goresan hidup seorang biduan

Rabu, 26 Desember 2012

Pengaruh Musik Mirip Hipnotis



Bicara soal musik memang kadang  gak ada habisnya. Dari musik kita bisa membicarakan masalah lainnya, mulai dari beragamnya jenis musik, alat-alat musik , komunitas musik, sampe cara menentukan karakter atau kepribadian seseorang. Musik juga merupakan salah satu bentuk seni yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Kadang dengan musik orang yang tadinya sedih berubah jadi senang, dan sebaliknya orang yang tadinya senang bisa dirundung duka. Intinya, musik membuat dunia ini penuh warna, ada warna bahagia dan duka cita, ada juga warna galau-galauan.


Musik memang memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kehidupan seseorang. Tapi umumnya, apapun yang kita dengar bisa memberikan pengaruh kepada pikiran dan jiwa kita. Seseorang yang sering mendengar hal yang baik-baik maka dirinya akan jadi pribadi yang baik. Begitu juga sebaliknya, orang yang sering mendengar hal yang buruk-buruk kemungkinan besar tumbuh jadi pribadi yang amoral. Penelitian tentang masalah semacam ini juga pernah dilakukan  ilmuwan jepang yang bernama Masaro Emoto. Pelitiannya dilakukan dengan meneliti dua toples air yang berbeda dimana pada toples pertama sering dikatakan hal yang baik-baik, seperti ucapan terima kasih, kamu baik,dll. Sedangkan pada toples kedua sering dikatakan hal yang buruk-buruk seperti kamu goblok, kamu bodoh,dll. Hasilnya, pada toples pertama terbentuk kristal air yang sangat indah, sementara pada toples kedua terbentuk kristal air yang sangat jelek.


Terus bagaimana hubungannya kata-kata yang baik atau buruk terhadap manusia? Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa 75 % tubuh kita adalah air. Jadi Manusia merupakan makhluk yang sangat responsif terhadap apa –apa yang didengarnya. Semakin banyak dia mendengar kata-kata yang bersifat positif, maka terbentuklah dia sebagai pribadi yang optimis. Sebaliknya, semakin banyak dia mendengar kata-kata yang bernada negatif, maka terbetuklah dia jadi pribadi yang pesimis dan tak punya harapan hidup.


Terus bagaimanakah pengaruh musik terhadap kepribadian seseorang ? Disadari atau tidak dan cepat atau lambat, musik telah membentuk seseorang menjadi pribadi tertentu sesuai dengan jenis musik yang didengarkannya. Tidak jarang musik yang alunannya cepat dan keras membuat seseorang jadi lebih energetik. Begitu juga musik yang alunannya slow dan melow membuat seseorang jadi pribadi yang rapuh dan doyan mewek. Fenomena kayak gini sering kita lihat ketika seseorang sedang dirundung duka karena masalah asmara. Penyebabnya bisa macam-macam, bisa jadi diputusuin secara mendadak dan tanpa aba-aba sama sekali atau bisa juga karena melihat si doi jalan dengan cewek / cowok lainnya. Nah..dalam perasaan hancur itulah dia milih lagu-lagu yang melow-melow sambil mewek sesegukan diatas kasur kayak di sinetron.


Mungkin awalnya dia  berharap perasaannya akan sedikit terobati dengan dengerin musik melow kayak gitu, namun justru hal itu bisa menjerumuskan dirinya dalam penjara kesedihan yang lebih kelam. Padahal mah, kalau mau dipikir-pikir musik melow gak bakalan buat si doi balik lagi atau bisa membuat masalah bisa selesai,bahkan bisa jadi si doi mah lagi seneng2 di tempat lain, sementara dia, malah lebay-lebay an pake nangis segala, udah gitu gak ada yang merhatiin lagi, duh kasian amat dah. Intinya musik melow tidak bisa dijadikan sandaran dalam menanggung beban hidup maupun beban asmara.


Memang begitulah musik, adanya selalu memberikan pengaruh yang cukup kuat dan sifat nya representatif, bisa mewakili perasaan. Dengerin musik boleh aja, tapi jangan berlebihan dalam menghayatinya. Tuhan juga kan kagak suka segala hal yang dilakukan secara berlebihan, yang sedang-sedang sajalah.


Selain itu, ada lagi pengaruhnya yang lebih berbahaya, yaitu pengaruh fanatisme fans pada idola. Maksudnya fantisme yang tanpa tedeng aling-aling dan tanpa saringan. Apa-apa yang idola suka dia juga suka, idola pake anting dia pake anting, idola bertato dia ikut-ikutan bertato, idola nya ngeganja dia juga nge-fly. Itu semua dia lakukan supaya dibilang keren, gaul dan mirip artis. Mending kalau memang bener keren kayak idola nya, pas jatohnya Norak, Kan gak lucu. Ini sih bukan nya nyindir atau apa, soal nya banyak fans yang salah kaprah dan jarang ngukur diri. Tidak sedikit tu fans yang rambut nya di cat warna-warni ngebelain biar dibilang gaul. Padahal kan setiap orang itu adalah pribadi unik. Bahkan Tuhan sudah mewanti-wanti kalau tidak ada satu pun makhluk ciptaannya yang sama persis. Jadi jangan maksain diri jadi Ariel Peterpan kalau takdirnya emang Cecep Saefudin, Jangan pula maksain diri jadi Lady Gaga kalau kodratnya Udah Lilis Hidayati. Just be yourself.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar