullah  bersabda:
*! +&' (       ! )   ! "!  &' (      !% # $ !% "!        

- .!  , 
“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging. Apabila daging itu
baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila segumpal daging itu rusak,
maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati.'"1
Abu Islam
1 HR Bukhari Muslim
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
1
Syaikh Abu Islam bin Thaha Abdul Wahid
Imam dan Khatib Masjid Ibrahim Hajj Hassan
Jordan – Amman
(  .!/(
) *1!2
3 4  *5 6(7+! 8  9 : 4  ; *< "( = >7 ?@9 6 A 7 &5
>A 7 @ B $ 7 ;  B $  0

C; !D &! !D 
!+ E:!+ ?&! FG*, !H! I!J 4  ?&! I !H! ; @EJ 4 ?*5*BK!+
&(= 3 8  @ K M NB$ 
+!  E : +! ?& !  J9 : D! @ L 
Mukadimah
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah  Yang kami memuji-Nya, kami
memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang berlindung dari
kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Barangsiapa yang
mendapatkan petunjuk Allah, tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan
barangsiapa yang disesatkan oleh-Nya, tidak ada yang dapat menunjukinya.
Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Allah,
tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi Muhammad  adalah hamba dan utusan
Allah .

! =B   P A7+! D 24 =B  D &*.! 2Q L &2! =.(2 =5 R 4 JO 2! *E 2J+! *J
“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenarbenar
takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam”.
(QS Al-Imran [3] : 102)
*B E 5  2Y! < *E Z  [ *E 5  Q !T  VU L  WU 6 7 4  P X( .!!T FO 2! P X( 2< 8=.(2 S *25 *E 2J+! *J
*M
8 P X(
!K
! * ! &2! 2
!  b*L 8 ` &<
! =(]a*  FO 2! &2! =.(2 ]\* 7 ^M  ! D*Z 8
“Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu
dari satu jiwa dan menciptakan dari satu jiwa ini pasangannya dan
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
2
memperkembangbiakkan dari keduanya kaum lelaki yang banyak dan kaum
wanita. Maka bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah senantiasa menjaga dan mengawasimu”.
(QS An-Nisa [4] : 1)
4P X( <=7"( P X( ! 9 6 J P X( !*B K +! P X( !   J M J 3 D= ! =(=( &2! =.(2 =5 R JO 2! *E 2J+! *J
*BM
e K [M = ! [ *!  .!! &!=3 8  &2! c d J 4 
“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah
perkataan yang benar niscaya Ia akan memperbaiki untuk kalian amal-amal
kalian, dan akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa yang mentaati
Allah dan Rasul-Nya maka baginya kemenangan yang besar”.
(QS Al-Ahzab : 70 – 71)
? >< * +!
9 :  P 3  &
!K C; j % iB$  F  , F E  9
T  ; f *A  YJ $  g  % +!
h!
8*5   U! Hk I (  ?  ! Hk UK  < I! (  ?  K  < Ul! $  I (  *E *l $  8 = `C 
Adapun setelah itu, sesungguhnya sebenar-benar kalam adalah Kitab Allah
 dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad  Dan seburuk-buruk
suatu perkara adalah perkara yang mengada-ada (muhdats) dan tiap-tiap
muhdats itu Bid’ah dan tiap kebid’ahan itu sesat. Dan setiap kesesatan
tempatnya di neraka.2
Pembahasan lengkap berbagai riwayat mengenai khutbah ini ditulis oleh Syaikh
Albani dalam bukunya Khtubatul Haajah, diterbitkan oleh Al-Maktab Al-Islami,
Beirut.
2 HR Muslim
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
3
Memperbaiki Hati
ita memuji kepada Allah yang telah memberkahi kita dan
mengumpulkan kita dalam salah satu masjid dari masjid-masjid Allah,
dan karunia ini sungguh datangnya dari Allah. Kita memohon kepada
Allah agar menyatukan kita semua, sebagaimana Dia menyatukan kita di dalam
masjid ini dan juga agar menyatukan kita kelak di tempat tertinggi di surga.
Kita memohon kepada Allah taufik dan ikhlas dalam perkataan dengan apa yang
kita pelajari. Topik kita pada hari ini adalah “Bagaimana Memperbaiki Hati”.
Saudara saudariku, kita hidup di zaman yang aneh dimana saya meyakini bahwa
jalan untuk memperbaiki keadaan adalah dengan memperbaiki hati dari
kebencian, dengki, dan dari perpecahan diantara kita. Akibat dari keburukankeburukan
ini, musuh-musuh telah menguasai kita. Mengapa? Karena mereka
melihat kita menjadi sangat lemah dan terpecah belah.
Salah satu alasan kita berada dalam keadaan yang demikian karena hati-hati
kita telah menjadi sakit, apakah sakit karena nafsu atau karena syubhat. Allah
berfirman mengenai penyakit hati:
mn9  &!  FO  c B d
! o = .!*< 4> p  *!!
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang
yang ada penyakit dalam hatinya.” (QS Al-Ahzab [33] : 32)
Penyakit hati telah menyebabkan kita meninggalkan shalat kita dan demikian
juga agama kita, karena hati kita telah terobsesi dengan penumpukan harta
lalu menghabiskannya untuk nafsu dunia.
Lihatlah diri kita, perhatian kita semua adalah uang untuk memenuhi keinginan
kita. Penyakit lain yaitu syubhat. Disebabkan kurangnya ilmu kita mengalami
keraguan di dalam hati. Sebagai akibatnya kita terpecah dalam kelompokkelompok
, pedang diarahkan kepada pemerintah kita, pengkafiran antara satu
sama lain bahkan sampai seseorang mengkafirkan orang tuanya dan shalat
ditinggalkan dari masjid-masjid.
Allah menyebutkan tentang penyakti ini dalam firman-Nya:
K
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
4
*k9 &0 P,Gq! mn9 i PE <=(( 
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya.” (QS Al-
Baqarah [1] : 10)
Apabila penuntut ilmu duduk dengan seseorang dengan gambaran seperti itu,
dia akan dengan mudah melihat penyakit perpecahan, kebencian dan
kedengkian. Keadaan kita saat ini dan situasi yang menyedihkan telah
meneybabkan musuh-musuh kita menaklukkan, mengalahkan dan
mempermalukan kita.
Mereka telah membesar-besarkan kelemahan kita dan sedemikian tanpa ampun
meningkatkan keraguan kita, kebingungan, dan perpecahan diantara kita.
Mereka mencapai ini dengan cara membajiri kita dengan keinginan-keinginan
hawa nafsu, seperti televisi, satelit, uang dan wanita. Semua ini telah
menambah kelemahan kita dan sebagai akibatnya mereka menguasai kita.
Saudara saudariku, perkara hati bukanlah merupakan persoalan yang remeh.
Jika kita semua menaruh perhatian terhadap perbaikannya, maka kaum
Muslimin akan menjadi lebih baik dengannya.
Akibat dari hati yang tidak sehat dapat dilihat kepada orang-orang yang
berbicara mengenai jihad, manakala mereka bertempat tinggal disebelah
masjid namun tidak melaksanakan shalat (di masjid). Saya katakan kepada
orang yang demikian: “Wahai engkau yang berbicara tentang jihad, dimana
dirimu pada saat fajar?” Kami tidak melihatmu di halaqah ilmu, atau di majelis
dimana Al-Qur’an dipelajari. Mengapa? Karena hatimu telah menjadi rusak.
Perlu bagi kita untuk memahami pentingnya hati, sehinga masing-masing dari
kita menempatkan hati kita tepat dihadapan kita dan bekerja siang dan malam
untuk memperbaikinya.
Perkara pertama yang menyangkut hati adalah bahwa ia adalah organ di dalam
tubuh yang mengontrol peredaran darah dan jika dia berhenti maka tubuh
otomatis akan mati. Hati adalah salah satu alasan kebahagiaan hidup di dunia
ini dan kehidupan setelahnya. Pada saat yang sama juga menjadi sebab
penyesalan dan kepedihan hidup.
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
5
Rasulullah  bersabda:
*! +&' (       ! )   ! "!  &' (      !% # $ !% "!        

- .!  , 
“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging. Apabila daging itu
baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila segumpal daging itu rusak,
maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati.'"3
Tubuh, yang hatinya memiliki iman dan aqidah yang benar akan memeperoleh
banyak manfaat dalam hidupnya. Hal ini akan membawa seseorang untuk
melakukan perbuatan ketaatan seperti merendahkan pandangannya di jalan,
mendengar hanya pada apa yang disenangi Allah dan berbicara dari apa-apa
yang baik dengan lidahnya. Karenanya seluruh kehidupannya menjadikannya
seseorang yang diridhai Tuhannya.
Persamaan hati yang murni dan kuat seperti seorang komandan yang lurus yang
akan menjadikan tentara-tentara yang lurus. Dari sini jelas bahwa hati yang
lurus hanya akan membuahkan perbuatan yang lurus.
Sebaliknya, apabila hati sakit maka demikian pula seluruh tubuh. Sehingga hati
akan condong kepada nafsu akan musik, rokok, dan segala bentuk dosa lainnya.
Perkara kedua mengenai hati adalah bahwa hati merupakan alat untuk
memperoleh ilmu. Ilmu ini dapat diperoleh melalui mendengar, memperhatikan
dan meyakinkan dengan hati.
Semua kita lahir ke dunia ini tanpa mengetahui apapun. Jangan berpikir bahwa
ada orang yang terlahir sebagai ulama, namun sebaliknya seseorang harus
bersungguh-sungguh menuntut ilmu. Kita berusaha dengan seluruh kemampuan
kita untuk memperoleh pendidikan sekuler sampai mencapai gelar Doktor, yang
dalam pandangan Allah tidak berarti apa-apa. Namun demikian, jika itu
menyangkut menuntut ilmu agama yang indah ini, maka kita hanya
menggunakan sedikit kemampuan. Allah berfimran:
V! 1`a  8 * <`a  c B i P X( ! I! >Z  *1
:
! =B !>  D! P X( *E i +(
 =d( < 4r P(XZ 9 T +! &0

! 9 X( s  P X( >!
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur.” (QS An-Nahl [16] : 78)
3 HR Bukhari Muslim
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
6
Inilah sebabnya mengapa Allah memberikan kita pendengaran, penglihatan dan
hati. Sebaliknya, kita tidak menggunakannya untuk menuntut ilmu dan
karenanya kita jatuh kedalam maksiat, ini adalah kejahatan. Ini semua adalah
anugerah dari Allah yang dengannya tanpa ragu lagi kita akan ditanyai
tentangnya pada hari kiamat.
Maka hati adalah alasan untuk mempelajari dan memahami agama yang agung
ini.
Ketiga: hati adalah tempatnya niat.
Rasulullah  bersabda:
) *i
r5*< o( *B K t! *B i7
“Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu dengan niat…”4
Dari sini saya bertanya kepada anda, darimana niat itu berasal? Bukankah itu
dari hati? Jika niat kita yang terpancar dari hati murni dan hanya mencari
keridhaan Allah maka Dia akan menerima amalan kita pada hari kiamat.
Hal ini dapat digambarkan dari hadits Bukhari dan Muslim, dimana tiga orang
laki-laki terperangkap di dalam gua, mereka semua memohon kepada Allah
melalui amal-amal baik mereka, dan Allah menyelamatkan mereka dari
kematian. Mengapa? Karena mereka ikhlas hanya kepada Allah, yang
menunjukkan betapa pentingnya amal shalih dan bagaimana ia dapat
menyelamatkan seseorang dalam kehidupan ini dan kehidupan yang akan
datang.
Namun demikian, jika amalan itu ditujukan kepada selain Allah maka akan
ditolak oleh-Nya pada hari kiamat. Hadits yang juga dikeluarkan oleh Bukhari
dan Muslim, mengabarkan kepada kita mengenai tiga orang yang pertama kali
menjadi bahan bakar api neraka:
*B ! o! *! *E !9 >! &B >7 &!i9>! &<  t(!  E s A3  uIZ 8 &
!K  *
. b= J j . J S *i5 o! i+!

v]F9 Z o! *.!J
 t! # *!  i5X ! # <O! ! o! *! )  E s A3  jiAL 
 # *! o! *! *E
 # B K
+!9 ! &B K  P > P > uIZ 8  8 *i5   .+( jiAL &E Z  j!K - $  ! &< 9 +( iPl( I!
  .!!
) +9 ! &AB K  P > # B > o! *! *E
 # B K *B ! o! *! *E !9 >! &B >7 &!i9>! &<  t(!
! R9 .(
4 HR Bukhari Muslim
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
7
mw8 *! = , o! *.!

! R9 .( ) +9 ! mP*K o! *.!
 P > # B >  i5X ! # <O! ! o! *!
! R9 .( 

@*d! K +! &
!K &  c i3 uIZ 8  8 *i5   .+( jiAL &E Z  j!K - $  ! &< 9 +( iPl( I!
  .!!
4  #  9  *  o! *! *E
 # B K *B ! o! *! *E !9 >! &B >7 &!i9>! &<  t(! &y ( o *B  x *5% +! 4 
mG= Z = , o! *.!
 # >!  i5X ! # <O! ! o! *!  ! *E
 # . 6!7+! *  *E
 Q 6!5J
 +! z-$  IU
3
8 *i5   .+( iPl( &E Z  j!K - $  ! &< 9 +( iPl( I!
  .!!
"Sesungguhnya orang yang paling pertama diadili pada hari kiamat adalah
seseorang yang mati syahid, ia didatangkan dan ditanyakan ni'mat-ni'matnya,
lalu ia mengakuinya. Dia berfirman : "Apakah yang kamu amalkan di dunia ? ".
Ia menjawab : "Saya berperang sampai mati syahid". Dia berfirman : "Kamu
berdusta, tetapi kamu berperang agar dikatakan sebagai pemberani dan itu
telah dikatakan". Kemudian ia diperintahkan, lalu wajahnya ditarik sehingga ia
dilemparkan kedalam neraka. Seorang yang memperlajari Ilmu,
mengajarkannya dan membaca Al Qur'an didatangkan. Nikmat-nikmatnya,
ditanyakan dan ia mengakuinya. Dia berfirman : "Apakah yang kamu kerjakan
di dunia ?". Ia menjawab : "Saya mempelajari Ilmu, mengajarkannya, dan saya
membaca Qur'an karena-Mu". Dia berfirman : "Kamu berdusta, karena kamu
mempelajari Ilmu agar dikatakan pandai dan kamu membaca Al Qur'an agar
dikatakan sebagai qari', dan itu semua telah diucapkan". Kemudian
diperintahkan, lalu wajahnya ditarik sampai dicampakkan kedalam neraka.
Dan seorang yang diberi kelapangan oleh Allah dan diberi berbagai macam
seluruh harta didatangkan dan ditanyakan ni'mat-ni'matnya lalu ia
mengakuinya. Dia berfirman : "Apakah yang kamu kerjakan di dunia ?". Ia
menjawab : "Saya tidak meninggalkan jalan yang mana engkau senang untuk di
infakkannya (harta) melainkan saya menginfakkannya karena-Mu". Dia
berfirman : "Kamu berdusta, tetapi kamu kerjakan agar dikatakan sebagai
dermawan, dan itu telah dikatakan". Ia diperintahkan, lalu ditarik wajahnya
kemudian dilemparkan kedalam neraka".5
Sebagaimana yang dapat dilihat, semua amalan tertolak tanpa keikhlasan.
Orang-orang yang beramal untuk (tujuan) selain Allah akan menjadi orang yang
paling pertama dibakar dalam api neraka sebagaimana ketiga kasus yang
disebutkan dalam hadits di atas. Sebaliknya, ketiga orang yang berada di dalam
goa selamat, karena Allah menerima amalan mereka.
Setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban berdasarkan niatnya. Bila dia
berniat untuk melaksanakan kejahatan namun tertahan dari mengerjakannya
(bukan karena pilihannya sendiri), Rasulullah  bersabda:
5 HR Muslim dari Abu Hurairah 
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
8
”Apabila berhadapan dua orang Muslim dengan pedangnya masing-masing,
maka baik yang membunuh maupun yang dibunuh masuk neraka.” Seorang
Sahabat bertanya: ”Wahai Rasulullah, itu layak bagi yang membunuh, tetapi
bagaimana dengan yang terbunuh?” Beliau menjawab: ”Sesungguhnya dia (yang
terbunuh) juga berkehendak membunuh Sahabatnya itu.”6
Orang yang terbunuh yang disebutkan dalam hadits berniat untuk membunuh
lawannya namun dia tertahan dari melakukannya.
Perkara keempat mengenai hati: bahwa hati adalah tempat Al-Qur’an. Dalilnya
terdapat dalam firman Allah:
{B!*> rf4 J8 O 5B  4 
! =X( A  ! j!K { B !*> rf8 I( J| A! &i7 8 I( J| A! &i7
“Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta
alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu
(Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang
memberi peringatan,’ (QS Asy-Syu’ara [26] : 192-194)
Kita seringkali bertanya pada diri sendiri mengapa kita tidak dapat
menghafalnya? Mengapa begitu sukar? Karena hati kita sakit.
Jika siang dan malam hati kita hanya mendengarkan musik, pembicaraan
maksiat dan dirusak oleh kejahatan dunia, bagaimana kita dapat menghafalkan
Al-Qur’an?
Jika engkau memenuhi sebuah cangkir dengan air lalu engkau mencoba
menambahkan teh atau susu atau air lagi, kemana dia akan pergi? Saudarasaudari
, hati adalah tempat Al-Qur’an maka penting untuk menjaganya agar
tetap murni dari segala jenis kerusakan jika kita benar-benar ingin
menghafalkan Al-Qru’an.
Kelima, hati adalah tempat yang dilihat Allah. Dia tidak melihat pada
penampilanmu tidak juga pakaianmu.
Rasulullah  bersabda:
P X( <=(( j! 9 e( 5J 4 X ! P ( 8 = % j! *! P ( G * Z +! j! 9 e( 5J *! & 

“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk tubuh-tubuh kalian dan tidak
pula kepada bentuk-bentuk rupa kalian, tetapi Dia melihat hati-hati kalian.”7
6 HR Bukhari dan Muslim
7 HR Muslim [2564/33) dari Abu Hurairah 
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
9
Allah tidak suka melihat kebencian di hati kita, syirik, hasad, dan racun-racun
hati lainnya.
Sebaliknya Dia ridha melihat hati kita bersih, suci dan dipenuhi ketaqwaan,
keshalihan dan cinta.
Dia melihat hati dan perbuatan kita, jika keduanya sesuai dengan sunnah
Rasulullah .
Allah berfirman:
P(Xa]=3 F8=J *3* P(X
!K *5q7!+ m9
T  "! } = . iA S * *sJ8  ! bG R 5< *J
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik.” (QS Al-A’raf [7] : 26)
Namun, dengan sangat menyesal, kita lebih menaruh perhatian kepada
penampilan luar kita, sedangkan penampilan didalam diri, yakni hati, kita tidak
menjaganya murni untuk Allah.
Keenam, hati adalah tempatnya Taqwa. Orang selalu berkata kepada kami,
“Tapi syaikh, iman tempatnya di dalam hati.” Bagi mereka, janggut, shalat,
dan hijab tidaklah penting. Yang paling penting bagi mereka adalah apa yang
berada di dalam hati.
Rasulullah  menerangkan dalam sebuah riwayat apa yang sebenarnya terdapat
di dalam hati:
()U i9  ! *!l! @8  % j! ^ s J )*5, *, }= . iA
“Taqwa itu tempatnya disini (beliau mengisyaratkan ke dadanya tiga kali)”8
Allah menggambarkan orang-orang yang bertaqwa (Muttaqin) sebagai orangorang
yang bersedekah dan hati mereka dipenuhi rasa takut dan mereka
membandingkan amalan baik satu sama lain.
Allah berfirman:
8 HR Muslim (2564) dari Abu Hurairah 
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
10
j! PEi7!+ u!Z PE<=((i =R * !
! =K 8 * J  1! +(
! =>Z 8 P E r<8
= J 4 JO 

! =.(<*3 *E ! P ,  ) 9
p 
“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan
hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan
kembali kepada Tuhan mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat
kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.”
(QS Al-Mu’minun [23] : 60-61)
Aisyah radhiallahu anha berkata:
“Aku bertanya kepada Rasulullah tentang ayat tersebut, “Apakah mereka itu
orang yang meminum khamr, berzina dan mencuri?” Beliau menjawab: “Bukan
wahai puteri As-Siddiq. Mereka adalah orang yang berpuasa, shalat, dan
bersedekah, namun mereka khawatir kalau-kalau amal yang mereka lakukan
itu tidak diterima oleh Allah. Mereka itulah sebenarnya orang yang berlombalomba
dalam berbuat amal kebajikan.”9
Karena taqwa bercabang dari hati, ini menunjukkan pentingnya untuk
meletakkan ketaqwaan diatasnya.
Ketujuh, hati adalah anugerah dari Allah dan Dia akan menanyakan kepada kita
pada hari kiamat. Allah berfirman:
D    &5K
! * !  1‚+( I' ( G  6( 9  c B i

“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya.” (QS Al-Isra [17] : 36)
Wahai Muslim, jelas dalam ayat ini bahwa Allah akan dan pasti akan bertanya
kepadamu mengenai hatimu.
Kedelapan, hati adalah tempatnya penyakit. Allah berfirman:
*k9  &0 P , G q ! mn9 i PE <=(( 
“Dalam hati mereka ada penyakit , lalu ditambah Allah penyakitnya.” (QS Al-
Baqarah [2] : 10)
9 HR Bukhari dan Muslim.
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
11
Penyakit hati yang disebutkan dalam ayat di atas syubhat dan kemunafikan.
Allah berfirman:
mn9 &!  FO  cBd
! o=!.*< 4> p  *!!
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang
yang ada penyakit dalam hatinya.” (QS Al-Ahzab [33] : 32)
Jika hati menjadi sakit dan akhirnya mati maka orang yang (memiliki hati)
demikian akan tersesat.
Kesembilan, hati berubah dan terbolak-balik. Itulah sebabnya disebut Qalb,
karena ia berbolak-balik dan keadaannya senantiasa berubah. Jika, misalnya,
seseorang duduk di depan televisi dan mendengarkan berita, dia melupakan
shalat dan beribadah kepada Allah, orang tersebut berpindah dari keadaan
beriman kepada tidak beriman. Wajib bagi kita, wahai saudara dan saudari
Muslim, ketika kita mengakui rencana non Muslim, (untuk) menyatakan perang
dan bersatu untuk tegak berdiri di atas agama kita, meningkatkan iman kita
dan yakin bahwa Allah akan membukakan jalan bagi kita.
Memiliki ilmu mengenai pentingnya hati akan membantu kita untuk
memperbaikinya. Tapi apa yang menahan kita dari melakukannya? Mengapa
kita tidak berhenti merokok wahai saudaraku? Karena penyakit hati.
Mengapa kita tidak shalat fajar di masjid? Mengapa kita mencukur janggut?
Mengapa para wanita kita keluar rumah tanpa hijab yang sempurna? Mengapa
kita menghabiskan sepanjang malam dengan tidur dan tidak mendirikan shalat
malam? Apa yang menghentikan kita dari membayar zakat?
Apa yang menghentikan kita dari menutup kedai-kedai kita ketika waktu shalat
tiba agar kita mendirikan shalat? Apa yang menghentikan kita dari
menghafalkan kitabullah dan memperbaiki hubungan dengan saudara atau
saudari yang dengannya hubungan kita menjadi jauh sepuluh tahun terakhir?
Apa yang menghentikan kita dari berbuat baik kepada orang tua? Jawaban
yang tidak dapat diingkari dari semua pertanyaan ini adalah karena hati kita
sakit.
Setiap orang yang mengetahui kesalahan atau kekurangannya harus mulai
memperbaikinya dan jika ini tercapai, maka seluruh hidupnya akan berubah.
Kita harus memperbaiki mata, hati, pikiran dan tangan kita dan kemudian kita
akan merasakan bahwa hati kita menjadi (lebih baik), bersih dan murni,
sebagaimana Rasulullah  bersabda dalam sebuah riwayat:
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
12
*! +&' (       ! )   ! "!  &' (      !% # $ !% "!        

- .!  , 
“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging. Apabila daging itu
baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila segumpal daging itu rusak,
maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati.'"10
Bagian Kedua
audara saudariku, dapatkah kita melihat betapa pentingnya hati kita?
Seseorang harus menempatkan hatinya tepat di depan matanya, dan
memperbaikinya siang dan malam. Wahai Muslim, bagaimana
memperbaiki hati? Bagaimana masing-masing kita memperbaiki hati?
Memperbaiki hati dapat dilakukan degan beberapa cara.
Pertama kembali kepada Allah memohon bantuan dan pertolongan.
Hanya dari Allah saja semua pertolongan dan bantuan berasal. Kita harus
memohon kepada-Nya melalui doa, yang sayangnya, banyak diantara kita yang
mengabaikannya.
Allah berfirman:
P X( ! -  A3 +! 7=K G 
“Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
(QS Al-Mu’min [40] : 60)
Allah juga berfirman:
& ! 4  &0 =(t!3 
“Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.” (QS An-Nisa [4] : 32)
Saya jamin jika anda menemui teman anda dan dia berkata kepadamu,
mintalah apa saja kepadaku dan akan kuberikan. Dia akan terus menawarkan
seperti itu hingga engkau menerimanya.
10 HR Bukhari dan Muslim
S
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
13
Hingga suatu waktu hal ini mulai menjadi beban sampai akhirnya dia berhenti
mengabulkan permintaanmu.
Dengan Allah, Pemilik semua yang berada di langit dan di bumi, keadaannya
tidaklah demikian. Dia berkata ‘berdoalah kepada-Ku’, mintalah dari apa-apa
dari karunia-Ku’ Aku akan mengabulkannya bagimu, dan ini tidak terbatas.
Rasulullah  juga bersabda mengenai doa:
o q 5J P ! *iB  o! q 7 *iB  c 6!5J ]C*K z
“Do’a bermanfaat apa yang diturunkan dan apa yang tidak diturunkan.”11
Orang-orang yang tidak berbicara dengan nafsunya, tidakkah mereka mengakui
bahwa doa memberikan pertolongan?
Karena alasan ini kita harus banyak berdoa. Jika anda menginginkan seorang
isteri maka mintalah kepada Allah. Jika engkau miskin mintalah kekayaan. Jika
engkau sakit, mohonlah kepada Allah agar menyembukannmu. Terdapat banyak
ayat di dalam Al-Qur’an yang menyebutkan tentang para Nabi Allah berdoa
kepada-Nya dan Dia mengabulkannya. Sebagai contoh Nabi Ayub  yang
menderita penyakit berdoa kepada Allah, lalu Dia mengabulkannya.
Zakaria  tidak mampu memiliki anak, (beliau) berdoa kepada Allah dan Allah
mengabulkan doanya. Yunus , yang berada di dalam perut ikan Paus berdoa
kepada Allah dan Dia mengabulkannya.
Setiap Muslim harus berdoa secara teratur dan lebih khusus lagi dari hatinya.
Orang-orang beriman berdoa kepada Allah, sebagaimana yang Dia ajarkan di
dalam Al-Qur’an:
f *i,=  # 7+!  i7 B L 8  7  4  *5! - ,  *5AJ , "   > < *5<=(( Æ’ q  D! *5i<8
“(Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami
condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan
karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau. karena sesungguhnya
Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)". (QS Al-Imran [3] : 8)
Kita harus terus menerus meminta kepada Allah agar Dia melindungi hati kita
dari kesesatan. Berapa banyak kaum Muslimin hari ini yang menghafal ayat ini?
Kita harus menyadari kenyataan bahwa hati Bani Adam berada diantara jari
jemari Allah dan Dia membolak-balikkannya sebagaimana yang diinginkan-Nya.
11 Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Albani, Shahih al-Jami’ 3409.
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
14
Karena alasan inilah Rasulullah  seringkali berdoa:
 AK *„! j!K ! # rl! f =(.( x r9 *J
“Wahai Yang Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas ketaatan
kepada-Mu”12
Dalam riwayat lain:
 5JG j!K ! # rl! f =(.( - y.!  *J
“Wahai Yang Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.”13
Sekarang ini kaum Muslimin sangat membutuhkan doa karena banyaknya fitnah
disekitar kita. Dalam doa yang lain Rasulullah  mengucapkan:
rB, f *, "!  7q L ]a*!Z  F8  % 8 =7 ! c
<8
! R9 .( I! > 
 +!
“Jadikanlah Al-Qur’an sebagai penentram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap
lara dan penghilang kedukaanku.”14
Rasulullah  juga mengucapkan:
f =  #
 .7 *B ! *J*d! p  4  ! rQ7 G 9  †   ]*B < F *J*d! T r5K I  …  iPE 
W 7i 4  ‡
<t!
“Ya Allah, bersihkanlah hatiku dengan air salju dan es, dan bersihkanlah
hatiku dari kesalahan-kesalahan, sebagaimana baju dibersihkan dari kotoran”15
Wahai Muslim, kapan kita akan mulai menghafal doa-doa itu? Kapan kita beralih
dan kapan hati kita akan mendapatkan pengaruhnya? Tidakkah aneh
menyaksikan betapa banyak orang dianugerahi dengan ilmu namun mereka
(menjadi) sombong? Ini karena hati mereka telah sakit. Siapa yang benar-benar
12 Dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Dzilalul Jannah.
13 Dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 7988.
14 Ini merupakan potongan dari doa panjang yang diajarkan Rasulullah  apabila seseorang ditimpa
kesusahan dan kesedihan. (HR. Ahmad dalam musnad-nya dan dan Ibnu Hibban dalam Shahih-nya.
Silahkan lihat Al-Kalaam ut-Tayyib hal. 73 oleh Syaikh Albani.; atau dalam terjemahan Bahasa Indonesia
hal.128)
15 HR Bukhari Muslim
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
15
mendapatkan manfaat dari ilmunya? Ilmu, jika tidak diamalkan akan
dipertanggungjawabkan di hari kiamat.
Kedua, kita dapat memperbaiki hati dengan memohon pertolongan Allah dalam
setiap perkara. Rasulullah  memohon kepada Allah untuk berlindung dari
terlibat dalam keburukan, mendengarkan keburukan, mengucapkan kata-kata
yang buruk, dan menyimpan sesuatu yang buruk di dalam hati. Adapun arti dari
mendengarkan keburukan adalah jika dia tidak menggunakan pendengarannya
untuk keridhaan Allah seperti mendengarkan Al-Qur’an, namun dipergunakan
untuk mendengarkan musik dan ghibah. Adapun pada penglihatan, maka itu
berarti jika seseorang tidak digunakan untuk mengamati ciptaan Allah, dan
untuk membaca Al-Qur’an, namun digunakan untuk menatap pria dan wanita di
jalan-jalan.
Keburukan lisan adalah jika seseorang tidak menggunakan lisannya untuk
membaca Al-Qur’anul Karim, namun menggunakannya untuk menyanyi dan
mengghibah, dan lain-lain.
Adapun keburukan hati, maksudnya adalah hati tidak takut kepada Allah, tidak
memenuhinya dengan tauhid dan aqidah yang benar, dan hati ini hanya
dipenuhi setiap bentuk maksiat.
Rasulullah  memohon pertolongan Allah dengan berdoa:
*! VU= K G 4  c s  *! WU 6 7 4  c s p J *! -U ! 4  c 6!5J *! PU K 4   < "( =K +! r7 iPE 
*E ! f * A J
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari
hati yang tidak takut kepada-Mu, dari jiwa yang tidak tenang, dan dari doa
yang tidak dikabulkan.”16
Ketiga mengetahui kategori-kategori hati yang berbeda akan membantu dalam
memperbaikinya. Hal ini juga akan membantu seseorang untuk mengetahui
keadaan hatinya. Kategori ini ada tiga:
1. Hati yang sehat
2. Hati yang sakit
3. hati yang mati
Secara ringkas hati yang sehat adalah hati yang bebas dari nafsu, syubhat, dan
tidak menyelisihi perintah Allah dan Rasul-Nya.
16 HR Muslim
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
16
Dia beribadah dan berserah diri kepada Allah dan perhatiannya hanya untuk
meraih keridhaan-Nya.
Wahai pemilik hati yang demikian, engkaukah yang mencintai, membenci,
memberi dan menahan hanya karena Allah. Jika orang ini hendak mendekatkan
diri kepada Allah, maka dia menanyakan dua pertanyaan kepada dirinya
sebelum melakukan suatu perbuatan.
Yang pertama, mengapa saya melakukan perbuatan ini, dan yang kedua
bagaimana saya melakukannya? Adapun pertanyaan pertama, jawabannya
terletak pada melakukan perbuatan untuk meraih keridhaan Allah, tidak
menginginkan sesuatu kecuali untuk mendekatkan diri kepada Allah dengannya.
Yang kedua adalah mengikuti contoh Nabi  dalam melakukan perbuatan
tersebut.
Singkatnya, jawaban pertama adalah berdasarkan ikhlas, dan yang kedua
adalah kesungguhan dalam mengikuti Rasulullah . Dari sini dipahami bahwa
tidak ada perbuatan yang akan diterima pada Hari Kiamat kecuali memenuhi
kedua syarat tersebut. Seseorang yang melakukannya pasti akan diselamatkan
pada hari yang agung ini.
Allah telah menyebutkan mengenai hal tersebut:
UP
3 U-!.< &  j!+ 4 * h7=5< *! uo* c 6!5J *! b= J
“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orangorang
yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,” (QS Asy-Syuara [26] :
88-89)
Hati yang diberi kabar gembira pada hari kiamat adalah hati yang selamat. Hati
yang demikian adalah hati yang sehat. Mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an akan
menjaga hati tetap dalam kondisi demikian.
Allah berfirman mengenai hal ini:
*7*ˆ  P E G [ &*JR P E
!K #
 "!  P E <=(( # !Z  &0 9  "( "!  4 JO  !
=5  B  *B i7
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama
Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya),” (QS Al-Anfal [8] : 2)
Keadaan kita di zaman sekarang ini sungguh bertentangan, engkau mendapati
ayat-ayat Al-Qur’an diperdengarkan di taksi, sang sopir dengan segera
menggantinya dengan musik.
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
17
Di sisi lain, anda juga mendapati seseorang yang mendengarkan Al-Qur’an
sebagai pengantar tidur. Orang yang seperti ini tidak mendapatkan manfaat
dari Al-Qur’an.
Allah berfirman:
@O‚, &G[ P(XzJ!+ (o=(.J 4i PE5B! uV8=3 P E G q ! =5 R 4 JO  *i t!! *7*ˆ  #!q 7+( *  "! 

! 9 s A J P ,  *7*ˆ 
“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang
munafik) ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya
dengan (turunnya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini
menambah imannya, dan mereka merasa gembira.” (QS At-Taubah [9] : 124)
Maka siapa diantara kita yang menarik manfaat dari Al-Qur’an? Seseorang yang
memiliki hati yang sehat. Allah berfirman:
-U
5z -U .!< ]*Z  -
*< 4B L i9  s T 4 
“(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak
kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat,”
(QS Qaaf [50] : 33)
Apa tanda-tanda dari hati yang sehat? Itu adalah hati yang ketika bermaksiat
dia bertaubat dan tidak bertahan dengan perbuatan dosa. Orang yang mati
dengan membawa hati sehat akan masuk surga. Saudara saudaraku, bagaimana
hati kita menjadi sehat ketika segala hal yang kita lakukan adalah maksiat? Kita
suka mengikuti hawa nafsu kita, sehingga ketika memberi, kita memberi karena
hawa nafsu. Ketika kita menahan diri, kita menahan diri karena hawa nafsu.
Ketika mencintai, kita mencintai karena hawa nafsu, dan ketika membenci,
kita membenci karena nafsu.
Allah mencela seseorang yang seperti itu sebagaimana firman-Nya:
@= , &E ! O! p i 4  # J+!8 +!
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai tuhannya.” (Al-Furqan [25] : 43)
Maka hati yang bermaksiat siang dan malam akan menjadi keras, tidak memiliki
kehidupan dan mati.
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
18
Allah berfirman:
=(( &  9  " 4r PE <
3 *.!y uIJ= !
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya
untuk mengingat Allah.” (QS Az-Zumar [39] : 22)
Maka hati yang mati hanya menuju kepada neraka, dan hati yang sehat menuju
kepada surga.
Kategori yang kedua adalah hati yang sakit. Hati yang demikian juga hidup,
maksudnya ada harapan untuk pulih dan menjadi sehat. Ini akan tercapai bila
seseorang mengisi hatinya dengan taubat dan ketaatan. Dalam keadaan ini hati
yang sehat memperoleh kemenangan sebagaimana sembuhnya dari sakit.
Namun demikian, jika penyakit hati bertambah maka pada akhirnya akan mati.
Hal ini serupa dengan seorang pasien diberi pengobatan yang jika dilakukan
dengan baik dia akan kembali sehat, insya Allah. Namun jika dia tidak
melakukannya, maka penyakitnya akan semakin parah.
Hal-hal yang menyebabkan penyakit hati
Dosa-dosa adalah penyebab terbesar dari penyakit hati dan pada akhirnya akan
membunuh hati.
Rasulullah  bersabda:
]CG = 3 uAX 7 &
 # X 7 *E <9 : +( -U ! zFt!! GM =K GM =K ^  $ * ! f =(.( j!K 4 A6 n 9 > 
]C*
< uAX 7 &
 # X 7 *, 9 X! 7+! -U ! zF+!
“Fitnah-fitnah itu menempel pada hati seperti tikar (yang dianyam) sebatangsebatang.
Hati siapa yang mencintainya niscaya timbul noktah hitam dalam
hatinya. Dan hati siapa yang mengingkarinya niscaya timbul noktah putih di
dalamnya, sehingga menjadi dua hati (yang berbeda)17
Barangsiapa yang menyukai menatap wanita telanjang (yakni yang tidak
menutup aurat) di jalanan, jika engkau menahan dirimu dan merendahkan
17 HR Muslim dari Hudzaifah bin al-Yaman .
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
19
pandanganmu engkau akan mendapati hatimu menjadi lebih teguh atau
menjadi lebih kuat. Jika engkau mencobanya, engkau akan mengetahui
bagaimana hatimu bekerja.
Semakin engkau berbuat maksiat, hatimu akan semakin hitam dan hitam
sampai akhirnya mati. Setelah mengetahui pentingnya hatimu dan setelah itu
berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melindunginya dengan menjaganya
tetap suci dan bersih, engkau akan mendapati bahwa mudah bagimu untuk
merendahkan pandanganmu, menghentikan ghibah, dan secara umum,
menghentikan dirimu dari berbuat maksiat.
Dengannya hatimu akan menjadi putih, suci, bersih dan sehat. Segala macam
fitnah akan dihadapkan pada hati, dan diantaranya adalah fitnah terhadap
wanita.
Rasulullah  bersabda:
]* r5 4  o *Z r9 j!K i9k +! 5A F  > < #  9  * 
“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya
bagi kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita..”18
Rasulullah telah mengatakan kebenaran, sebagaimana diketahui ini (wanita)
adalah cobaan terbesar bagi para pemuda kita sekarang ini. Juga (termasuk
fitnah) harta dan anak-anak yang kita miliki.
Allah berfirman mengenai hal ini:
mP
e K m9Z +! @ 5K &  u5A P ( G *! +! P X( (=  +! *B i7
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di
sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS At-Taghabun [64] : 15)
Jika kita menanyakan kepada mereka, mengapa mereka meninggalkan shalat?
Mereka akan menjawab, karena anak-anak kami, karena toko kami, dan sebabsebab
dunia lainnya.
Penyakit hati lainnya adalah kebodohan yang obatnya adalah ilmu tentang
agama yang agung ini.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits:
18 HR Bukhari dan Muslim
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
20
I , o! *.!! &<*$ % +! o! t! ! P !AL  iPl( &3 +8  &is ! m9 L *i5  *Z 8 f *% t!! 9U 6!3  *5Z 9 T
I!  A… *! ]*B  j!K 8  .  # 7+!  T 8  !   7 *  =(*.!! P zB
iA   T 8 
!   
*! +&  P E !A! @=(A! o! *.!!  O! < 9 T +( P 3  &
!K &  j % ri5 j!K *5   ! *iB!! ) *B !
=B !> J P ! "  =(t!3
“Suatu hari kami keluar dalam sebuah perjalanan. Tiba-tiba salah seorang
diantara kami tertimpa batu, sehingga menyebabkan kepalanya robek.
Kemudian orang tersebut ihtilam, maka dia pun bertanya kepada temantemannya
dengan berkata : "Apakah kalian melihat ada rukhshah untuk
melakukan tayammum?" Para shahabatnya pun menjawab: "Kami tidak
mendapatkan bagimu rukhshah, sementara engkau mampu untuk (mandi
dengan air)." Maka orang itu pun kemudian mand, dan ternyata orang itu
kemudian meninggal dunia. Ketika kami tiba kepada Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa Sallam , beliau pun dikabari tentang hal itu. Maka beliau pun
berkata : “Mereka telah membunuhnya (semoga) Allah binasakan mereka.
Tidakkah mereka bertanya ketika mereka tidak mengetahui……”19
Dari hadits ini kita mengambil pelajaran untuk bertanya kepada orang yang
memiliki ilmu adalah alat untuk mengentaskan kebodohan.
Mendengarkan musik juga merupakan salah satu penyebab hati menjadi sakit.
Musik menempatkan nifaq di hati seseorang sebagaimana ia menuangkan air ke
dalam cangkir.
19 Dihasakan oleh Syaikh Albani dalam Sunan Abu Dawud, hadits no. 336-337 hal. 59-60)
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
21
Penyembuhan Hati
ertama, memiliki pengetahuan tentang obat penyakit hati yang
disebutkan di atas adalah sangat penting. Yang paling utama adalah
memiliki aqidah yang benar. Allah berfirman:
&! EJ & *< 4  J 4 
“dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi
petunjuk kepada hatinya.” (QS At-Taghabun [64] : 11)
Penyembuhan kedua adalah menerima Al-Qur’an sebagai sumber petunjuk.
Allah berfirman:
{ 5  B y uB L 8  ]*6!: = , * 
 R9 .( 4  o( rq57
“Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman.” (QS Al-Isra [17] : 82)
Dan juga Allah berfirman:
uB L 8  }M ,  8  z  *B y ]*6!:  P X( r{ 5  B y
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk
serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Yunus [10] : 57)
Ketiga mengikuti jalan para salaf akan menyembuhkan hati dari penyakitnya.
Jika misalnya, anda tersesat di jalan kemudian melihat di depanmu seorang
laki-laki yang engkau percaya dan salih. Dia berkata kepadamu: “ikutilah aku.”
Tidakkah engkau akan mengikutinya?
Tentu saja anda akan mengikutinya. Ini sama dengan mengikuti para sahabat
Nabi .
P
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
22
Allah memuji mereka dalam kitab-Nya dengan berfirman:
4JO  8*7a` 4J9Z*EB 4 !
=(P E 5K &0  k i8
U * L h< P, =>i i`a 
! =.(<*i
P
e > [ = 6!  "! <+! *E
 4 J *T 8*E 7`a  *E A$  F9   )U *i5Z P E ! iK +! &5K =k 8 
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari
golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya
selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”
(QS At-Taubah [9] : 100)
Keempat, kesembuhan diperoleh dengan berdzikir kepada Allah.
Kelima, berziarah ke kubur. Hal ini ditinggalkan, kecuali kepada orang-orang
yang dirahmati Allah.
Rasulullah  bersabda:
*, 8 q ! 8 =.( V8 *J[ 4 K P X( A
E 7
“Dahulu aku pernah melarang kalian berziarah kubur, namun sekarang
berziarahlah kalian.”20
Dalam riwayat yang lain:
V!9 T ‰ 9 y O!  *E i7h!
“Berziarahlah, karena berziarah mengingatkan akhirat”21
Dengan melakukan hal-hal tersebut, hati kita akan menjadi lembut dan akan
mengingatkan kepada kehidupan berikutnya. Dengan mengingat orang-orang
yang telah meninggal, ibu, ayah, paman, bibi, dan anak-anak, hal ini akan
mengingatkanmu kepada kematian.
* * *
20 HR Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Abu Dawud.
21 Dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Sunan At-Tirmidzi no. 1054.
Memperbaiki Hati
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
http://www.raudhatulmuhibbin.org
23
i*, *!=  *E z
 # 7+! *, * [ 4  9
T # 7+! *E y [  *, = .  6 7 ) R PE 
“Ya Allah, anugerahkanlah kepada hatiku
Ketakwaannya,
Sucikanlah ia,
Engkau adalah Sebaik-baik
yang mensucikannya
Emgkau adalah pelindung dan penolongnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar