goresan hidup seorang biduan

Sabtu, 08 Mei 2010

MANUSIA DAN SETAN





Allah SWT. Menciptakan manusia sebagai makhluk yang sangat sempurna baik jasmani maupun rohaninya. Akan tetapi kesempurnaan tersebut bisa berubah menjadi sebaliknya yaitu suatu kondisi yang penuh dengan hina, tatkala Iman yang ada dalam dada tidak terpelihara.



Informasi ini oleh Allah SWT. Diabadikan di dalam kitab suci Al-Qur�an, yaitu sebuah kitab akhir zaman yang diturunkan Tuhan, yang tak ada keraguan padanya sebagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa.



Artinya:



Demi pohon Tiin dan pohon Zaituun,

Demi bukit Tursina dan negeri Mekah yang aman sentosa,



Sesungguhnya manusia itu kami ciptakan dalam keadaan sangat sempurna, setelah itu kami kembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya dalam keadaan hina, kecuali orang-orang yang beriman, yang beramal Sholeh dan yang berbuat baik antar sesama, bagi merekalah pahala yang tiada putus-putusnya.



Apakah sebabnya sehingga kamu dustakan hari pembalasan itu?



Bukankan Allah itu hakim yang seadil-adilnya? (QS At-Tiin: 1-8)



Peringatan Allah dalam surat At-Tiin tersebut menyadarkan kepada kita semua, bahwa manusia itu sebenarnya dicipta dengan sebaik-baik bentuk dan rupa, baik jasmani maupun ruhaninya. Tetapi yang harus lebih disadari adalah bahwa keadan tersebut tidak menjamin seterusnya baik, karena akan terjadi keadaan sebaliknya yaitu manusia menjadi buruk, hina dan nestapa, karena ia tidak lagi dapat memelihara amanat Allah untuk menjaga dirinya, lantaran ia kalah berperang dengan musuh lamanya (setan yang terkutuk)



Benarkah setan itu musuh manusia yang beriman?



Firman Allah SWT :



Artinya :



�Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka dari itu perlakukanlah ia sebagai musuhmu, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala� (QS. Fathir : 6)



Mengapa setan70 harus kita perlakukan sebagai musuh yang nyata?



Sebab setan sudah berjanji kepada Allah SWT. Semenjak pertama kali Allah menciptakan manusia. Mereka (setan dan Iblis) serta semua anak keturunannya akan secara aktif mengganggu dan menggoda manusia dari segala jurusan, agar manusia terpedaya oleh bujukannya dan manusia akan menjadi pengikutnya untuk menemaninya di dalam neraka dalam siksaan yang sangat pedih (na�udzubillah).



Perhatikan �sejarah� singkat berikut ini, bagaimana mereka akan mengganggu manusia. Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah dan surat Al-A�raaf, yang artinya :



�Ingatlah ketika kami berfirman kepada para Malaikat :



Tunduklah kamu kepada Adam, lalu tunduklah mereka, kecuali Iblis. Ia menentang dan menyombongkan dirinya, dan ia termasuk golongan yang kafir.



Kami berfirman : Hai Adam, diamlah kamu di Syurga ini beserta istrimu, dan makanlah sepuas hati kalian, namun jangan kalian dekati pohon ini, sebab nanti kalian akan tergolong orang yang dzalim.



Lalu keduanya terpedaya oleh setan, dan keduanya mengikuti perintah setan, sehingga keduanya tersingkir dari tempat di mana mereka kini berada.



Kami berfirman : Turunlah kalian, sebagian dari kalian akan menjadi musuh bagi yang yang lain, dan untuk kalian tempatnya adalah di bumi itu, tempat kediaman dan kesenangan sampai batas waktu yang ditentukan � (Al-Baqarah : 34-36)



Artinya :



�Sesungguhnya kami telah menciptakan kamu Adam, lalu kami bentuk tubuhmu, setelah mana kami perintahkan kepada Malaikat, �Sujudlah ! kalian kepada Adam�, maka mereka pun sujudlah kecuali Iblis, dia tidak termasuk dalam golongan mereka yang mau bersujud.



Allah berfirman : �Apakah keberatanmu untuk bersujud kepada Adam, ketika Aku menyuruhmu? Iblis menjawab : �saya lebih baik dari padanya, Engkau menciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah�



Allah berfirman : �Turunlah kamu dari syurga ini, tidak sepatutnya kamu menyombongkan diri, sebab itu keluarlah kamu, sesungguhnya kamu termasuk golongan yang hina.



Iblis menjawab : �beri tangguhlah aku, sampai mereka dibangkitkan. Tuhan Berfirman : �kamu diberi tangguh!� Iblis menjawab : �karena Engkau telah menetapkan aku menjadi makhluk sesat, aku bersumpah untuk menghalang-halangi mereka dari jalan-MU yang lurus, kemudian aku memperdayakan mereka, dengan mendatanginya dari muka, belakang, dari kanan dan kiri. Dan Engkau tidak menemuinya lagi, bahwa mereka sebagai golongan orang yang bersyukur.



Tuhan Berfirman : �Keluarlah kamu dari syurga itu, sebagai orang yang hina dan terusir. Bagi mereka yang mengikuti kamu, betul-betul akan aku isi neraka Jahanam dengan kalian semua� (QS. Al-A�raf : 11-18)



Iblis adalah makhluk yang sombong dan pembangkang, ia merasa lebih tinggi daripada manusia ciptaan Allah, padahal malaikat yang terdiri atas cahaya pun mereka patuh pada perintah Allah untuk menghormati manusia.



Satu hal yang perlu diperhatikan dari informasi Al-Qur�an tersebut adalah bahwa iblis/setan akan bersikap superaktif untuk menggoda dan menghalangi manusia dari jalan yang lurus (kebenaran).



Kalau hal ini tidak disadari oleh manusia (orang beriman), maka manusia sudah kalah satu langkah yang akhirnya akan terperosok dalam kelompok mereka yang diancam Allah dengan adzab yang sangat pedih.



Karena setan sudah bergerak untuk selalu menghalangi jalan lurus manusia, bahkan dari arah muka, belakang, kanan dan kiri, maka tidak ada kata lain bagi orang beriman, mereka pun harus aktif untuk terus berupaya lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.



Kalaulah pernyataan setan tersebut, bahwa ia akan menggoda dari arah Horisontal (muka, belakang, kanan, kiri), maka arah yang Insya Allah tak akan terbendung oleh setan adalah arah Vertikal, karena pernyataan setan tersebut dari arah Horisontal saja. Dengan demikian, barangsiapa yang arah vertikalnya baik, yaitu : shalatnya terpelihara, puasanya karena Allah semata, do�anya khusyu�, sujud dan rukuknya tawadhu, hatinya ikhlas, jiwanya tenang, pendiriannya teguh, tak ada yang dia takuti kecuali Allah SWT., maka niscaya setan tidak akan mampu menggoda orang semacam ini.



Pertanyaan berikutnya yang harus kita jawab adalah :



Mengapa manusia sering kalah dalam berperang dengan setan sebagai musuhnya yang sudah nyata itu?



Jawab : sebab, arah vertikal manusia tidak terpelihara.



*

Kebanyakan manusia tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mereka tidak lagi dapat memisahkan mana yang haq dan mana yang bathil, karena hatinya tertutup oleh nafsunya.

*

Kebanyakan manusia imannya tertanggal ketika ia pergi, imannya turun ketika prestasinya naik, imannya berkurang ketika rejekinya bertambah, dan imannya tidak ikut serta ketika ia menghadapi setiap persoalan dalam hidupnya.

*

Kebanyakan manusia tidak yakin kalau sebenarnya Tuhan itu sebagai Rabbun Naas, yang selalu menyertai manusia ke mana saja ia pergi dan selalu mengawasi manusia di mana saja ia berdiri. Kebanyakan manusia tidak yakin bahwa sebenarnya Allah itu dekat. Sebenarnya yang membuat seseorang jauh dari Allah itu, karena perbuatan manusia itu sendiri. Semakin sering seseorang berbuat yang dilarang oleh Allah, maka semakin jauh ia dari-NYA. Sebaliknya semakin sering seseorang melakukan �perjalanan� kepada-NYA dengan khusyu dan semakin sering ia melakukan amal perbuatan yang diperintahkan-NYA, maka semakin dekat ia kepada Dzat yang dicintanya tersebut, dan setan pun tidak akan berani mengganggunya, Insya Allah..

Manusia yang kalah dalam peperangan melawan musuh bebuyutannya ini, ia akan terjerumus dalam lembah yang gelap, yang menyesatkan, inilah yang harus diwaspadai oleh setiap hamba Allah yang selalu menginginkan hidupnya bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar