goresan hidup seorang biduan

Kamis, 09 Agustus 2012

7 Strategi Atasi Emotional Eating

Emotional eating adalah dorongan untuk makan atau rasa lapar yang timbul karena dorongan emosi. Orang yang mengalami emotional eating menjadikan makanan sebagai cara pelampiasan emosinya, seperti kemarahan, dendam, kekecewaan, ketakutan, kecemasan, atau emosi negatif lainnya. Sebuah penelitian di Amerika menemukan bahwa 75% orang Amerika makan berlebihan karena mengalami depresi, kesepian, marah, kegelisahan dan frustasi. Kondisi inilah yang dikategorikan sebagai emotional eating. Jika hal ini terus terjadi tentunya tidak hanya bobot tubuh yang bertambah tetapi kesehatan pun pasti terganggu. Kabar baiknya, Anda bisa mengambil langkah untuk kembali ke pola makan yang sehat. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi emotional eating: Kenali rasa lapar. Jika Anda baru makan beberapa jam yang lalu perut Anda keroncongan, mungkin Anda tidak benar-benar lapar. Bisa jadi itu adalah reaksi akibat tubuh dehidrasi. Cobalah minum beberapa gelas air sebelum Anda mulai makan lagi. Tahu pemicunya. Selama beberapa hari ke depan buatlah diari makanan. Tuliskan apa yang Anda makan, seberapa banyak, perasaan Anda ketika makan dan bagaimana saat Anda lapar. Anda dapat melihat pola yang muncul, jika pola makan itu buruk, Anda bisa mulai memperbaikinya. Relaksasi. Saat stress, daripada ngemil, coba manjakan diri Anda dengan melakukan hal-hal yang membuat Anda rileks, bisa mendengarkan musik, membaca atau ngobrol dengan teman untuk mengalihkan perhatian Anda. Coba sekali waktu pergi ke spa atau sauna dengan aroma terapi. Ini adalah cara yang lebih menyenangkan daripada makan. Jangan simpan unhealthy food. Hindari memiliki persediaan makanan tidak sehat di rumah. Jika Anda merasa lapar secara emosional, tunda belanja selama beberapa jam sehingga perasaan ini tidak mempengaruhi keputusan Anda saat berbelanja. Snack sehat. Jika Anda ingin menyantap snack, pilihlah yang rendah lemak dan rendah karbohidrat, seperti buah segar, sayuran, roti gandum, dan lain-lain. Makan makanan yang seimbang. Jika Anda tidak mendapatkan cukup kalori untuk memenuhi kebutuhan energi Anda, mungkin Anda akan lebih cenderung menyerah pada emotional eating. Tingkatkan konsumsi oatmeal atau roti gandum, sayuran dan buah-buahan, serta susu rendah lemak dan sumber protein. Ketika Anda mengisi waktu snack Anda dengan makanan tersebut, Anda akan cenderung merasa kenyang lebih lama. Olahraga teratur dan istirahat cukup. Suasana hati Anda lebih mudah dikelola dan tubuh Anda dapat lebih efektif melawan stres jika Anda berada dalam kondisi bugar dan cukup istirahat. Biasakan untuk olahraga 3-4 kali seminggu dan tidur minimal 7 jam per hari. Berdokuslah pada perubahan positif yang dapat Anda lakukan agar Anda terhindar dari jebakan emotional eating.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar