Suatu hari ada seorang Bapak-Bapak
yang datang kepada seorang ustadz. Dia bilang, “ Ustaz, mengapa ya kok rejeki
yang saya dapat rasanya kurang pas gitu ?” ” kurang pas gimana tuh maksudnya?”
Tanya sang ustaz.” Ngak pas sama latar pendidikan saya, gak pas sama apa yang
saya inginkan. Ada ya gak, ustaz, jalan keluarnya supaya saya bisa mendapatkan
apa yang saya harapkan?”
Sang ustaz pun bertanya kepada Bapak
itu,” Pak, shalaynya Bapak gimana, udah pas apa belum?”
“ Maksudnya ,ustaz?”
“ Iya, selama ini Bapak shalatnya
sudah tepat waktu belum ? berjamaah atau tidak ? Sudah melakukan shalat-shalat
sunahnya apa belum ? Kalau masih belum mendingan Bapak pulang dulu. Ini dulu
diberesin, jangan melangkah ke yang lain dulu, shalatnya dulu dibenerin.”
“Itu saja, ustaz?” Tanya si Bapak.
“ Itu dulu. Bukan itu saja. Masih ada
yang lain. Inget-inget ini hari apa, tanggal berapa. Persis sebulan lagi, Bapak
datang kemari lagi, saya kasih tip yang lain.”
“Baik, ustaz”.
“ Oh ya, sekarang kerja di mana
emang?”
“Saya gak punya kerjaan ustaz?”
“ Berarti bukan cuma gak pas donk. Ya
sudah kalau bener begitu, benerin shalatnya dulu”.
Akhirnya Bapak itu pulang. Sebulan
kemudian Bapak itu dating lagi menemui ustaz. Tapi berbeda dengan kedatangannya
sebulan yang lalu, kali ini wajahnya kelihatan lebih senang. Dia datang membawa
anggur dan buah-buahan lainnbya. Begitu datang dia langsung mengacungkan dua
jempolnya ke ustaz,” Top banget ustaz, top dahh”, Sang ustaz bingung, “ Top
apaan nih, dateng-dateng langsung top-top aja loe!” Shalat memang nomor satu
ustaz. Saya datang ke ustaz hari senin , begitu sampai rumah saya mikir-mikir,
selama ini saya minta rezeki kepada Allah, tetapi perintah Allah saya remehin.
Saya mintanya sama Allah, tetapi ketika adzan berkumandang saya acuhin. Saya
mulai shalat tepat waktu, jemaah tidak pernah bolong, saya juga tambah dengan
shalat sunah, qabliyah, ba’diyah, hajat, tahajud. Hari Jum’at saya dapat
panggilan kerja yang gajinya dua kali lipat dari gaji yang dulunya saya terima.”
Sejak lama saya percaya segala
perintah yang diwajibkan maupun disunahkan pasti mengandung keajaiban, termasuk
shalat. Shalat merupakan metode yang disediakan oleh Tuhan untuk mengembalikan manusia
kepada fitrahnya. Melalui shalat Tuhan juga ingin memotivasi manusia bahwa
kesuksesan hidup di dunia ini tidak sulit untuk dicapai jika ia percaya pada
kehadiran Tuhan pada semua aktivitas yang dikerjakannya.
Dari lafal adzan saja kita bisa mengambil
banyk sekali hikmah yang menautkan segala yang kita kerjakan dengan prinsip
ketauhidan.
Allahuakbar,
Allahuakbar.
Allah Maha Besar, tidak ada satu pun makhuk di dunia ini yang kebesarannya
mengalahkan kebesaran Tuhan. Rezeki itu kecil. Kekayaan itu kecil. Nasib manusia
itu kecil. Bahkan bumi dengan seluruh isinya juga kecil. Menjungkirbalikan
sesuatu yang kecil-kecil itu bukanlah perkara yang sulit bagi-Nya. Dia maha
kuasa atas segala sesuatu yang ada di semesta. Sertakan Tuhan dalam segala
aktivitasmu, maka Dia akan jadi penolong yang lebih hebat ketimbang apa pun.
Asyahaduan
lailaha illallah.
Tidak ada satu pun makluk didunia ini yang bisa meolong kita pada keberlimpahan
hidup jika Allah tidak berkenan. Tidak ada satu pun pekerjaan, aktivitas, maupun
jabatan yang bisa memberikan kebahagiaan
dan ketentraman dalam hidup kita, jika Allah hendak memberikan kesengsaraan.
Tidak ada satu pun hal yang memiliki kuasa penuh atas hidup kita selain Allah
SWT.
Asyahaduanna
Muhammadan Rsulullah.
Muhammad adalah teladan yang sempurna yang dihadirkan oleh Tuhan kepada seluruh
umat manusia. Dalam dirinya tersimpan akhlak yang keseluruhannya membuat
manusia hidup dalam, kesuksesan. Beliau
diakui oleh sejarawan dunia akan kebesarannya yang kebesarannya berasal dari
prinsip hidup dan karakter yang dipegangnya sejak hidup hingga wafatnya.
Kepribadiannya memungkinkan untuk ditaati oleh seluruh manusia. Mukjizat
terbesarnya bukan membelah lautan, bukan menghidupkan orang yang mati, tapi Al-qur’anul Kariim. Beliau adalah
rasul yang perjalanan hidupnya mewakili begitu banyak keadaan manusia.
Hayya
‘ala Sholaah.
Marilah shalat. Panggilan muadzin sering kali kita acuhkan. Padahal panggilan
itu adalah manifestasi dari mpanggilan Tuhan. Shalat adalah media komunikasi
antara hamba dengan Rabb-nya. Panggilan shalat pada hakikatnya adalah panggilan
Tuhan agar manusia berkomunikasi dengan-Nya.
Hayya
‘alal falah.
Subahanallah, panggilan shalay itu diikuti dengan panggilan meraih kemenangan. Menggapai
kesuksesan. Ini memberikan ibrah kepada manusian bahwa shalat merupakan metode
yang disediakan Tuhan untuk manusia supaya mendekat dengan pintu keberhasilan.
Shalatlah, maka Tuhan akan menyukseskanmu.
Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anh pernah mengungkapkan bahwa ada sembilan kemuliaan
shalat tepat waktu, yaitu :
1. Dia akan dicintai Allah.
2. Badannya selalu sehat.
3. Keberadaannya dijaga malaikat.
4. Rumahnya diberkahi.
5. Wajahnya menampakkan jati diri yang
saleh.
6. Allah melunakkan hatinya.
7. Akan melewati shiratul mustaqim
seperti kilat.
8. Diselamatkan dari api neraka.
Allah akan menempatkan di surga dengan
orang-orang yang tak ada rasa takut